Jakarta - Anak buah Santoso mulai mengalami krisis kepercayaan. Mereka tak yakin lagi dengan keteguhan semangat berjihad Santoso.
Dari pengakuan anak buah Santoso yang tertangkap, seperti ditirukan seorang penegak hukum, Selasa (5/4/2016), pemicunya yakni ucapan Santoso yang tidak konsisten.
Kepada anak buah dan pengikutnya, Santoso selalu menyerukan semangat berjihad dan meninggalkan anak, istri, serta keluarga. Tapi faktanya, Santoso dan dua orang dekatnya membawa anak dan istri.
Tak hanya itu saja, saat anak buahnya meminta agar bisa membawa istri, Santoso malah melarang.
"Ada tiga perempuan, istri Santoso, istri Basri, dan istri Ali Kalora. Mereka gabung sejak Januari 2015," tutur seorang penegak hukum.
"3 orang perempuan tersebut menjadi bahan pembicaraan pro dan kontra diantara anggota Santoso," tambah penegak hukum yang tak mau disebutkan namanya itu.
Yang membuat anggota Santoso risau, saat bergerak menjadi terhambat karena keberadaan tiga perempuan dan anak kecil. Belum lagi, para pengawal yang diminta mengawal khusus perempuan-perempuan itu.
Tak hanya itu saja, kurir yang memasok logistik diminta membawa Pil KB dan pembalut.
"Anak buah Santoso mengungkapkan adanya aturan yang tidak fair dan berpikiran Santoso ini masih memikirkan nafsu duniawi," terang penegak hukum yang mendengarkan pengakuan seorang anak buah Santoso yang ditangkap.
http://m.detik.com/news/berita/31799...unya-perempuan
Ya siapa yg tahan kumendan ditemani istri dan dijaga anak buah, sementara anak buah ga boleh dan ga ada penyaluran