TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ribuan buruh dari berbagai daerah memadati halaman Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Jumat, 20 November 2015.

Berbagai elemen organisasi seperti KP-KPBI, KASBI, FSPMI, SBSI, SPJICT, KSPI, KSBI meminta agar pemerintah Jokowi-JK memperhatikan buruh seluruh Indonesia. Kehadiran buruh merupakan bentuk penolakan mengenai mengenai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.

Dalam kegiatan tersebut tampak terlihat aktivis Ferry Juliantono. Kehadiran Ferry ditengah-tengah para buruh adalah bentuk kepedulian dan dukungan kepada para buruh yang memperjuangkan haknya.

"Pemogokan buruh adalah hak rakyat, jadi secara pribadi saya terpanggil untuk memberikan dukungan moral. Karena itu saya perlu menyambut rekan-rekan buruh yang long march datang dari berbagai daerah seperti Bandung dan Lampung ke Jakarta," ujar Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini dalam pernyataannya, Jumat(20/11/2015).

Ia juga mendukung gerakan buruh yang akan melakukan mogok nasional pada tanggal 24-27 November mendatang.
"Apa yang dilakukan buruh adalah untuk memperjuangkan hak-haknya. Longmarch buruh yang akan dilanjutkan dengan pemogokan buruh secara nasional nanti lebih dari perjuangan normatif mereka tentang upah tetapi merupakan gerakan solidaritas. Saya bersimpati dan mendukung gerakan rekan-rekan buru," jelasnya.
Menurut Ferry bahwa buruh pekerja saat ini tengah mengalami tekanan hidup yang luar biasa karena disebabkan kenaikan harga kebutuhan pokok.
Terlebih para buruh tidak libatkan untuk menentukan hidupnya dengan adanya pemerintah melalui PP Nomor 78 tahun 2015 .
"Pemerintah dianggap lebih mementingkan pengusaha dan apalagi ingin menukar buruh Indonesia dengan buruh yang di datangkan dari Cina. Saya mendukung sepenuhnya pemogokan buruh ini sebagai hak konstitusional mereka yang sudah diatur oleh undang-udang yang ada," ujarnya.
"Jangan ada yang berani mengancam mereka dengan alasan apapun. UUD 1945 dan Pancasila menempatkan negara tunduk pada kedaulatan rakyat bukan sebaliknya. Maka aparat keamanan harus melindungi gerakan ini secara maksimal. Apabila rezim Jokowi-JK merespon gerakan ini secara negatif berarti rakyat akan semakin putus asa dengan rezim ini," kata Ferry.

Sumber : http://m.tribunnews.com/nasional/2015/11/20/politikus-gerindra-pemogokan-buruh-adalah-hak-rakyat

Kalo di pecat terus ga di kasih pesangon, itu juga hak perusahaan dong. Jangan mewek