Negara dengan kekuatan ekonomi terbesar ke-2 di dunia akhir pekan lalu merilis serangkaian data ekonomi negaranya untuk periode November 2015, salah satunya kinerja bisnis sektor ritel yang hasilnya terpantau cukup menggembirakan.

Data penjualan ritel Tiongkok periode November 2015 dilaporkan berhasil bukukan pertumbuhan sebesar 11,2 persen (yoy). Realisasi pertumbuhan ini sesuai dengan ekspektasi yang sebelumnya mematok pertumbuhan sebesar 11,2 persen dibulan tersebut. Data bulan ini merupakan data yang terbesar sepanjang tahun 2015 seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini:



Menurut data Biro Statistik Nasional (NBS) Tiongkok total penjualan ritel barang konsumsi tercatat sebesar 2,79 triliun yuan (US$ 434 miliar) pada bulan November, yang ditopang oleh penjualan shopping online dalam event Festival Singles’ Day.

Dalam 11 bulan yang berakhir pada bulan November total penjualan ritel naik 10,6 persen dari tahun sebelumnya menjadi 27,23 triliun yuan, jumlah yang tidak berubah dari pertumbuhan selama 10 bulan pertama.

Dalam 11 bulan pertama, penjualan online melonjak 34,5 persen dari tahun sebelumnya menjadi 3,45 triliun yuan yang menyumbang 12,6 persen dalam penjualan ritel kotor. Penjualan online masih tinggi di kuasai oleh Alibaba dengan lonjakan 60 persen atau mencapai 91,2 miliar yuan. Berikutnya shopping online JD.com, naik 130 persen dari tahun lalu.

Selain itu NBS juga mencatat omset penjualan ritel di daerah pedesaan China tumbuh 12,2 persen pada bulan November, yang melampaui omset penjualan ritel perkotaan yang hanya bertumbuh sebesar 11 persen pada bulan yang sama.

Dengan meningkatnya omset bisnis ritel ini menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah meningkatkan belanja konsumen cukup berdampak. Dengan peningkatan ini memberikan arahan bagi pemerintah untuk merestrukturisasi ekonomi negara dengan model yang konsumtif. .

http://vibiznews.com/2015/12/14/bisn...panjang-tahun/