Terima kasih atas Kesediaannya untuk membaca thread pertama ane. Minggu tenang udah dari kemarin, tapi masih ada aja laporan praktikum yang harus selesai. Terimakasih juga kepada Tuhan YMK, atas kesempatannya untuk bisa posting. Langsung aja yuk disimak.

Suami merupakan kepala rumah tangga yang mempunyai tanggung jawab untuk menafkahi keluarganya. Sedangkan seorang istri juga mempunyai tanggung jawab yang tak kalah penting untuk mengatur keuangan keluarga, mendidik anak-anaknya. Tapi apakah mampu, jika tanggung jawab sebagai kepala keluarga diserahkan kepada istrinya. Hal itulah yang dirasakan Ibu Hadijah, sosok perempuan yang terus berjuang setelah ditinggal selamanya oleh suami tercinta.

Berikut hal – hal inspiratif yang dapat ane sampaikan:


Meskipun kehilangan orang yang paling kita cintai, hidup masih harus terus berputar. Pergerakan putaran kehidupan itu butuh usaha seperti: mencari penghasilan, membayar tagihan, usaha agar perut tetap terisi, dll. Kondisi sulit yang menimpa bukan halangan untuk tetap maju



“Bangga rasanya bisa melihat anak-anak ku, tumbuh menjadi pribadi yang mandiri. Setidaknya tidak bernasib sama sepertiku”. Semua orang tua pasti pengenlah anak-anaknya bisa jadi yang terbaik. Waktu, usaha, pengorbanan yang diberikan emang gk akan bisa terukur. Itu semua cuma untuk anak anak kita, kalau punya ya gan. Seneng juga kalau apa yang kita korbankan berakhir dengan kesuksesasan anak kita kelak.



“Jabatan sebagai kepala rumah tangga, secara tidak langsung kuterima. Ya, selain mencari nafkah, aku juga tidak ingin anak-anakku kelak menjadi orang-orang yang tak berguna. Mulai dari hari itu, aku bertekad untuk tidak gampang menyerah e harus punya pendidikan yang cukup”. Bayanginnya aja udah sulit, tapi kalau gak dilakukan kayak ada yang ganjal dihati nh. Rasanya juga gk tenang aja kalau tanggung jawab kita belum beres. Selesaikan pelan-pelan, pasti semua ada jalannya.



Pendapatan berapapun hasilnya harus tetep disyukuri, walaupun omset yang diterima sedikit bahkan tidak ada. Bersyukur saja mengenai kesehatan yang udah ada pada diri kita gan, kalau kita sakit ya gak bisa kerja otomatis pendapatan berkurang.

Ibu Hadijah tinggal didaerah Kalimantan bagian utara, masih satu kawasan dengan tempat ane tinggal. Sehari-hari kerjanya melanjutkan usaha menjahit mendiang almarhum suaminya. Awalnya cukup sulit bagi Ibu Hadijah, karena harus mengurus ketiga anaknya yang masih sekolah dan satu anaknya yang kuliah di Sulawesi.

Musibah yang terjadi bukan menjadi halangan untuk menyerah. Justru dari titik itulah kita tidak boleh melemah karena keadaan. Perjuangan masih sangatlah panjang, kalau kita menyerah disini, ya udah game over selesai. Kita cuma dapat segitu aja, gak lebih. So, Keep fighting until last effort !

Segitu aja dulu isi pikiran ane, moga bermanfaat bagi pembaca semua.

Sumber 1
Sumber 2
Sumber 3