- Beranda
- Berita dan Politik
(wow) Bakrie Telecom Rugi Rp 3,66 Triliun Dalam 9 Bulan
...
TS
ansarsafety
(wow) Bakrie Telecom Rugi Rp 3,66 Triliun Dalam 9 Bulan
Jakarta -PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) mencatatkan rugi sebesar Rp 3,66 triliun hingga kuartal III-2015. Pada periode yang sama tahun lalu, emiten provider Esia ini membukukan kerugian Rp 2,29 triliun.
Beban perusahaan serta rugi dari selisih kurs jadi penyebab utama semakin membengkaknya kerugian perseroan. Tak hanya itu, pendapatan usaha BTEL yang merosot ikut berkontribusi pada pada kerugian perusahaan.
Dikutip dari laporan keuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (24/12/2015), beban usaha BTEL mengalami kenaikan menjadi Rp 2,41 triliun, dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,39 triliun.
Pendapatan usaha emiten berkode BTEL ini di kuartal III-2015 mencapai Rp 478,84 miliar. Perolehan pendapatan ini merosot drastis, jika dibandingkan dengan pendapatan usaha tahun lalu, yaitu Rp 1,22 triliun.
Laporan keuangan BTEL semakin berdarah-darah dengan kerugian selisih kurs yang dialami perusahaan yang per September 2015, yang mencapai Rp 1,32 triliun. Naik 468% dibanding periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 232,93 miliar.
Mayoritas saham operator seluler ini dipegang oleh 69,6% oleh publik, sementara pengendali saham terbanyak kedua yaitu PT Bakrie and Brother Tbk, dan sisanya dimiliki Raiffeisen Bank International AG 7,2%, dan PT Bakrie Global Ventura 6,9%.
sumur tua http://finance.detik.com/read/2015/1...-dalam-9-bulan
sabar ya boss dagumen
Beban perusahaan serta rugi dari selisih kurs jadi penyebab utama semakin membengkaknya kerugian perseroan. Tak hanya itu, pendapatan usaha BTEL yang merosot ikut berkontribusi pada pada kerugian perusahaan.
Dikutip dari laporan keuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (24/12/2015), beban usaha BTEL mengalami kenaikan menjadi Rp 2,41 triliun, dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,39 triliun.
Pendapatan usaha emiten berkode BTEL ini di kuartal III-2015 mencapai Rp 478,84 miliar. Perolehan pendapatan ini merosot drastis, jika dibandingkan dengan pendapatan usaha tahun lalu, yaitu Rp 1,22 triliun.
Laporan keuangan BTEL semakin berdarah-darah dengan kerugian selisih kurs yang dialami perusahaan yang per September 2015, yang mencapai Rp 1,32 triliun. Naik 468% dibanding periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 232,93 miliar.
Mayoritas saham operator seluler ini dipegang oleh 69,6% oleh publik, sementara pengendali saham terbanyak kedua yaitu PT Bakrie and Brother Tbk, dan sisanya dimiliki Raiffeisen Bank International AG 7,2%, dan PT Bakrie Global Ventura 6,9%.
sumur tua http://finance.detik.com/read/2015/1...-dalam-9-bulan
sabar ya boss dagumen
0
3.2K
45
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
671KThread•40.9KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru