- Beranda
- The Lounge
Jembatan gantung hutan kota langsa putus
...
TS
adindairawanti
Jembatan gantung hutan kota langsa putus
Spoiler for smoga gak repost:
Spoiler for Baru Siap, Jembatan Gantung Hutan Kota Langsa Putus:
Puluhan Orang Jatuh ke Danau
LANGSA - Jembatan gantung hutan kota Langsa di Desa Paya Bujok Seuleumak, Kecamatan Langsa Baro, Sabtu sore kemarin putus (lepas) sling penahan (gantungan) pada salah satu sisi menyebabkan badan jembatan miring dan menumpahkan puluhan orang di atasnya ke danau buatan di bawah jembatan tersebut. Sebagian besar korban yang berjatuhan adalah kaum perempuan dan anak-anak.
Musibah itu terjadi Sabtu (26/12) sore sekitar pukul 17.45 WIB ketika masyarakat menyesaki jembatan berkapasitas terbatas itu. Diyakini akibat kelebihan beban, sling penahan kesimbangan jembatan di sisi kanan terlepas. Akibatnya, badan jembatan miring dan puluhan orang di atasnya jatuh ke danau buatan. Semua korban yang berhasil diselamatkan, baik yang luka-luka maupun trauma dilarikan ke IGD RSUD Langsa dan RS Cut Meutia. “Korban luka-luka ada yang terkena pentalan sling dan besi jembatan,” kata seorang warga yang ikut membantu proses evakuasi korban. Kedalaman danau buatan hutan kota itu hampir mencapai dua meter.
Menyaksikan outbond
Menurut informasi, masyarakat menyesaki jembatan karena di sekitar bukit hutan kota bagian timur sedang ada outbond dan warga ramai-ramai menyaksikan berbagai atraksi di alam terbuka itu dari atas jembatan. Mereka tidak tahu kalau kapasitas jembatan itu sangat terbatas.
Data yang dihimpun Serambi di IGD RSUD Langsa, korban sempat dirawat sekitar 12 orang. Setelah mendapat penanganan mereka diperbolehkan pulang. Menurut petugas medis rata-rata korban mengalami trauma, terkilir, dan ada juga yang luka.
Korban yang sempat dirawat masing-masing Ridho (26), warga Lorong Telkom, Gampong Matang Seulimeng, Kecamatan Langsa Barat, pasangan suami istri Lisa Febriani (29) dan Riki Hendrian (32) bersama dua anak mereka Firna Handayani dan Firka Handayani (9) warga Lorong Keluarga, serta Putri (20) adik dari Riki Hendrian, warga Gampong Geudubang Jawa.
Berikutnya Nurleli (36) bersama dua anaknya, Nurul Fadilah (8), Rania Elfira (4), warga Gampong Sungai Paoh, Kecamatan Langsa Barat. Rasidawati (49), warga Gampong Matang Seulimeng, Kecamatan Langsa Barat, Ria Nova Sari (19) Stim Pase, warga Tamiang Hulu.
Korban lainnya, Indriani (41), warga Lhokseumawe, dan balita bernama Defan (2,5) asal Alur Dua.
Masih perawatan
Kadisporabudpar Langsa, Drs Syafrizal yang ditemui di IGD RSUD Langsa, mengatakan, jembatan gantung itu masih dalam perawatan pihak rekanan, karena baru saja selesai dibangun pada tahun ini dengan sumber dana otsus.
“Sepengetahuan saya memang kapasitas daya tampung jembatan itu sekitar 40 orang, namun saat kejadian warga yang ada di sana mencapai seratusan orang,” kata Syafrizal. Menurut Syafrizal, pihak dinas akan memanggil rekanan untuk didengarkan penjelasan terkait keberadaan jembatan gantung di hutan kota kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Gampong Paya Bujok Seuleumak tersebut.(zb)
LANGSA - Jembatan gantung hutan kota Langsa di Desa Paya Bujok Seuleumak, Kecamatan Langsa Baro, Sabtu sore kemarin putus (lepas) sling penahan (gantungan) pada salah satu sisi menyebabkan badan jembatan miring dan menumpahkan puluhan orang di atasnya ke danau buatan di bawah jembatan tersebut. Sebagian besar korban yang berjatuhan adalah kaum perempuan dan anak-anak.
