JAKARTA – Ada kesamaan dalam misi di medan bencana, Badan SAR Nasional (Basarnas) menjajaki kemungkinan kerjasama lebih intensif dengan Aksi Cepat Tanggap (ACT). Kerjasama tersebut rencananya akan dituangkan dalam nota kesepahaman bersama (Memorandum of Understanding).

Hal itu disampaikan Kepala Disaster Emergency and Relief Management (DERM) ACT Kusmayadi, Kamis (21/1).

Kusmayadi mengatakan pihaknya telah bertemu dengan Basarnas, Rabu kemarin, di Markas Basarnas, Kemayoran, Jakarta.

Kepala Bidang Mitra dan Hukum Basarnas Edi Purwanto menyatakan menyambut baik kesepahaman antara Basarnas dengan ACT yang akan dituangkan dalam bentu MoU.

“Kami sangat menyambut baik rencana ini. Apalagi ACT selama ini aktif terjun dalam beragam bencana yang terjadi di negeri ini. Kita berharap MoU yang akan ditandatangani ini semakin menguatkan antarlembaga dalam sinergi operasi SAR demi kebaikan negeri ini,” ujar Edi Purwanto, Rabu (20/1).

Kusmayadi membenarkan bahwa DERM-ACT selama ini banyak terlibat dalam operasi SAR bersama Basarnas.

“Tim kami (DERM) misalnya tercatat ikut terlibat dalam operasi pencarian korban jatuhnya pesawat AirAsia yang jatuh ke laut pada Desember 2015, jatuhnya pesawat Sukhoi, Longsor Cirebon, Longsor Banjarnegara, dan lain-lain,” ungkap Kang Kus, sapaan akrabnya.

Untuk meningkatkan kapasitas, ACT juga ikut pelatihan bersama dengan Basarnas.

“Semoga kerjasama antarlembaga semakin menguatkan untuk kebaikan bagi bumi tercinta Indonesia,” tandasnya.