- Beranda
- Berita dan Politik
Wow ini dia transportasi massal masa depan made in Subang "Metro Kapsul"
...
TS
budakbaleg
Wow ini dia transportasi massal masa depan made in Subang "Metro Kapsul"
berita 1
Jakarta - PT Teknik Rekayasa Kereta Kapsul (Trekka), pada Mei 2016 akan memperkenalkan moda transportasi massal berbasis kereta bernama Metro Kapsul. Metro Kapsul sendiri sebetulnya pernah dipresentasikan kepada Joko Widodo, saat masih menjabat Gubernur DKI Jakarta pada 2014 silam.
Direktur Operasi Trekka, Leonnardo Feneri, mengungkapkan, pihaknya saat ini tengah menyelesaikan tahap produksi Metro Kapsul sekaligus treknya sebelum ditawarkan pada pemerintah pusat, dan sejumlah kepala daerah sebagai moda transportasi publik masa depan.
"Saat Pak Jokowi berkunjung ke pabrik kita di Subang pada April 2014 saat masih Gubernur Jakarta itu masih mock up (tampilan). Sekarang kita kebut pengerjaan untuk 2 kapsul sebagai pengujian sekaligus track-nya," kata Leonnardo ditemui di Restoran Ramen Sanpachi, Jakarta Selatan, Kamis (4/2/2016).
Menurutnya, pihaknya saat ini telah menggelontorkan investasi Rp 20 miliar demi keberhasilan pengembangan transportasi massal tersebut.
"Kita jual teknologi dan konsepnya, saat kita presentasikan ke Jokowi dulu kan masih prototype, tapi pemerintah nggak mau beli barang yang belum terjamin dengan pakai uang rakyat. Kita ingin yakinkan bahwa kita anak bangsa sendiri bisa membuat transportasi publik sendiri," jelas Leonnardo.
Dia mengungkapkan, semua pengembangan dikerjakan oleh insinyur dalam negeri dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Selain itu, konten lokal pada Metro Kapsul sudah mencapai 90%.
"Semua hampir pakai konten lokal, hanya motor dan line listrik saja yang masih harus dibuat di luar negeri," ujar Leonnardo.
Pihaknya terus mengebut pengerjaan rel dan kapsulnya. Purwarupa track beton yang sudah dibangun saat ini di Subang memiliki panjang 290 meter dengan 2 unit kapsul.
Lebih jauh, Metro Kapsul merupakan transportasi publik berbentuk kapsul yang berjalan di atas track khusus dari beton dengan roda ban karet, namun digerakkan dengan tenaga listrik seperti halnya kereta commuter.
Track khusus tersebut umumnya dibuat melayang (elevated) dengan ketinggian 6 meter di atas tanah atau lebih tinggi yang disesuaikan. Track dibuat untuk 2 arah dengan masing-masing lebar track 2,2 meter, sementara diameter tiang berdiameter 1 meter di setiap jarak 25 meter.
Dengan lebar kapsul 2,2 meter dan panjang 9 meter, kereta made in Subang ini sendiri bisa mengangkut 50 penumpang sekali jalan. Dalam sekali perjalanan, satu setidaknya ada 4-5 metro kapsul yang berjalan beriringan sehingga bisa mengangkut setidaknya 200-250 penumpang.
"Itu bisa disesuaikan jumlah kapsulnya. Bisa 10 kapsul sekali perjalanan. Kapsul-kapsul tersebut berjalan terpisah tanpa menyambung," tutup Leonnardo.
berita 2
JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Operasional PT Teknik Rekayasa Kereta Kapsul (Trekka) Leonardo Feneri mengatakan, Metro Kapsul dapat beroperasi otomatis tanpa masinis.
Sumber tenaganya sendiri sama seperti kebanyakan kereta modern pada umumnya, yakni listrik.
"Jadi, bisa beroperasi tanpa awak. Pengoperasiannya dilakukan dari ruang kontrol yang ada di stasiun pusat," kata Leo saat ditemui di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Kamis (4/2/2016).
Ia juga menyampaikan keinginan PT Trekka untuk menggarap proyek light rail transit (LRT) di Jakarta. Menurut Leo, secara fisik Metro Kapsul mirip dengan kereta penghubung antar terminal yang ada di Bandara Changi, Singapura dan KLIA, Malaysia.
