Jaman sekarang orang mudah terkenal. Dunia internet dengan boomingnya penggunaan medsos seperti twitter,facebook dan lain-lain bisa dijadikan alat untuk cepat populer bak artis.

Cara mudah untuk jadi terkenal adalah dengan mengejek atau menghina orang yang sudah terkenal juga seperti mengejek atau menghina Presiden, anak presiden, artis papan atas bahkan menghina agama dan ras tertentu (sara).

Demikianlah yang dilakukan oleh sebagian netizen yang ingin mencari jalan instan untuk terkenal. Alih-alih bisa terkenal namun resikonya hukuman menanti. Baik hukuman dari masyarakat pengguna medsos dengan membully atau hukuman penjara karena tuduhan memfitnah dan ujaran kebencian (hatespeech).

Hal ini sering dilakukan oleh sebagian netizen yang ingin cepat populer sebut saja Jonru yang suka menghina presiden Jokowi, Paonganan, dan kini ada seorang ibu dosen yang menghina anak Presiden Jokowi.

Ibu dosen Mahsina SE yang mengajar di Universitas Bhayangkara Surabay ini melakukan blunder dengan mengejek anak Presiden Jokowi yang menjadi entrepreuner muda dengan berjualan martabak. Mahsina menyebutnya dengan kampungan.

Kontan saja cuitan @mahsina_se ini menjadi viral dan dirinya menjadi bulan-bulanan media sosial. Selain menjadi terkenal ibu dosen ini juga memalukan profesi dosen yang lain. Seorang dosen sebagai pendidik seharsnya memberi motivasi dan etika yang sopan dalam bertutur dan berprilaku.

Terbukti orang yang berpendidikkan tinggi belum tentu punya etika dan moralitas yang tinggi juga. Kemungkinan ini terjadi karena kebencian yang menjadikan nalar seseorang menjadi tidak berfungsi.

Jadi jika ingin terkenal secara instan jadilah pembully Presiden Jokowi dan keluarganya. Selamat jadi artis di media sosial. Tapi hati-hati anda bisa menginap di hotel prodeo bersama Dr Yulianus Paonganan S.Si, MSi.

Sumber:

http://www.kabarkanlah.com/2016/01/0...jadi-terkenal/
-------

BU DOSEN, JUALAN MARTABAK ITU LEBIH MULIA KETIMBANG JUALAN NILAI UJIAN. IBU INI MAU NIRU PAONGANAN RUPANYA BIAR MASUK BUI.