Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

TeukuRifqiAvatar border
TS
TeukuRifqi
Menjadi Entrepeneuer ala Rasulullah SAW
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Menjadi Entrepeneuer ala Rasulullah SAW

Berbisnis atau Enterpreneur termasuk kedalam sembilan dari sepuluh pintu rezeki hal ini terdapat dalam sebuah hadist Perhatikan olehmu sekalian, sesungguhnya sembilan dari sepuluh pintu rezeki di dunia ini adalah perdagangan”(HR. Ahmad).Berbisnis juga menjadi mata pencaharian yang baik hal ini diriwayatkan dalam sebuah hadist”Sesungguhnya sebaik-baik mata pencaharian adalah seorang pedagang (entrepreneur)” (HR. Baihaqi).

Nabi Muhammad SAW selain menjadi Rasul Allah SWT juga sebagai seorang pengusaha(Entrepenuer sejati) yang sangat sukses bahkan Rasulullah SAW lebih lama menjadi seorang pengusaha daripada beliau menjadi Rasul Allah SWT.Nabi Muhammad SAW menjadi pengusaha sejak usia beliau 15 tahun sampai menjelang kenabian usia 40 tahun artinya sekitar 25 tahun nabi Muhammad SAW menjadi pengusaha sedangkan beliau menjadi nabi,13 tahun di Mekka dan 10 tahun di Madinah jadi 23 tahun.

Namun hal ini jarang dibahas dan kurang mendapat perhatian oleh para ahli agama maupun ahli sejarah,setelah kakeknya yang merawat Muhammad SAW sejak bayi wafat, seorang pamannya yang bernama Abu Thalib lalu memeliharanya.Abu Thalib yang sangat menyayangi Muhammad SAW sebagaimana anaknya sendiri adalah seorang pedagang.Sang paman kemudian mengajari Rasulullah SAW cara-cara berdagang (berbisnis) dan bahkan mengajaknya pergi bersama untuk berdagang meninggalkan negerinya (Makkah) ke negeri Syam (yang kini dikenal sebagai Suriah) pada saat Rasulullah SAW baru berusia 12 tahun.Tidak heran jika beliau telah pandai berdagang sejak berusia belasan tahun.Kesuksesan Rasulullah SAW dalam berbisnis tidak terlepas dari kejujuran yang mendarah daging dalam sosoknya.

Bukti bahwa Nabi Muhammad SAW adalah pengusaha sukses,Nabi Muhammad SAW adalah manusia kaya,pada saat beliau menikah dengan Siti Khadijah pada umur 25 tahun,beliau mengeluarkan maskimpoi yang sangat besar sekali nilainya,banyak sumber yang menyatakan mahar atau maskimpoi yang diberikan beliau adalah 100 ekor unta jika dihitung per ekor unta Rp15 juta maka mahar tersebut bernilai 1,5 miliar bahkan ada sumber lain yang menyatakan mahar tersebut bernilai sampai 6 miliar.Beliau juga melakukan perjalanan bisnis 18 kali keluar negeri bisnisnya sampai ke syria,yaman,busra,Irak,Yordania,Bahrain, dan negeri jazirah arab lainnya dan selalu mendapatkan kesuksesan besar dan tidak pernah merugi.Dari banyak sumber yang dapat dipercaya Nabi muhammad SAW juga memiliki keledai dengan jenis yang terbaik untuk beraktivitas sehari hari.Untuk berperang beliau punya sejumlah kuda dan unta juga dari jenis terbaik,untuk untanya berjenis(al-qashwa)yang terkenal unta terbaik saat itu kalau zaman sekarang mungkin bisa disamakan dengan mobil-mobil sekelas Ferrari,Lamborghini,BMW.