Hal yang membedakan hanya Metro Kapsul berjalan di atas trek beton dan rodanya bukan roda besi, melainkan roda karet.
"Velg-nya menggunakan velg truk dengan diamater 17 inci. Tiap kapsulnya (gerbong) terdiri atas 8 roda," ujar dia.
Metro Kapsul adalah transportasi jenis kereta yang memiliki panjang 9 meter per kapsul.
Sarana transportasi ini disebut dapat mengangkut sekitar 50 orang per kapsul. Menurut Leo, tiap rangkaian Metro Kapsul dapat terdiri atas 4-5 kapsul.
Dengan demikian, dalam sekali angkut Metro Kapsul dapat mengangkut berkisar 200-250 penumpang.
Leo menyebut ukuran trek Metro Kapsul lebih kecil ketimbang rel monorel ataupun rel kereta konvensional sehingga memungkinkan untuk dibangun di atas median jalan ataupun trotoar.
"Treknya dibangun layang. Diameter tiangnya 1 meter," ucap Leo.
Sebagai informasi, pengembang Metro Kapsul pernah mempresentasikan diri ke Pemerintah Provinsi DKI sekitar dua tahun lalu, tepatnya saat kepemimpinan Gubernur Joko Widodo.
Jokowi pun sempat menyambangi tempat pengujian Metro Kapsul yang ada di Subang, Jawa Barat.
Namun, saat itu, pengembang Metro Kapsul hanya memiliki mock up, yakni sejenis figure mengenai tampilan bentuk Metro Kapsul.
Belum ada prototype maupun jalur uji coba di sana. Akhirnya, informasi mengenai proyek tersebut bak hilang ditelan bumi.
Namun kini, Leo menyebutkan bahwa pihaknya sudah memiliki infrastruktur untuk uji coba yang hampir rampung 100 persen.
Infrastruktur tersebut terdiri atas prototype sebanyak dua unit yang didukung dengan jalur uji coba sepanjang 290 meter.
Leo juga menyatakan infrastruktur untuk uji coba itu rencananya siap digunakan pada Mei mendatang. Dan pada Mei mendatang kita juga berencana ingin presentasi ke Pak Presiden," ucap Leo.
sumber
sumber
keren ya gan
Quote:
Jakarta - PT Teknik Rekayasa Kereta Kapsul (Trekka), pada Mei 2016 akan memperkenalkan moda transportasi massal berbasis kereta bernama Metro Kapsul. Metro Kapsul sendiri sebetulnya pernah dipresentasikan kepada Joko Widodo, saat masih menjabat Gubernur DKI Jakarta pada 2014 silam.
Direktur Operasi Trekka, Leonnardo Feneri, mengungkapkan, pihaknya saat ini tengah menyelesaikan tahap produksi Metro Kapsul sekaligus treknya sebelum ditawarkan pada pemerintah pusat, dan sejumlah kepala daerah sebagai moda transportasi publik masa depan.
"Saat Pak Jokowi berkunjung ke pabrik kita di Subang pada April 2014 saat masih Gubernur Jakarta itu masih mock up (tampilan). Sekarang kita kebut pengerjaan untuk 2 kapsul sebagai pengujian sekaligus track-nya," kata Leonnardo ditemui di Restoran Ramen Sanpachi, Jakarta Selatan, Kamis (4/2/2016).
Menurutnya, pihaknya saat ini telah menggelontorkan investasi Rp 20 miliar demi keberhasilan pengembangan transportasi massal tersebut.
"Kita jual teknologi dan konsepnya, saat kita presentasikan ke Jokowi dulu kan masih prototype, tapi pemerintah nggak mau beli barang yang belum terjamin dengan pakai uang rakyat. Kita ingin yakinkan bahwa kita anak bangsa sendiri bisa membuat transportasi publik sendiri," jelas Leonnardo.
Dia mengungkapkan, semua pengembangan dikerjakan oleh insinyur dalam negeri dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Selain itu, konten lokal pada Metro Kapsul sudah mencapai 90%.
"Semua hampir pakai konten lokal, hanya motor dan line listrik saja yang masih harus dibuat di luar negeri," ujar Leonnardo.
Pihaknya terus mengebut pengerjaan rel dan kapsulnya. Purwarupa track beton yang sudah dibangun saat ini di Subang memiliki panjang 290 meter dengan 2 unit kapsul.
