Tentunya masih segar di ingatan kita berita mengenai si bapak hakim satu ini:
Spoiler for Logika?:
Para netizen, termasuk para Kaskuser pun pada heboh, mengatai si hakim "logikanya nggak bener." Nah, pertanyaannya, agan semuanya tau nggak sih apa itu "kesalahan dalam berlogika" sehingga bisa muncul statement bahwa "si hakim logikanya nggak jalan"? Untuk jelasnya, yok mari kita lihat sama-sama, apa aja sih macam-macam kesalahan dalam berlogika? (atau bahasa sundanya, fallacy in logics)
Quote:
Quote:
KESALAHAN-KESALAHAN DALAM BERLOGIKA
Quote:
Quote:
1. Generalisasi Tergesa-Gesa
Sebagian orang, misalnya, mengatakan bahwa "semua pegawai negeri malas". Berhubung pegawai negeri itu ada banyak, dan di antara mereka emang ada yang pemalas, maka wajar kalo kesan yang muncul adalah semua pegawai negeri itu malas. Tapi, kalo dilihat seksama, ternyata ada juga nih pegawai negeri yang enggak malas. Jadi lebih aman kalo dikatakan bahwa "kebanyakan pegawai negeri malas".
Quote:
Quote:
2. Non Sequitur(Belum Tentu)
Kesalahan macam ini terjadi karena premis yang salah pakai, melakukan lompatan dari suatu premis ke kesimpulan yang tidak ada kaitannya. Hubungan premis dan kesimpulannya semu, contohnya:
Quote:
A. Dia pinter, pasti perilakunya aneh
B. Si TS berdebat sama dosen killer, dia pasti gabakal lulus
C. Alam Indonesia kaya raya, maka orang Indonesia itu kaya
Quote:
Quote:
3. Analogi Palsu
Analogi adalah suatu perbandingan yang dipakai untuk membuat suatu gagasan dapat lebih mudah dipahami. Analogi ini sangat berguna, meski kadang kita salah menggunakannya. Kita menyamakan suatu gagasan agar kelihatan benar dengan menyamakannya dengan gagasan lainnya yang sebenarnya nggak ada hubungan. Contohnya nih:
Quote:
A. Hidup laksana mampir ke warteg, kalau udah kenyang, wartegnya ditinggalin.
B. Bikin pacar seneng itu sama kaya bikin anjing peliharaan bahagia; kepalanya harus dielus tiap hari dan kasih makanan sebanyak mungkin
C. TNI laksana tiang bendera. Jika bendera dikibarkan, ABRi harus tunduk dan tidak melawan.
Quote:
Quote:
4. Penalaran Melingkar
Penalaran melingkar disebut kesalahan logika karena si penalar meletakkan kesimpulan ke dalam premisnya, dan kemudian memakai premis tersebut untuk ngebuktiin kesimpulannya. Jadi, kesimpulan dan premisnya itu sama.
Quote:
A. Pendidikan patut dibutuhkan karena orang berpendidikan itu dibutuhkan
B. Saya suka sama si Ratmi karena saya suka
C. Manusia merdeka karena ia bertanggung jawab, dan ia bertanggung jawab karena ia merdeka
Quote:
Quote:
5. Deduksi Cacat
Penggunaan premis yang cacat sering banget terjadi, hingga kesimpulan deduktif kita pun bisa-bisa nggak bener. Contohnya nih:
Quote:
A. Boy tumbuh dalam keluarga tanpa ayah. Ia akan jadi anak bermasalah di sekolahnya.
B. Mobil bekas yang TS beli baru jalan 12.000 km. Mobil ini pasti masih bagus.
C. Andi adalah anak Enstein. Pasti nanti kuliahnya di Oxford
Quote:
Quote:
6. Pikiran Simplisitis
Kesalahan ini terjadi karena seseorang itu terlalu menyederhanakan masalah. Masalah yang rumit, disederhanakan jadi dua kutub yang berlawanan (disebut sebagai pikiran polarisasi), atau dirumuskan hanya dalam dua segi yakni hitam dan putih. Kalau bukan ini, berarti itu. Fatal banget nggak tuh? Contohnya:
Quote:
A. Kalau tidak ikut pemilu berarti Anda bukan warga yang baik (padahal bisa saja Anda lagi sakit, gabisa ke TPS)
B. Dalam politik hanya ada dua: kawan atau lawan (nggak sesimpe; itu keleus)
C. Kalau dia nggak sekolah, berarti dia anak yang malas (bisa jadi keluarganya ga punya biaya)
Sekian thread dari psychosocial32
Kira-kira si hakim kesalahan logikanya masuk ke bagian mana ya? Tulis pendapat agan di komen bawah ini!
Spoiler for bonus:
TS HANYA MEMBUTUHKAN
DISUDAHI DENGAN ALHAMDULILLAH
0
8K
Kutip
79
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.1KThread•83.5KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru