mbah.rewelAvatar border
TS
mbah.rewel
Hanura Deklarasikan Dukung Ahok, Tapi Bisa Saja Dievaluasi

Ketua Tim Pilkada Pusat Partai Hanura Erik Satrya Wardhana (tengah), Sekretaris Tim Pilkada Sarbini (kiri), Divisi Data dan Pemetaan TPP Partai Hanura Agust Shalahudin (kanan), Ketua DPP Partai Hanura Amir Faisal (kedua kiri) dan Wasekjen Partai Hanura Nasrun Marpaung (kedua kanan) saat Rakor Sosialisasi Juklak Pilkada Serentak 2017 Partai Hanura di Jakarta, Senin (29/3/2016). Dalam rakor tersebut, Partai Hanura kembali mengancam akan memecat kadernya yang tidak menaati keputusan partai untuk mendukung pencalonan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai Gubernur DKI Jakarta. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN


RIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Hanura sudah mendeklarasikan dukungannya terhadap Basuki Tjahaja Purnama, untuk maju pada pemilihan kepala daerah (pilkada) DKI Jakarta pada 2017 mendatang.

Ketua Tim Pilkada Pusat Partai Hanura, Erik Satrya Wardhana, menyebut keputusan tersebut diambil melalui proses yang panjang. Mulai dari survei mandiri, penyerapan aspirasi kader, hingga pembahasan di tingkat pusat.

"Keputusan itu tidak tiba-tiba, ada prosesnya," kata Erik kepada wartawan, di hotel Marlynn Park, Jakarta Pusat, Selasa (29/3/2016).

Dengan mendukung Gubernur DKI Jakarta yang akrab dipanggil Ahok itu, partai berharap bisa mewujudkan gagasannya, soal sinergitas pemerintahan pusat dan ibukota. Selain itu partai berharap dapat mendapat kemudahan, untuk memenangkan pemilihan legislatif (pileg), di 2019 mendatang.

Namun demikian, ia akui dukungan untuk Ahok bisa saja tiba-tiba ditarik, bila keadaan memaksa. Kemungkinan terburuk itu umum terdapat di setiap partai, yang mendukung salah satu peserta pilkada.

"Apa akan berubah, nasib orang saja bisa berubah, apalagi keputusan," jelasnya.

Ia tidak mau berandai-andai kondisi macam apa yang bisa membuat dukungan untuk Ahok ditarik. Namun ia mengakui, bahwa partainya pada pilkada 2015 lalu, sempat mengambil keputusan tersebut.

Erik mengatakan bahwa ada kandidat yang sudah resmi didukung Hanura, namun partai belakangan mencabut dukungannya. Hal itu dikarenakan sang kandidat tidak bisa mendaftar secara resmi ke panitia pilkada.

"Ada soal pajak, ada narkoba, jadi tidak bisa mendaftar," terangnya.(*)

pilgub

Quote:


emoticon-Bingung <=bingung mau komeng...TS bukan warga DKI emoticon-Malu emoticon-Hammer
0
772
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.