Musibah itu terjadi Sabtu (26/12) sore sekitar pukul 17.45 WIB ketika masyarakat menyesaki jembatan berkapasitas terbatas itu. Diyakini akibat kelebihan beban, sling penahan kesimbangan jembatan di sisi kanan terlepas. Akibatnya, badan jembatan miring dan puluhan orang di atasnya jatuh ke danau buatan. Semua korban yang berhasil diselamatkan, baik yang luka-luka maupun trauma dilarikan ke IGD RSUD Langsa dan RS Cut Meutia. “Korban luka-luka ada yang terkena pentalan sling dan besi jembatan,” kata seorang warga yang ikut membantu proses evakuasi korban. Kedalaman danau buatan hutan kota itu hampir mencapai dua meter.
Menyaksikan outbond
Menurut informasi, masyarakat menyesaki jembatan karena di sekitar bukit hutan kota bagian timur sedang ada outbond dan warga ramai-ramai menyaksikan berbagai atraksi di alam terbuka itu dari atas jembatan. Mereka tidak tahu kalau kapasitas jembatan itu sangat terbatas.
Data yang dihimpun Serambi di IGD RSUD Langsa, korban sempat dirawat sekitar 12 orang. Setelah mendapat penanganan mereka diperbolehkan pulang. Menurut petugas medis rata-rata korban mengalami trauma, terkilir, dan ada juga yang luka.
Korban yang sempat dirawat masing-masing Ridho (26), warga Lorong Telkom, Gampong Matang Seulimeng, Kecamatan Langsa Barat, pasangan suami istri Lisa Febriani (29) dan Riki Hendrian (32) bersama dua anak mereka Firna Handayani dan Firka Handayani (9) warga Lorong Keluarga, serta Putri (20) adik dari Riki Hendrian, warga Gampong Geudubang Jawa.
Berikutnya Nurleli (36) bersama dua anaknya, Nurul Fadilah (8), Rania Elfira (4), warga Gampong Sungai Paoh, Kecamatan Langsa Barat. Rasidawati (49), warga Gampong Matang Seulimeng, Kecamatan Langsa Barat, Ria Nova Sari (19) Stim Pase, warga Tamiang Hulu.
Korban lainnya, Indriani (41), warga Lhokseumawe, dan balita bernama Defan (2,5) asal Alur Dua.
Masih perawatan
Kadisporabudpar Langsa, Drs Syafrizal yang ditemui di IGD RSUD Langsa, mengatakan, jembatan gantung itu masih dalam perawatan pihak rekanan, karena baru saja selesai dibangun pada tahun ini dengan sumber dana otsus.
“Sepengetahuan saya memang kapasitas daya tampung jembatan itu sekitar 40 orang, namun saat kejadian warga yang ada di sana mencapai seratusan orang,” kata Syafrizal. Menurut Syafrizal, pihak dinas akan memanggil rekanan untuk didengarkan penjelasan terkait keberadaan jembatan gantung di hutan kota kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Gampong Paya Bujok Seuleumak tersebut.(zb)
Spoiler for sumber:
http://aceh.tribunnews.com/2015/12/27/baru-siap-jembatan-gantung-hutan-kota-langsa-putus
Spoiler for pict:
Semoga tidak memakan korban jiwa.. aamiiin
Spoiler for update:
Penasaran pengen tau bener2 ada tulisan maksimal kapasitas 40 orang atau gak dan di jembatan tsb ada penjaganya atau tidak ini jawabannya
Insiden Jembatan Roboh Kota Langsa, Mardiah Hilang Emas 5 Mayam
Insiden Jembatan Roboh Kota Langsa, Mardiah Hilang Emas 5 Mayam
LANGSA-ACEH, Berita Lima | Tidak ada korban jiwa meninggal dalam insiden robohnya jembatan gantung di “Hutan Kota Langsa Aceh”, namun pengunjung yang berada di jembatan roboh itu mengalami kerugian seperti halnya seorang guru Aceh Tamiang Mardiah (45thn) bersama 3 kakak beradiknya kehilangan 3 Smartphone Samsung Android dari genggamannya serta gelang emas 5 mayam tercebur di kolam keruh itu yang terjadi pada Sabtu Sore (26/12).
