Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mkgrAvatar border
TS
mkgr
Komisi VIII DPR:Gafatar Bahayakan Kehidupan Sosial
Quote:


Ketua Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Saleh Partaonan Daulay menegaskan, Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dapat membahayakan kehidupan sosial.

"Gerakan ini dapat digolongkan sebagai aliran yang menyimpang dan membahayakan kehidupan sosial," kata Saleh dalam keterangannya tertulisnya, di Jakarta, Rabu (13/1/2016).

Ia menyatakan, kebebasan berserikat dan berkumpul yang diberikan negara tetap punya batasan. Hal itu tentu harus sejalan dengan Pancasila dan UUD 1945 dan tidak boleh menimbulkan keresahan dan mengganggu keamanan.

"Pola perekrutan anggota Gafatar dilakukan dengan berbagai metode. Tergantung target sasaran yang ingin direkrut, termasuk di antaranya melakukan pendekatan melalui kerja-kerja sosial yang bisa menarik simpati," ujarnya.

Ia menjelaskan, dalam merekrut mahasiswa, Gafatar menggunakan sistem pendekatan lewat halaqah, pertemuan terbatas atau pengajian-pengajian kecil. Mahasiswa yang direkrut biasanya yang pengetahuan agamanya masih awam, sehingga dengan mudah bisa diajarkan aliran pemikiran dan gerakan tertentu.

"Demikian juga bagi pekerja profesional, gerakan seperti ini juga cenderung memanfaatkan tingkat pemahaman keagamaan yang terbatas. Tidak heran jika organisasi ini diikuti oleh mereka yang dinilai mapan secara intelektual dan finansial. Bahkan lebih dari itu, rela meninggalkan keluarga untuk menjalankan misi organisasi," ungkapnya.

Menurutnya, gerakan seperti itu memang tidak mudah diatasi. Terlebih disinyalir, Gafatar bermetamorfosis dari satu nama ke nama dan bentuk lainnya. Untuk itu, masyarakat diminta jadi ujung tombak dalam menjaga lingkungannya. Jika ada yang dinilai aneh dan menyimpang, bisa langsung melapor ke pihak berwenang.

"Pemerintah juga dituntut proaktif melakukan sosilisasi tentang organisasi dan gerakan menyimpang yang saat ini ada di tengah masyarakat. Kementerian agama, misalnya, bisa memanfaatkan jaringannya sampai ke tingkat KUA di seluruh kecamatan yang ada. Melalui sosialisasi, pandangan kritis masyarakat akan terbangun. Dengan begitu, masyarakat tidak mudah tergiur untuk masuk dan bergabung," paparnya.

Ia juga meminta pemerintah bekerjasama dengan organisasi-organisasi keagamaan dalam memberikan pencerahan kepada masyarakat. Tokoh-tokoh ormas yang dikenal dan diakui kredibilitasnya dipercaya efektif dalam membentengi umat.

"Ini merupakan pekerjaan yang tidak sederhana. Karena itu, perencanaan dan keberlanjutannya harus menjadi perhatian utama," terang Saleh.

sumber : http://nasional.inilah.com/read/deta...hidupan-sosial



0
963
7
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.