Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang biasanya berkata tegas ternyata malah bersikap ramah penuh senyuman usai diperiksa Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selama 9 jam.
"Saya pura-pura baik saja sama dia (BPK)," kata Ahok di Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (24/11/2015) pagi ini.
Kemarin, Ahok berbicara kepada wartawan di BPK, didampingi Kepala Humas dan Hubungan Internasional BPK Yudi Ramdan. Ahok kini mengaku hanya pura-pura baik saja saat jumpa pers dengan Yudi kemarin.
Bukan apa-apa, maksud Ahok bersikap baik agar Ahok dikesankan BPK sebagai sosok yang kooperatif saat diperiksa. Sikap kooperatif tentu lebih aman dibanding sikap konfrontatif.
"Kalau saya menolak diperiksa, BPK akan menafsirkan saya tidak kooperatif. Dia bisa pidanakan saya lho. Kalau dipidana, DPRD akan memecat saya," kata Ahok menalar politik.
Hingga kini Ahok masih menganggap BPK, khususnya BPK DKI, bersikap tendensius. Tujuan utama tendensi itu, masih menurut Ahok, adalah melengserkan Ahok dari kursi Gubernur DKI.
"Tendensiusnya memang pengin saya tidak jadi Gubernur," kata dia.
Pemeriksaan kemarin adalah soal pembelian lahan di Rumah Sakit (RS) Sumber Waras. BPK menilai pembelian lahan itu kemahalan. Padahal Ahok menyatakan sudah membeli lahan itu sesuai Nilai Jual Objek Pajak (NJOP).
Pemeriksaan di BPK RI kemarin juga sempat diprotes Ahok karena pihak BPK tak mengizinkan juru kamera Pemprov DKI merekam jalannya pemeriksaan. Namun Ahok kemudian minta maaf ke BPK usai pemeriksaan sembilan jam itu. Kini Ahok menjelaskan lagi.
"Mereka itu sudah menjebak seperti itu. Makanya kemarin saya keluar, saya senyum-senyum saja kan. Kalau saya ribut di luar bagaimana? Dibilang menghina BPK. Ya sudah gue (saya) senyum-senyum saja lah," kata Ahok yang kemarin pasrah saja dilarang membawa juru kamera ke pemeriksaannya.
Ahok menyarankan agar BPK terbuka saja soal pemeriksaan kasus pembelian lahan RS Sumber Waras. Bila perlu buka saja video rekaman saat pemeriksaan ke publik.
Selain melarang juru kamera dari Pemprov DKI, Ahok juga merasa BPK memanfaatkan tempramennya. Ahok mengaku dirinya kadang mudah mengeluarkan kata-kata kotor, atau disebutnya sebagai 'kata-kata toilet'. Namun demikian kata-kata kotor itu sengaja tak dikeluarkan di BPK. Bila Ahok meledakkan tempramennya di BPK, maka Ahok sama saja kena jebakan BPK.
"Hey, aku sudah sembuh ya. Sudah bisa mengendalikan diri keluar kata-kata toilet. Terimakasih," kata Ahok.
http://news.detik.com/berita/3078931...-saja-sama-bpk
Klo posisinya dibalik, jdi terperiksa.. ternyata koh ahok melakukan hal yg sama.. sopan tapi markup