Mardiah salah satu korban insiden robohnya jembatan gantung di Hutan Kota Langsa mengatakan “Saya hilang gelang emas 5 mayam dan 3 HP/smartphone android tenggelam di kolam itu ( android adik Fitri 1 unit dan gelang emas 5 mayam, adik Anisah 1 unit Samsung Tablet, dan saya Mardiah 1 unit Samsung turut hilang ) saat berkeinginan selfi di jembatan baru buat kenang kenangan pulang kampung bukti pernah ke hutan rekreasi, tapi malah apes jadinya” kata Mardiah Mardiah juga menyebutkan kalau dirinya bersama adik adik gratis tiket masuk hanya bayar biaya parkir saja, memang sengaja berkunjung ke Hutan kota itu karena bagus pemandangannya yang sejuk dari kawannya yang di Langsa, maka dari itulah Mardiah berangkat dari Kwala Simpang menuju Langsa, ucap Mardiah.
Mardiah menambahkan bahwa ” Heran melihat tempat wisata gratis dan aja jembatan gantung yang bagus tetapi tidak di jaga pengelola hutan kota , terutama jembatan gantung itu sama sekali tidak ada penjagaan tidak seperti di tempat wisata lain selalu ada relawan pemandu yang melarang dan yang memperbolehkan masuk setelah cukup kapasitas, Saya (Mardiah/red) baru tau ada tulisan itu di tiang mungkin karena senang hati jadi lupa ada peringatan” papar Mardiah.
Mardiah berpesan ” Harus ada penanggung jawab pengelola untuk menjaga jembatan gantung itu walau ada tulisan kapasitas 40 orang, namanya pengunjung yang ingin mencoba hal baru terkadang lupa, tetapi saya ikhlas kalau android hilang dan emas tercebur di kolam mohon saya di kabari, ucap Mardiah tanpa menuntut pihak pengelola Hutan Kota bertangung jawab, hanya minta di kembalikan apabila si temukan benda yang hilang itu akibat insiden. Informasi yang di himpun Berita Lima, akibat insiden Jembatan roboh pukul 19.30 Wib dari Pengurus LSM Bale Juroeng bahwa tidak ada korban meninggal. Yang ada korban luka ringan 7 orang dan luka berat 1 orang.
Semua korban sdh dibawa kerumah sakit dan pada pukul 19.35 Wib dari Pengurus LSM Bale Juroeng, Pihak kepolisian sdh menaruk “police line” di lokasi Insiden Jembatan Gantung. ( Kabiro Beritalima.com Langsa Aceh: Eddy Khalil )
Jadi di jembatan tdk ada petugas yg bertugas, dan ada peringatan di tiang jembatan. Smoga ada yg punya foto peringatan tsb buat update-an
Dapet nih bukti peringatannya
Spoiler for peringatan:
Tapi malah ada yg bilang ga ada peringatan loh
Spoiler for saran:
Spoiler for sumber update-an:
http://www.beritalima.com/2015/12/26/insiden-jembatan-roboh-kota-langsa-mardiah-hilang-emas-5-mayam/
http://pertamax7.com/2015/12/27/suda...yel-putus-dah/
http://pertamax7.com/2015/12/27/suda...yel-putus-dah/
Diubah oleh adindairawanti 27-12-2015 12:46
4iinch dan anasabila memberi reputasi
2
6.3K
Kutip
63
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.1KThread•83.2KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru