Original Posted By blackshadows►Kemajuan teknologi telah memicu tumbuhnya industri plastik untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat modern. Proses pembuatan plastik memerlukan bahan baku dan energi dari minyak bumi yang merupakan sumber daya alam yang tak dapat diperbaharui. Dampak yang tidak menguntungkan lainnya adalah timbulnya sampah plastik yang merusak lingkungan karena tidak akan hancur secara alamiah. Kontributor sampah plastik yang terbesar adalah kantong plastik.



Dengan latar belakang seperti ini dicarilah plastik alternatif yang berasal dari bahan baku yang terus menerus terbaharui di alam, yaitu ENVIPLAST. Sumber bahan baku yang dipilih adalah starch yang berasal dari jagung atau singkong, dan diproses bersama bahan alamiah lainnya, seperti antara lain turunan minyak nabati dari kelapa sawit.

ENVIPLAST merupakan polimer biodegradable, yang dapat terurai di alam dengan bantuan mikroorganisme dan air. Hasil uraian ENVIPLAST adalah karbondioksida (CO2), air (H2O) dan biomasa. ENVIPLAST juga termasuk bahan compostable, yaitu dapat menjadi kompos di dalam tanah. ENVIPLAST yang terurai di dalam tanah, akan menambah kemampuan tanah untuk mengikat air, sehingga meningkatkan daya serap air dari tanah. Selain oleh mikroorganisme, ENVIPLAST juga dimakan oleh binatang seperti serangga, siput, serta hewan kecil lainnya, baik di darat maupun di air, tanpa menimbulkan akibat buruk seperti efek racun atau bahaya lainnya.

Berbeda dengan plastik konvensional, ENVIPLAST sangat ramah lingkungan, yang bisa ditunjukkan bila ENVIPLAST ada di dalam air akan melunak dan tenggelam, sehingga memudahkan terdegradasi dan dimakan oleh mikro/makro organisme, serta tidak menyumbat saluran pembuangan air. ENVIPLAST juga tidak menghasilkan gas kimia berbahaya atau residu lelehan bila dibakar.

Hasil penelitian kami membuktikan bahwa ENVIPLAST terurai dalam jangka 3-6 bulan
di lingkungan alami, sisa uraiannya menjadi kompos yang aman untuk lingkungan
serta makhluk hidup, sehingga merupakan solusi untuk masalah sampah plastik
dan terbebas dari dampak negatif terhadap lingkungan.

Sorry gambar menyusul gan koneksi ga bagus

Dissolving Test:
[youtube]Hb22zEPoTdw#![/youtube]


Burning Test:

Original Posted By blackshadows►Sumber bahan baku yang dipilih adalah starch yang berasal dari jagung atau singkong, dan diproses bersama bahan alamiah lainnya, seperti antara lain turunan minyak nabati dari kelapa sawit.


Starch atau amylum adalah karbohidrat yang mengandung glukosa dalam jumlah yang banyak yang digabungkan oleh glycosidic bonds (kovalent bond yang menggabungkan karhobidarat dengan kelompok karbohidrat lain). Gabungan glycosidic bonds disebut polisakarida , dimana diproduksi oleh semua tanaman yang mengandung klorofil sebagai sumber tenaga cadangan. Selain itu, strarch merupakan karbohidrat yang paling umum digunakan manusia untuk melakukan diet. Biasanya terkandung dalam kentang, gandum, jagung, nasi, dan singkong.

Biodegradable adalah dapat diurai oleh mikroorganisme yang ada di dalam. Pertanyaan apa yang menjadikan biodegradable adalah karena
bahan plastik biodegradable adalah bahan alami seperti tumbuh – tumbuhan. Yang kita sebut starch.

Sedangkan polymer (bahan plastik pada umumnya) adalah rangkaian karbon yang sangat panjang dan sulit untuk diuraikan.

Tambahan info gan:

Beberapa jenis plastik yang digunakan utk pembuatan kantong sekali pakai adalah:

Plastik Konvensional: Polyolefin yang dibuat dari proses polimerisasi ethylene/propylene, produk hasil pengolahan minyak bumi, memiliki ukuran molekul yang sangat besar dan inert, berat molekulnya ratusan ribu hingga jutaan terdegradasi dalam waktu ratusan tahun, bahkan ribuan tahun.

Perkembangan kombinasi Plastik Konvensional dan Starch sebagai upaya mendapatkan plastik yang lebih ramah lingkungan adalah: PE+starch, Polyester+starch, PVA+starch, EAA+starch. Mula-mula starch atau pati hanya digunakan sebagai bahan pengisi sebanyak 5 - 20%. Setelah menjadi sampah, starch dalam material plastik ini akan terurai dan plastik terpecah menjadi partikel kecil, yang tetap membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai lebih lanjut. Berikutnya, starch digunakan hingga 50-80%, untuk memperkecil kandungan plastik sehingga lebih ramah lingkungan.

Plastik “ramah lingkungan” lainnya adalah Oxo-degradable PE. Pembuatannya dilakukan dengan cara menambahkan kepada plastik konvensional (Polyethylene) sebanyak 1-3 % additive prodegradant yang akan mempercepat proses oksidasi polimer dengan pengaruh utama panas dan sinar ultraviolet. Additive prodegradant mempunyai berat molekul kecil dan bersifat aktif, dan berfungsi untuk memecah rantai polimer PE. Additive Oxo-degradant ini hanya memicu pemecahan lembaran plastik secara fisik setelah kontak dengan air dan sinar matahari menjadi partikel-partikel kecil yang bisa dimakan oleh mikroorganisme. Tapi sebenarnya mikroorganisme tidak bisa mencerna lebih lanjut partikel plastik ini, sehingga hasil akhirnya adalah campuran biomasa dan residu plastik. Plastik ini tidak akan pernah terdekomposisi oleh mikro organisme, oleh karena itu lebih tepat bila proses ini disebut “disintegration” dari pada “biodegradation”.

Plastik yang paling ramah lingkungan adalah plastik alternatif yang disebut Bio-degradable, dibuat dari material yang sebagian besar bersumber alami yang tidak terputus persediaannya, dan dapat dengan mudah terdegradasi secara alami.

Semoga bisa menjawab pertanyaan agan-agan baru bisa reply gan ...