Menjadi Entrepeneuer ala Rasulullah SAW

Sayangnya,kenyataan itu jarang diangkat para pendakwah sehingga banyak umat yang tahu nabi muhammad SAW itu miskin.Padahal,Menurut Ippho Santosa di dalam bukunya Muhammad Sebagai Pedagang,Nabi Muhammad SAW bukannya miskin melaikan zuhud yang dimaksud dengan zuhud adalah berpaling dan meninggalkan sesuatu yang disayangi yang bersifat material atau kemewahan duniawi dengan mengharap dan menginginkan sesuatu wujud yang lebih baik dan bersifat spiritual atau kebahagiaan akhirat.Meski berkecukupan,beliau selalu bersikap sederhana,makanannya sederhana,minumnya sederhana,rumah sederhana,dan pakaian sederhana,padahal dari 63 tahun umurnya,beliau hanya 3 tahun hidup miskin.

Menjadi Entrepeneuer ala Rasulullah SAW

Sangat banyak petujuk dan prinsip-prinsip Rasulullah SAW berwirausaha ketika muda yang dapat diterapkan dalam bisnis modern saat ini.Rasulullah SAW menjadikan kejujuran(al-Siddiqh) dan kepercayaan(al-Amiin) sebagi prinsip utama beliau dalam berwirausaha dan hal yang paling utama kunci sukses Rasulullah SAW dalam berbisnis adalah jujur dan adil dalam bermuamalat dengan para pelanggan disebutkan dalam hadist Rasulullah bersabda “Siapa yang menipu kami, maka dia bukan kelompok kami”(H.R. Muslim).Praktek-praktek perdagangan yang mengandung unsur penipuan, riba, judi, ketidakpastian,meragukan,pengambilan untung yang berlebihan dan menjual barang yang haram Rasulullah SAW sangat melarangnya.

Ada beberapa strategi dan etika Rasulullah SAW dalam menjalankan bisnisnya selain dari jujur dan adil seperti,Beliau berbisnis bukan untuk mencari keuntungan semata tetapi juga untuk memberikan kemudahan kepada orang lain dengan menjual barang,Beliau juga ramah tamah,toleran serta memberi kemudahan dalam berdagang dengan pelanggan,Beliau juga tidak menjelek-jelekan atau menghina para pedagang lainnya,Beliau juga menjual barang-barang berkualitas,tidak menimbun atau menyimpan barang sehingga barangnya menjadi langkah dan harganya juga bisa menjadi mahal,berbisnis juga tidak boleh mengganggu kegiatan ibadah hal ini disebutkan di dalam surat An-Nur Ayat 37 Allah SWT berfirman:”laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah,dan (dari) mendirikan sembahyang,dan (dari) membayarkan zakat.mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang“,Rasulullah SAW juga membayar upah karyawan lebih awal,melunasi utang,tidak memonopoli,salah satu keburukan sistem ekonomi kapitalis adalah monopoli dan oligopoli yang banyak diterapkan dalam sistem ekonomi sekarang ini,berbisnis tidak menggandung unsur riba dan haram hal ini banyak disebutkan di dalam Al-Quran salah satunya adalah firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah Ayat 275“Pelaku dan pemakan riba dinilai Allah sebagai orang yang kesetanan”,menimbang,mengukur,menakar dengan benar,berbisnis dengan sukarela tidak ada paksaan,segera melunasi utang,memberi tegang waktu apabila pengutang belum mampu membayar utangnya,serta menjual barang yang suci dan halal Rasulullah bersabda “Sesungguhnya Allah mengharamkan bisnis miras, bangkai, babi dan“patung-patung” (H.R. Jabir).
Seharusnya menjadi enterpenuer ala rasulullah SAW menjadi contoh dan hakikat kita dalam menjalankan bisnis atau bermuamalat dan juga bisa menjadi tren baru dalam bisnis modern saat ini.serta apa apa saja yang dilarang dan dibolehkan dalam berbisnis menurut hadist dan Al-quran wajib kita patuhi agar berhasil di dunia dan di akhirat.
0
3K
10
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.3KThread84.3KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.