djoharmahoAvatar border
TS
djoharmaho
Utangnya Kini Rp 3.098 T, Pemerintah: Masih Sangat Aman
Utangnya Kini Rp 3.098 T, Pemerintah: Masih Sangat Aman


Pemerintah meyakini posisi utang pada akhir 2015 yang mencapai Rp 3.098,64 triliun masih aman. Karena rasio utang ini terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) masih berada di angka 27%.

Demikian diungkapkan Schneider Siahaan, Direktur Strategis dan Portfolio Utang, Ditjen Pembiayaan dan Pengeloaan Risiko (DJP2R) Kementerian Keuangan, kepada detikFinance, Senin (25/1/2016).

"Kalau sekarang rasio itu masih sangat aman dibandingkan dengan emerging market (negara berkembang) keseluruhan. Ini masih aman pada level 27%. Bahkan masih lebih rendah dari negara maju seperti Jepang yang 200%." jelasnya.

Namun Schneider menyadari, masyarakat cukup kaget bila melihat angka yang besarnya mencapai ribuan triliun. Padahal selama rasio utang masih terjaga, berarti negara dalam posisi yang aman untuk melunasi utang.

"Memang kalau melihat nilainya gede, tapi sebenarnya yang harus dilihat rasionya," tegas Schneider.

Ia menambahkan, besaran utang tersebut merupakan akumulasi dari puluhan tahun sebelumnya. Ini merupakan dampak dari kebijakan pemerintah dalam penganggaran dalam APBN.

"Kalau dilihat dari besaran standing, itu akumulasi dari pemerintahan sebelumnya sejak sekitar 1970an. Sampai sekarang belum lunas, akumulasi dari pemerintahan sebelumnya akibat dari kebijakan defisit anggaran," paparnya.

Bila tidak ingin menambah utang, maka solusinya adalah menyusun anggaran agar tidak defisit. Artinya belanja dan penerimaan harus berimbang. Akan lebih baik kalau dalam posisi surplus, sehingga bisa melunasi utang.

"Itu baru bisa terjadi kalau pajak kuat, melebihi belanja yang diperlukan. Artinya kita sudah menjadi sangat maju. Sekarang kita masih dalam pembangunan, APBN tidak cukup mampu memenuhi itu, sehingga harus dipenuhi dengan utang," pungkasnya.

Berikut perkembangan utang pemerintah pusat dan rasionya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sejak tahun 2000:

2000: Rp 1.234,28 triliun (89%)
2001: Rp 1.273,18 triliun (77%)
2002: Rp 1.225,15 triliun (67%)
2003: Rp 1.232,5 triliun (61%)
2004: Rp 1.299,5 triliun (57%)
2005: Rp 1.313,5 triliun (47%)
2006: Rp 1.302,16 triliun (39%)
2007: Rp 1.389,41 triliun (35%)
2008: Rp 1.636,74 triliun (33%)
2009: Rp 1.590,66 triliun (28%)
2010: Rp 1.676,15 triliun (26%)
2011: Rp 1.803,49 triliun (25%)
2012: Rp 1.975,42 triliun (27,3%)
2013: Rp 2.371,39 triliun (28,7%)
2014: Rp 2.604,93 triliun (25,9%)
2015: Rp 3.098,64 triliun (27%)

sumber : http://finance.detik.com/read/2016/0...ih-sangat-aman

Omong-omong soal GDP, kosakata populer Debt to GDP ratio pada dasarnya adalah omong kosong politisi, dikarang sedemikian rupa agar statistik kondisi keuangan negara bisa tampak lebih baik dan hutang pemerintah bisa terus diperbesar.

emoticon-Ngakak (S)
0
897
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.