Didatangkan dari Celta Vigo, Jose Pinto, hanya diplot sebagai pelapis dari Victor Valdes. Penjaga gawang berpaspor Spanyol tersebut memang beberapa kali tampil membela Barca kontra Madrid. Namun, ia sempat bertindak konyol dan dikartu merah wasit saat Barca melawan Los Blancos. Padahal saat itu ia tak turun di lapangan melainkan melakukan provokasi dari bangku cadangan.

Faubert dibeli Madrid dari West Ham United pada Januari 2009. Kualitas standar yang dimiliki membuatnya tak kunjung meraih posisi utama klub yang saat itu diasuh Manuel Pellegrini. Ujung-ujungnya pemain asal Prancis itu hanya dua kali merumput bersama Madrid dan tak pernah tampil di El Clasico.

Tampil gemilang bersama Newcastle United membuatnya dibeli Los Blancos pada 2004. Namun, mantan andalan Timnas Inggris tersebut bermain buruk di laga debutnya bersama Madrid dengan mencetak gol bunuh diri dan mendapat kartu merah. Cedera panjang yang dialami semasa membela Madrid juga semakin menasbihkannya sebagai pemain yang tak layak bermain di El Clasico.

Bermain luar biasa sebagai gelandang di Arsenal membuatnya ditarik Barcelona. Namun, bersama Raksasa Katalunya tersebut performa pemain berpaspor Kamerun justru menurun. Bersama Barca, Song tak banyak dimainkan sebagai gelandang melainkan dioperasikan sebagai bek tengah.

Memiliki kualitas menyerang dan bertahan sama baiknya saat membela Sevilla. Tapi kualitasnya itu tidak mampu dilanjutkan semasa membela Barca. Ujung-ujungnya ia lebih banyak berperan sebagai pelapis dari Jordi Alba saat ini.

6. Pablo Garcia (Real Madrid – Gelandang Tengah)

Garcia dikenal sebagai gelandang garang yang menjadi momok menakutkan bagi lini serang tim lawan semasa membela Osasuna. Namun, saat dibeli Madrid pada 2005, performa gelandang Uruguay itu merosot drastis.

7. Alexander Hleb (Barcelona – Gelandang Kanan)

Hleb menjadi bintang sewaktu membela Arsenal. Akan tetapi, ia kalah bersaing dengan gelandang-gelandang berkelas milik Barca seperti Xavi Hernandez dan Andres Iniesta.

8. Thomas Gravesen (Real Madrid – Gelandang Tengah)

Gravesen tak mampu melanjutkan penampilan kukuhnya saat membela Everton ke Madrid. Gelandang berpaspor Denmark bisa dibilang salah satu pembelian terburuk Madrid sepanjang sejarah.

9. Royston Drenthe (Real Madrid – Gelandang Kanan)

Tampil memikat saat membela Timnas Belanda di Euro U-21 membuatnya direkrut Madrid pada 2007. Namun, performa apiknya tersebut tak bisa dilanjutkan saat membela Los Merengues. Ia pernah berkesempatan tampil di El Clasico. Namun, ia membuat blunder yang mengakibatkan timnya dikalahkan Barcelona 0-2 pada 2008.

Baptista sebenarnya pernah menjadi penentu kemenangan Madrid atas Barca pada musim 2007-2008. Namun, setelahnya performa penyerang berjuluk The Beast itu menurun dan akhirnya dijual ke AS Roma pada musim panas 2008.

11. Javier Saviola (Barcelona dan Real Madrid – Penyerang)

Sempat dijuluki The New Maradona. Namun, Saviola tak kunjung mencapai level permainan teratas baik saat membela Barca maupun Madrid. Bahkan saat ini ia mudik ke River Plate, klub masa kecilnya.