Lebih jauh, Metro Kapsul merupakan transportasi publik berbentuk kapsul yang berjalan di atas track khusus dari beton dengan roda ban karet, namun digerakkan dengan tenaga listrik seperti halnya kereta commuter.
Track khusus tersebut umumnya dibuat melayang (elevated) dengan ketinggian 6 meter di atas tanah atau lebih tinggi yang disesuaikan. Track dibuat untuk 2 arah dengan masing-masing lebar track 2,2 meter, sementara diameter tiang berdiameter 1 meter di setiap jarak 25 meter.
Dengan lebar kapsul 2,2 meter dan panjang 9 meter, kereta made in Subang ini sendiri bisa mengangkut 50 penumpang sekali jalan. Dalam sekali perjalanan, satu setidaknya ada 4-5 metro kapsul yang berjalan beriringan sehingga bisa mengangkut setidaknya 200-250 penumpang.
"Itu bisa disesuaikan jumlah kapsulnya. Bisa 10 kapsul sekali perjalanan. Kapsul-kapsul tersebut berjalan terpisah tanpa menyambung," tutup Leonnardo.
berita 2
Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Operasional PT Teknik Rekayasa Kereta Kapsul (Trekka) Leonardo Feneri mengatakan, Metro Kapsul dapat beroperasi otomatis tanpa masinis.
Sumber tenaganya sendiri sama seperti kebanyakan kereta modern pada umumnya, yakni listrik.
"Jadi, bisa beroperasi tanpa awak. Pengoperasiannya dilakukan dari ruang kontrol yang ada di stasiun pusat," kata Leo saat ditemui di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Kamis (4/2/2016).
Ia juga menyampaikan keinginan PT Trekka untuk menggarap proyek light rail transit (LRT) di Jakarta. Menurut Leo, secara fisik Metro Kapsul mirip dengan kereta penghubung antar terminal yang ada di Bandara Changi, Singapura dan KLIA, Malaysia.
Hal yang membedakan hanya Metro Kapsul berjalan di atas trek beton dan rodanya bukan roda besi, melainkan roda karet.
"Velg-nya menggunakan velg truk dengan diamater 17 inci. Tiap kapsulnya (gerbong) terdiri atas 8 roda," ujar dia.
Metro Kapsul adalah transportasi jenis kereta yang memiliki panjang 9 meter per kapsul.
Sarana transportasi ini disebut dapat mengangkut sekitar 50 orang per kapsul. Menurut Leo, tiap rangkaian Metro Kapsul dapat terdiri atas 4-5 kapsul.
Dengan demikian, dalam sekali angkut Metro Kapsul dapat mengangkut berkisar 200-250 penumpang.
Leo menyebut ukuran trek Metro Kapsul lebih kecil ketimbang rel monorel ataupun rel kereta konvensional sehingga memungkinkan untuk dibangun di atas median jalan ataupun trotoar.
"Treknya dibangun layang. Diameter tiangnya 1 meter," ucap Leo.
Sebagai informasi, pengembang Metro Kapsul pernah mempresentasikan diri ke Pemerintah Provinsi DKI sekitar dua tahun lalu, tepatnya saat kepemimpinan Gubernur Joko Widodo.
Jokowi pun sempat menyambangi tempat pengujian Metro Kapsul yang ada di Subang, Jawa Barat.
Namun, saat itu, pengembang Metro Kapsul hanya memiliki mock up, yakni sejenis figure mengenai tampilan bentuk Metro Kapsul.
Belum ada prototype maupun jalur uji coba di sana. Akhirnya, informasi mengenai proyek tersebut bak hilang ditelan bumi.
Namun kini, Leo menyebutkan bahwa pihaknya sudah memiliki infrastruktur untuk uji coba yang hampir rampung 100 persen.
Infrastruktur tersebut terdiri atas prototype sebanyak dua unit yang didukung dengan jalur uji coba sepanjang 290 meter.
Leo juga menyatakan infrastruktur untuk uji coba itu rencananya siap digunakan pada Mei mendatang. Dan pada Mei mendatang kita juga berencana ingin presentasi ke Pak Presiden," ucap Leo.
Spoiler for penampakan:
sumber
sumber
keren ya gan
Diubah oleh budakbaleg 04-02-2016 14:04
0
4.4K
Kutip
25
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
672.3KThread•41.9KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya