Berbicara mengenai teknologi cloud computing memang tak ada habisnya. Mulai dari teori dasar hingga penerapannya. Dalam artikel kali ini, saya akan memaparkan contoh strategi penerapan cloud computing yang benar agar investasi anda untuk sarana teknologi informasi tepat sasaran.

Penerapan Cloud Computing dalam membangun website

Bagaimana cara membangun website yang efisien dengan menggunakan cloud computing? berikut adalah contohnya. Misalkan saya ingin merintis kantor dengan nama PT Bikin Kantor Indonesia. Agar terlihat profesional di mata calon pelanggan, saya harus membuat website untuk kantor saya dengan alamat bikinkantor.com

Jika saya membangun website dengan data center sendiri, tentu hal tersebut sangat mustahil. Lha wong saya ini cuma rakyat kecil. Bisa makan saja sudah sangat bersyukur.

Penerapan Cloud Computing Model Software as Service (SaaS)



Kembali ke topik, daripada saya mengeluarkan anggaran milyaran rupiah, mending saya memanfaatkan layanan cloud computing saja. Karena saya tidak tahu sama sekali tentang teknologi website, maka saya langsung menggunakan layanan cloud computing dengan model Software as Service (SaaS) yang disediakan oleh blogspot.com milik google atau wordpress.com milik perusahaan Automattic.

Kedua website tersebut merupakan contoh implementasi Cloud computing model Software as Service. Ketika saya menggunakan layanan wordpress.com misalnya, saya tinggal registrasi dan langsung dapat menginput konten untuk website saya. Begitu pula dengan blogspot.

Intinya saya hanya tinggal menginput konten website tanpa harus pusing masalah bahasa pemrograman, website lambat diakses, atau server mati. Semua permasalahan tersebut telah ditangani secara terus menerus oleh wordpress.com.

Jika saya ingin menggunakan alamat website sendiri semisal bikinkantor.com, maka saya tinggal membayar biaya tahunan sebesar $13 sampai $18. Harga yang sangat murah dibanding dengan membangun data center sendiri.

Penerapan Cloud Computing Model Platform as Service (PaaS)



Setelah beberapa waktu, bisnis saya mulai berkembang dan dari sisi pengunjung ternyata mereka menginginkan fitur baru yang tidak ada di wordpress.com. Misalnya forum. Kemudian saya mencari rekan kerja yang ahli dalam membangun aplikasi plugin berbasis wordpress.

Atas dasar kebutuhan tersebut, saya membutuhkan server yang dapat saya tempatkan aplikasi wordpress yang terus dikembangkan oleh teman saya. Namun di sisi lain, saya masih tidak paham bagaimana cara membangun privat server yang sesuai dengan aplikasi wordpress tersebut. Kemudian, saya memutuskan untuk berpindah dari wordpress.com ke google apps engine.

Dengan menggunakan Google Apps Engine, rekan kerja saya tinggal fokus ke pengembangan aplikasi wordpress tanpa harus dipusingkan dengan tidak terinstallnya modul tertentu pada sistem operasi, atau file yang terkena virus dan program berbahaya lainnya.

Penerapan Cloud Computing Model Infrastructure as Service (IaaS)



Seiring berjalannya waktu dan banyak relasi bisnis, ternyata saya berkenalan dengan seseorang yang ahli dalam bidang server. Kemudian setelah menjadi rekan kerja saya, beliau menyarankan agar membangun privat server sendiri (VPS) untuk mengurangi biaya sewa tahunan yang model Platform as Service di atas karena setelah dianalisa, pengunjung situs saya masih di bawah 10 ribu orang per hari.

Kemudian saya memutuskan untuk menggunakan layanan Cloud Computing model Infrastructure as Service milik Digital Ocean. Di sini, saya menyewa paket menengah dengan spesifikasi Processor 1 Core, RAM 1 GB, dan Kapasitas Penyimpanan 30 GB. Spesifikasi yang menurut saya sudah sangat cukup

Pihak Digital Ocean hanya menyediakan server yang masih kosong. Maksudnya belum terinstall aplikasi apapun. Hanya sistem operasi saja. Rekan kerja saya yang baru harus menginstall sendiri seluruh aplikasi yang dibutuhkan untuk menjalankan website seperti : Web server, Database Server, PHP, dan aplikasi modding lainnya seperti pagespeed, HHVM, dan sebagainya. Termasuk Email Server.

Dengan menggunakan layanan cloud computing model Infrastructure as Service, seluruh teknis sistem menjadi beban kita seperti website menjadi lambat, website terkena hack, dan sebagainya. Penyedia layanan Cloud model ini hanya bertanggung jawab terhadap kehidupan dan koneksi server tersebut dengan internet.

Dengan model seperti ini, rekan kerja saya yang lama tetap fokus pada pengembangan aplikasi wordpress dan rekan kerja saya yang baru akan fokus pada stabilitas server dan kecocokan konfigurasinya dengan aplikasi. Terus saya jadi apa? Tentunya sudah jadi bos penting yang suka menyuruh -nyuruh. (mimpi kali yeee).

Sumber Artikel : [URL="http://bikinkantor.com/inilah-contoh-strategi-penerapan-cloudS E N S O Rputing-yang-benar/"]http://bikinkantor.com/inilah-contoh-strategi-penerapan-cloudS E N S O Rputing-yang-benar/[/URL]

Artikel Lainnya terkait Cloud Computing :

[URL="http://bikinkantor.com/mengenal-cloudS E N S O Rputing-lebih-dalam/"]Mengenal Cloud Computing Lebih Dalam[/URL]
[URL="http://bikinkantor.com/keuntungan-menggunakan-cloudS E N S O Rputing/"]Keuntungan Menggunakan Cloud Computing[/URL]
[URL="http://bikinkantor.com/mengenal-layanan-cloudS E N S O Rputing-untuk-bisnis-anda/"]Mengenal Layanan Cloud Computing Untuk Bisnis Anda[/URL]