Diakui atau tidak, momen gerhana matahari memang sangat dinanti-nantikan oleh sebagian besar warga di Indonesia dan dunia. Di mana pemandangan saat ini, sudah mulai dinantikan warga sejak dini hari tadi. Hal ini dibuktikan dengan berbondong-bondongnya warga yang sudah mulai berangkat dan memadati berbagai tempat strategis sejak dini hari di seluruh titik Indonesia.

Makanya kamu nggak bakal heran kalau tempat-tempat seperti salah satunya. Bahkan menurut berbagai kabar yang diunggah netizen di berbagai jejaring sosial, pengunjung sudah mulai memadati lokasi tersebut sejak subuh tadi.



Sementara itu, di berbagai acara live yang digelar stasiun televisi lokal dan situs mancanegara sudah memperlihatkan tanda-tanda perubahan gerhana matahari. Mulai dari bayangan titik hitam hingga perlahan-lahan membesar dan menutupi matahari.



Makanya nggak heran bila pada pukul 07.21 WIB, sebagian besar wilayah di Pulau Jawa menjadi jauh lebih gelap dari biasanya. Meskipun begitu, situasi ini tak mengurangi antusiasme warga untuk melihat peristiwa besar ini langsung di berbagai lokasi atau melalui siaran live.



Diperkirakan gerhana matahari total dan sebagian di Indonesia bakal berakhir sekitar pukul 08.31 WIB. Sampai saat itu, bisa dipastikan sebagian besar warga di setiap lokasi pemantauan matahari bakal terus antusias melihat langit dengan bantuan berbagai alat pendukung seperti kacamata atau kamera khusus.

Sedangkan, sebagian besar umat muslim tampak menggelar salat gerhana di berbagai tempat ibadah (Masjid/Musala) di seluruh Indonesia. Hingga kini, gerhana matahari masih diperkirakan hampir mencapai puncaknya atau sekitar 86 persen lebih. Wah, bagaimana nih dengan situasi langit di tempat tinggalmu? Perlahan sudah mulai gelapkah?


Sumber

Gerhana matahari total terjadi sempurna di Belitung. Banyak kamera mengabadikan momen ini. Dan salah satu jepretan yang keren hasil dari Kolonel Maritim Joni Junaedi.



Kolonel Joni, pada Rabu (9/3/2016) mengabadikan proses gerhana matahari sejak proses parsial hingga sempurn. Perwira di Badan Keamanan Laut (Bakamla) ini juga mendapatkan momen puncak gerhana, saat bulan menutup matahari.



Korona matahari terlihat jelas. Sempurna, bulan menutup matahari. Momen langka ini banyak dicari para fotografer. Gerhana matahari bisa terjadi ratusan tahun di titik yang sama, dan Belitung adalah titik yang sempurna pada hari ini.



Bagi Anda yang tidak bisa melihat momen langka ini secara langsung, bisa melihatnya lewat foto-foto Kolonel Joni Junaedi.


Sumber

Meski sempat berawan, puncak gerhana matahari total akhirnya bisa dinikmati di Belitung. Pemandangan yang paling dinanti pun terlihat: korona matahari.

Fotografer di Belitung ramai-ramai memotret korona yang memang sudah ditunggu sejak subuh. Indahnya korona ini ditangkap lewat jepretan kamera Kolonel Marinir Joni Junaedi.



Kepala LAPAN Thomas Djalaluddin menjelaskan, korona adalah atmosfir matahari. Korona ini hanya bisa terlihat saat matahari tertutup sempurna oleh bulan.

"Gerhana matahari total menjadi istimewa karena biasanya korona matahari tidak pernah terlihat sebab kalah oleh cahaya matahari," kata Thomas. "Warnanya indah sekali, merah hijau, kuning gitu."




Sumber

Warga Jakarta ikut menikmati indahnya gerhana matahari. Meski pun hanya sebagian, tapi gerhana matahari itu terlihat sangat cantik. Seperti bulan sabit.

Saat detikcom mencoba mengambil foto gerhana menggunakan kamera yang dilapisi filter dari kacamata gerhana, tampak matahari tertutup sebagian bayangan bulan. Bentuknya mirip seperti bulan sabit.

Warga yang menonton gerhana di kantor BMKG pun tampak menuju ke halaman kantor untuk melihat gerhana dengan menggunakan kacamata. Penampakan gerhana itu pun tak luput diabadikan oleh warga.

Saat ini live streaming di BMKG sudah dapat diakses kembali. Penampakan gerhana matahari pun sudah dapat disaksikan.


Sumber

Gerhana matahari mulai tampak di langit Jakarta, Rabu (9/3/2016).

Pantauan Kompas.com, gerhana mulai terjadi di Jakarta pada pukul 06.19 WIB. Tampak matahari mulai tertutup bayangan bulan.

Sebagian matahari terlihat berwana hitam. Melihat fenomena alam ini, warga tampak antusias.

"Wah lihat itu gerhananya mulai ada dari atas," kata salah satu warga yang menyaksikan dengan kacamata khusus di Planetarium, Jakarta, Rabu.

Warga tampak semringah melihat gerhana yang sebelumnya terjadi di Indonesia pada 1983 itu.

Salah seorang pemandu dari Planetarium mengungkapkan, gerhana yang dilihat dari kacamata khusus ini tampak teriris dari atas.

Sementara itu, jika melihat melalui teleskop lensa, irisan tampak muncul di bawah.

Pantauan Kompas.com, warga mulai menggunakan kacamata khusus untuk menyaksikan gerhana. Selain itu, tampak antrean panjang warga yang ingin menyaksikan gerhana lewat teleskop.


Sumber