Lebih baik mencegah daripada mengobati. Ungkapan itu klise, sederhana namun penting untuk ditanamkan dalam alam bawah sadar masyarakat. Warga harus diberikan kesadaran akan menjaga kesehatan masing-masing. Semua itu dimulai dari menjaga kebersihan.

Untuk itu, salah satu strategi untuk menanamkan kesadaran terkait kesehatan yaitu di dunia sekolah. Penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan di sekolah merupakan investasi jangka panjang karena dengan hal ini perilaku hidup bersih dan sehat sudah bisa ditanamkan sejak sedini mungkin.

Penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan di sekolah tergantung kepada komitmen dari Kepala Daerah dan jajarannya. Fasilitas pelayanan kesehatan seharusnya sudah ada di seluruh sekolah di Kota Depok.

Penyediaannya pun tergantung komitmen Pemerintah Daerah. Kalau Kepala Daerah beserta dinas-dinasnya menyadari betapa pentingnya investasi untuk menanamkan perilaku hidup sehat dapat dilakukan dari TK, fasilitas pelayanan kesehatan sudah ada di semua sekolah.

Dibutuhkan komitmen dan kerjasama lintas sektor untuk mewujudkan hal ini. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) bisa mempengaruhi perilaku hidup bersih dan sehat anak karena petugasnya melakukan interaksi langsung dengan mereka.

Saat ini anak-anak dapat mengakses internet untuk mendapatkan informasi apapun. Namun dikhawatirkan hal mereka belum dapat membedakan mana informasi mana yang dibutuhkan dan mana yang tidak. Hal ini mempengaruhi gaya hidup, perilaku hidup bahkan perilaku seksual mereka. UKS diharapkan juga berperan memberikan informasi yang tepat terutama mengenai kesehatan dan gizi.

Saat ini pada umumnya masyarakat tidak hanya dapat terkena penyakit infeksi tetapi juga penyakit tidak menular akibat gaya hidup tidak sehat seperti obesitas, stroke, kanker, bahkan kecelakaan lalu lintas. Hal ini, adalah tantangan bagi generasi sekarang dan mendatang. Oleh karena itu budaya hidup bersih seharusnya ditanamkan sejak kecil.

Keberadaan UKS merupakan usaha jangka panjang untuk mempengaruhi perilaku hidup sehat anak-anak sedari dini. Hal ini merupakan usaha panjang dari pembentukan generasi bangsa yang sehat. Mereka akan tumbuh menjadi orang dewasa dan orang tua yang kelak akan menurunkan perilaku hidup kepada anak-anaknya.

Melihat itu, Pasangan Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota Depok Dimas Oky Nugroho dan Babai Suhaimi berkomitmen untuk memprioritaskan program Pelayanan Kesehatan dalam visi-misinya jika memang diamanahkan oleh mandat rakyat pada Pilkada 9 Desember 2015 ini.

Beda halnya dengan Pemkot Depok yang juga didukung Fraksi PKS dan Demokrat di DPRD Kota Depok. Mereka "ngotot" MENAIKKAN Tarif Layanan Kesehatan Kelas III RSUD. Apakah memang orang miskin dilarang sakit?

Dimas-Babai tak ingin rakyat yang sudah kesusahan menjalani kehidupan karena kondisi ekonomi, ditambah susah dengan layanan kesehatan yang MAHAL. Salah satu upaya Dimas-Babai dalam meningkatkan pelayanan kesehatan di Depok ke depannya adalah dengan membangun RSUD baru yang ditopang oleh Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang sudah dengan tempat perawatan (DTP). Selain itu, mobil ambulance juga akan tersedia di setiap kelurahan. “Ke depannya Puskesmas Pembantu (Pustu) akan disiapkan di semua kelurahan, dan juga pemkot akan memberikan bantuan mobil ambulance di 63 kelurahan,” ujar Dimas dalam akun fanpage Facebooknya.