Hari Kamis (11/2) malam kemarin, bersama dengan sejumlah blogger, saya berkesempatan untuk berdiskusi langsung dengan Jemy Confido selaku VP Consumer Marketing and Sales Telkom. Mengenai masalah Netflix, FUP (fair usage policy), dan isu telepon rumah yang akan dicabut apabila berhenti berlangganan IndiHome. Berikut adalah hasil diskusi tersebut.

NETFLIX



Saya akan mulai dengan isu paling hangat, yaitu keputusan Telkom dan Telkomsel memblokir Netflix. Jemy mengungkapkan dua alasan utama dari tindakan pemblokiran tersebut.

Pertama dari sisi keuangan. Mengingat Netflix belum memiliki kantor dan mendaftarkan perusahaan di Indonesia, Netflix belum membayar pajak ke Indonesia dan semua pendapatan akan langsung masuk ke pihak Netflix.

Bisa dibayangkan besar pajak yang tidak dibayar apabila terdapat jutaan pengguna IndiHome berlangganan Netflix. Sebagai contoh, apabila terdapat lima juta pelanggan IndiHome berlangganan Netflix premium, maka kalkulasinya Rp169.000 x lima juta pelanggan = sekitar Rp845 miliar per bulan.

Kedua adalah masalah bandwidth internasional. Singkatnya, bandwidth internasional merupakan besarnya jalur yang bisa digunakan untuk mengakses internet ke luar negeri.

Kembali lagi, karena Netflix tidak memiliki server di Indonesia, apabila nantinya jumlah pengguna IndiHome yang menggunakan Netflix sangat banyak, pihak Telkom takut itu akan menyebabkan beban akses bandwidth internasional yang tinggi. Sehingga Telkom harus membayar akses bandwidth internasional yang lebih besar.

Lalu bagaimana dengan YouTube dan layanan streaming musik lain? Jemy mengungkapkan apabila YouTube telah memiliki server di Indonesia. Sehingga tidak menjadi masalah. Sedangkan untuk layanan streaming musik, Jemy mengatakan bahwa itu juga tidak menjadi masalah karena bandwidth yang diperlukan tidak terlalu besar.

Bagaimana pun, Jemy mengatakan apabila pihak Telkom sangat terbuka apabila nantinya Netflix mau berkomunikasi untuk melakukan kerjasama-kerjasama tertentu.

FUP



Beralih ke FUP, yaitu peraturan yang akan membatasi kecepatan internet setelah pemakaian tertentu. Dalam hal ini Telkom membatasi pengguna Indihome 10 Mbps dengan FUP sampai 300 GB. Artinya, setelah melewati batas 300 GB, maka kecepatan internet akan berkurang 30 persen menjadi 7,5 Mbps, dan seterusnya.

Mengapa Telkom tiba-tiba menerapkan FUP?

Keputusan penerapan FUP tersebut dilakukan karena berdasarkan analisis pengguna. Telkom menemukan sekitar satu persen dari total pengguna Indigo IndiHome menggunakan akses internet yang tidak wajar, yaitu mengakses internet sampai menghabiskan 10.000 GB per bulan. Sedangkan menurut analisis Jemy, rata-rata pemakaian Indihome perbulan kurang dari 300 GB.

Dari pola tersebut, Telkom kemudian memutuskan untuk memberi batas FUP sampai 300 GB. Tujuannya untuk membuat jera pengguna internet yang berlebihan. Akan tetapi kapasitas tersebut masih dalam tahap uji coba, artinya ada kemungkinan akan berubah apabila banyak pelanggan yang meminta batas yang lebih tinggi.

Telepon Rumah



Ketiga adalah isu pencabutan telepon rumah apabila pelanggan berhenti berlangganan IndiHome. Pada dasarnya hal ini merupakan konsekuensi bagi pengguna Indihome Triple Play yang telah menggunakan jaringan serta optik, karena sambungan telepon diambil dari modem serat optik. Sehingga apabila berhenti berlangganan, maka modem tersebut dicabut dan secara otomatis telepon tidak bisa dipakai.

Mengenai masalah ini, pihak Telkom sedang mengusahakan alat hybrid baru, sehingga pengguna yang ingin berhenti berlangganan IndiHome masih tetap bisa menggunakan telepon rumah mereka. Belum ada informasi yang pasti kapan alat tersebut mulai diterapkan.


sumber: https://id.techinasia.com/telkom-bic...abutan-telepon