Halo Kaskuser pecinta cerita horor. Ane akan share cerita mengenai cerita horor, baik yang dialami oleh ane sendiri ataupun dialami oleh keluarga ane. Semua yang ane tulis disini based on true story & ada beberapa bagian yang ane dibumbuin. untuk nama tokohnya ane samarkan, tetapi untuk lokasi kejadian semuanya adalah ASLI. Janji TS untuk selalu update cerita ini sampai tamat, karena TS sudah menuliskan beberapa ceritanya di LAPTOP ane, jadi tinggal UPDATE beberapa part saja.
BAYANGAN
Tokoh
yayat : Adikku, biasa disebut nomer 2, pendiam, pemberani, bisa “melihat” hal-hal mistis
Pita : Adikku paling bungsu, periang, rajin, terkadang bisa “melihat” sesuatu
Ani : sepupuku, selalu bersemangat, suka bercanda, menyukai cerita horor
Nisa : adiknya ani, polos, penakut,
Mas Dika : sepupuku, suka bercanda, jahil, sama seperti yayat bisa “melihat” hal-hal mistis
“Ayo kita cerita Hantu!” kata ani, sepupuku yang selalu penuh semangat.
Hari itu mungkin sekitar tahun 2010 akhir, kami mengadakan acara keluarga di Yogyakarta, biasanya keluargaku menginap di rumah budeku di daerah mundu. Rumah bude een sangatlah luas, terdiri dari 2 lantai, 3 kamar di lantai 1 dan 3 kamar di lantai 2. pohon manga di halaman depan dan ada pintu masuk khusus untuk motor disebelah kanan rumah, ditaman belakang ada sebuah kolam ikan berbentuk oval dan ruang khusus gudang. Kenapa harus aku ceritakan keadaan rumah ini? Karena akan ada hubungannya dengan cerita yang lain.
“sssttt disini ada loh…”
“jangan gitu ah mas, jadi takut” sahut nisa, sepupuku yang terkenal polos dan penakut.
“yaelah gitu aja lo takut nis, tidur sana lo” ucap ani mengejek adiknya sendiri.
”pada ngapain ini, ikut doong, pada main monopoli?” tiba-tiba pita datang dari arah kamar.
“bukan main, tapi mau cerita hantu hiiiii” sahut mas dika dengan mengangkat kedua tangannya.
“ah sudah ah udah malem, malah cerita serem..tidur aja” kata pita pada kami semua.
Kami berlima duduk diruang tengah rumah bude, waktu sudah menunjukan pukul 22.30. kami masih asyik bercerita tentang kehidupan masing-masing didaerah kami. Maklum kami semua terpisah laut dan berbeda pulau, sehingga terkadang pada kesempatan berkumpul keluargalah kita semua bisa bertemu. Aku dan yayat sedang kuliah di Yogya, mas Dika pun masih tinggal dengan bude een di Yogya,Pita tinggal bersama orangtuaku di Kalimantan, sedangkan Ani dan Nisa tinggal di Jakarta. Yayat yang daritadi nonton televisi, mulai berbicara
“aku ada cerita nih” ujarnya sambil tersenyum.
Semua terdiam. Aku mulai terbayang-bayang kejadian-kejadian yang selalu dia ceritakan, terkadang dia tidak mau menceritakannya kepadaku bahwa disekitarku banyak makhluk-makhluk tak berwujud. Aku baru tahu berbulan-bulan kemudian atau diceritakan sanak saudaraku.
“ayo ayo cerita!!” ani terlihat sangat bersemangat.
“mungkin pita tahu ceritanya soalnya aku bareng sama dia tuh”.
“mungkin sudah sebulan atau dua bulan yang lalu malah, udah lupa..waktu itu aku, pita sama mamah papah berangkat dari Sampit ke Palangka Raya, seingatku mungkin papah ada acara di Palangka Raya, dan kita berangkat sudah agak sorean pas papah udah pulang kerja, sekitar jam 4 lah klo ga salah” yayat berhenti sejenak untuk pindah tempat duduk mendekati kami semua.
“entah di desa mana aku lupa..waktu itu tiba-tiba mesin mobil mendadak mati, padahal tidak ada penerangan sama sekali disekitar jalan”.
Mungkin sedikit penjelasan, jalan dari Sampit ke Palangka Raya tidak seperti jalan-jalan yang ada di Jawa, di kiri dan di kanan jalan hanyalah hutan belantara dan sekali-kali ada kebun kelapa sawit yang sangat luas, rumah penduduk pun sangat sangat sedikit, hanya ada beberapa desa saja yang dilewati. sinyal HP pun terkadang ada terkadang tidak, lupakan lampu penerangan jalan, suasana jalan pada malam hari sangatlah gelap dan sepi, Hanya terdengar suara-suara binatang dan lampu-lampu dari mobil yang lewat.
ILUSTRASI
“waktu itu sekitar jam 9 malem, aku masih ingat saat mengecek HP, Pita saat itu duduk disampingku”.
“oh yang waktu itu” jawab pita pelan.
“entah karena apa, mobil distarter terus sama papah gak bisa nyala, padahal bensin masih ada kata papah, akhirnya papah memutuskan untuk berjalan kaki meminta pertolongan warga sekitar, papah ingat melewati rumah penduduk sebelum mogok, papah meminta aku dan pita tetap di mobil, papah dan mamah jalan kaki ke rumah tersebut”.
“aku keluar dari mobil, sementara Pita duduk diam didalam mobil” yayat menghela napas.
“saat itu lah tiba-tiba dari arah hutan ada bayangan berwarna putih seperti cahaya, aku pikir itu senter atau lampu motor..kutanya pita yang didalam mobil, dia tidak menjawab tetapi wajahnya sudah pucat pasi, saat aku perhatikan bayangan tersebut semakin membesar dan mendekat ke arah mobil..reflek aku buru-buru masuk mobil, dan meminjam HP pita untuk merekam bayangan tersebut, tapi anehnya bayangan tersebut tidak tampak di kamera HP!”
ILUSTRASI
Semua tampak terdiam mendengar kisah yayat. Yayat kemudian melanjutkan.
“Bayangan putih tersebut tampak melayang-layang dan semakin membesar, perlahan-lahan dari arah hutan muncul bayangan lain, aku hanya diam sambil mencoba membaca surat Al-Qur'an yang aku hafal, aku dan pita hanya bisa pasrah melihat bayangan-bayangan tersebut, kami berdua tidak bisa bergerak sama sekali, aku hanya bisa memejamkan mata berharap semua bayangan itu menghilang”
"tiba-tiba dari luar mobil seperti ada suara memanggilku pelan,suara itu perlahan semakin keras...ternyata itu adalah suara mamah dan papah, terkejut aku membuka mata dan melihat keluar mobil, bayangan-bayangan tadi sudah tidak ada, dan tampak papah dan mamah beserta warga sekitar, mereka mengira kami sedang tertidur"
"ya begitulah ceritanya, tuh si pita tahu kok"
kami hanya terdiam sambil melirik satu sama lain.
-----00----