Pekanbaru - Oknum TNI AD inisial S menjalani pemeriksaan di Detasemen Polisi Militer (Dempom) I/3 Pekanbaru karena mengaku membawa bom. Hasil pemeriksaan, oknum inisial S mengaku hanya bercanda.

"Hasil pemeriksaan anggota tersebut menyebutkan kalau dia hanya guyunan. Hanya saja candaan tersebut ditanggapi serius oleh pihak pramugari Lion," kata Komandan Denpom 1/3 Pekanbaru, Letkol CPM Johny P J Pelupessy.

Johny menjelaskan, hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap Mayor S, diketahui bahwa ungkapan 'awas meledak' soal tasnya hanya bercanda. Masih menurut Johny, oknum Mayor S tersebut dalam pemeriksaan mengatakan, bahwa dirinya tidak bermaksud membuat kegaduhan di dalam pesawat.

"Dia orangnya memang suka bercanda. Jadi dia (oknum TNI) tidak punya niatan buat kehehoban. Dan. Memang tasnyanya tidak terbukti ada bahan peledak," kata Johny.

Johny menyebutkan, pihaknya belum melakukan penahanan terhadap oknum tersebut. Pihak Denpom 1/3 Pekanbaru hanya memiliki kewenangan penahanan selama 2 X 24 jam.

"Untuk melakukan penahanan, dasarnya belum kuat," kata Johny.

Walau demikian, Johny mengatakan pihaknya akan tetap mendalami soal candaan oknum tersebut. "Kita tetap akan mendalami masalah ini," katanya.

Sebagaimana diketahui, oknum tersebut penumpangi pesawat Lion tujuan Pekanbaru ke Medan. Pramugari meminta agar tasnya dimasukan dalam kabin. Namun oknum ini tetap memeganggnya. Dari sana pramugari mengambil tas tersebut.

Saat tas diambil pramugari untuk dimasukan dalam kabin, oknum tersebut iseng 'awas meledak'. Dari keterangan itu, pramugari melapor ke pilot. Akhirnya pesawat ditunda keberangkatan yang mestinya pukul 15.15 WIB.

http://news.detik.com/berita/3114286...ut-hanya-guyon

Dah ga kaget, pembunuh aja dilindungi apalagi ini cuma "GUYON". Ga usah jauh-jauh ke amrik lihat superman, di Indonesia ada namanya kolor ijo.