2 tahun sudah lamanya saya berada diperantauan, dengan tekad yg bulat ingin mencari jatidiri di tanah kelahiran orang.Bukan hal yang mudah saat kita berada di lingkungan yang baru dan dikelilingi oleh budaya yang baru yg dijunjung tinggi oleh orang asli pribumi.
Tujuan dan motivasi juga harus jelas saat kita memutuskan untuk hijrah dari tanah kelahiran ke tempat lain, dibutuhkan tujuan yang sangat jelas untuk pulang dengan membawa kebahagiaan kelak, secara tidak langsung kita mempertaruhkan hidup kita ditanah kelahiran orang.Terlebih jika kita tidak mempunyai kerabat di perantauan.
Masih enak jika kita berada di perantauan dalam tugas kerja atau ditunjuk tugas ataupun sebagai pelajar, tapi yang lebih sulit adalah jika kita memutuskan dengan penuh keberanian pergi ke tempat kelahiran orang lain dengan tekad ingin mencari kerja atau membuka usaha.
Itu artinya kita merintis dari nol untuk menentukan langkah dan sikap apa yang akan kita ambil untuk berjuang mempetahankan hidup di tanah kelahiran orang. Jika sikap dan mental kita cukup untuk berjuang bertahan di perantauan maka kita akan selalu merasa mudah mengisi perjuangan sehari-hari nya. Tujuan yang jelas disertai semangat berjuang akan sangat menentukan akan jadi apa kita disini dan apa yang akan kita perlihatkan kepada kampung halaman atas apa yg kita raih tanah perantauan
Tidak mudah bagi setiap orang untuk beradaptasi dilingkungan baru, karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yg artinya pasti sangat membutuhkan orang lain dalam menaungi kehidupan.
Masih hangat di ingatan beberapa tahun lalu ketika saya memutuskan untuk pergi ke tanah jawa dengan tujuan yg belum tertata jelas, bingung karena tidak ada kerabat yang bisa ditumpangi hidup untuk sementara waktu.Namun saya membuat langkah yang sangat berani dan bertekad dalam hati bahwa saya ingin menempuh peristiwa hidup baru yang tentunya akan membuat saya semakin berkembang , Badai cobaan bak makanan sehari-hari untuk saya saat berada diperantauan. Mengerikan memang saat kita hidup sendiri diperantauan dan belum mempunyai mata pencaharian yang kokoh.
Tapi saya selalu percaya jika kita terus melangkah maka kita akan sampai, sampai pada tujuan yang akan membuat hidup bahagia dan penuh syukur. Meniti hidup dan mewujudkan impian tidaklah mudah,dibutuhkan kesabaran dan ketekunan.Bertahap satu satu demi satu saya rancang kehidupan saya diperantauan. Dari yang awalnya nol berubah jadi satu, dari satu berubah jadi dua. Tapi sebelum melewati itu semua saya selalu dihadapkan dengan pelajaran hidup yang amat sangat rumit. Alam mengajari saya bahwa kita harus hidup dari A ke B lalu ke C, lantas tidklah selalu mudah untuk sampai ketahap berikutnya. Sebelum sampai dari A ke Z, ada banyak hurup-hurup yang harus di susun dengan baik dan bahkan tidak menutup kemungkinan jika kita gagal di C kita harus kembali lagi ke A untuk instropeksi diri dan memperbaiki apa yang salah dan jika kita berhasil memperbaiki diri bukan tidak mungkin juga Tuhan akan memberikan percepatan untuk kita sampai pada Z yang dianggap puncak kehidupan.
Kadang kita harus belajar jauh ke negri orang untuk menemukan jatidiri hidup kita yang sebenarnya, saat kita jauh dengan orang tua,kampung halaman,kerabat dan orang yang kita cintai maka itulah ujian sebenarnya dalam hidup. Yang saya temukan sampai detik ini adalah hidup belum disebut hidup jika kita belum menemukan jatidiri kita yang sesungguhnya.
Bagaiaman kita bangkit dari keterpurukan,bagaimana kita berperang melawan diri sendiri,bagaimana kita kita berperang melawan rasa khawatir yang setiap saat menghampiri saat kita tidak mendapat dukungan dari orang-orang tercinta. Itu yang saya rasakan dulu saat berada disini.
Pantang pulang sebelum perang usai, motto hidup yang selalu menempel direlung hati saya yang paling dalam. Saya memposisikan diri ibarat seorang prajurit yang diutus perang untuk membunuh lawan dan tentunya tidak menutup kemungkinan saya akan terbunuh di medan perang. Tapi saya tidak gentar sedikitpun karena saya adalah prajurit yang berani gugur dimedan perang dan ingin pulang jika menang dan jika perang dinyatakan selesai.

Next saya sambung kisah selanjutnya ...