10. Maori


Memiliki reputasi karena memakan musuh-musuhnya untuk mendapat "Mana". Maori adalah orang-orang Polinesia asli Selandia Baru. Mereka diyakini telah menetap di Selandia Baru sekitar tahun 1280 Masehi. Perang adalah hal yang umum diantara mereka, umumnya lebih karena konflik tanah atau untuk mendapatkan atau mengembalikan Mana (kekuatan spiritual dan martabat). Orang-orang Maori percaya bahwa pertempuran adalah hal yang suci untuk nenek moyang mereka dan mereka berjuang untuk memperoleh kekuatan spiritual Mana. Kanibalisme didorong oleh keinginan untuk mendapatkan Mana dari musuh yang dikalahkan dalam pertempuran. Tidak seperti kebanyakan budaya asli, Maori tidak pernah ditaklukkan. Mereka adalah prajurit yang ganas yang akan terlibat dalam Peruperu, atau tarian perang, sebelum menyerang musuh-musuh mereka untuk mengintimidasi.

9. Ksatria Abad Pertengahan (Knights)


Ksatria adalah prajurit besar yang mengenakan baju besi dan menunggang kuda. Kehormatan adalah konsep landasan untuk ksatria dari era abad pertengahan. Moto dari ksatria adalah: "Protect the weak, defenseless, helpless, and fight for the general welfare of all." Mereka adalah prajurit paling terlatih, dan memiliki baju besi, senjata, dan kuda untuk melaksanakan tugasnya . Mereka berjuang di baju zirah besar, biasanya memiliki berat 20-30 kg, meskipun beberapa pelat baja diperkirakan memiliki berat lebih dari 50 kg. Mereka termasuk prajurit paling sulit dalam sejarah untuk ditaklukkan karena baju besi mereka. Mereka adalah contoh sempurna dari prajurit dan pria sejati.

8. Roman Legion


Dari semua prajurit kuno terbesar orang Romawi mungkin yang paling pragmatis. Militer Romawi melakukan apapun untuk mendapatkan sesuatu. Legiun Romawi biasanya direkrut khusus dari warga negara Romawi. Mereka biasanya terdiri dari 5.400 tentara. Mereka adalah tulang punggung tentara Romawi yang menghasilkan sebuah kerajaan yang tak tertandingi dalam hal ukuran dan kekuatan. Mereka biasanya dilengkapi dengan baju besi dan perisai model Yunani kuno. Mereka ahli dalam menggunakan pedang dan tombak. Mereka terdiri dari para prajurit terkaya yang mampu membuat senjata terbaik dan baju besi. Karena keberhasilan militer Kekaisaran Romawi, mereka telah lama dianggap sebagai model kuno untuk efisiensi militer.

7. Mongol


“The Mongols have a mission: to conquer everything; dominate everything in our path; destroy everything in our path.” – Jason Ngyuen, pengamat Mongol. Mongol, prajurit Asia yang menggunakan cara kasar untuk menaklukkan wilayah di abad ke-13. Mereka mendominasi Eropa dan Asia dan terkenal oleh salah satu komandan militer terbesar dalam sejarah, Genghis Kahn. Mereka sangat disiplin dan ahli dalam menggunakan busur dan panah di punggung kuda. Persenjataan mereka terdiri dari berbagai busur untuk mencapai banyak target dengan panah khusus yang digunakan untuk mengelirukan musuh dan menyebabkan kepanikan.

6. Apache


Apache adalah suku yang sangat kuat dan strategis, menentang orang-orang Spanyol dan Meksiko selama berabad-abad. Prajurit mereka seperti ninja dari Amerika. Mereka masih legendaris karena keganasan mereka, tanpa belas kasihan, dan sulit ditaklukkan. Prajurit muda Apache diuji hampir ke titik kehancuran. Anak laki-laki sering dilatih untuk pergi tanpa tidur, duduk untuk jangka waktu yang lama tanpa bergerak atau membuat suara. Mereka akan menyelinap di belakang Anda dan menggorok tenggorokan Anda tanpa Anda menyadarinya. Mereka menggunakan senjata primitif sebagian besar terbuat dari kayu dan tulang. Mereka juga cukup ahli menggunakan kampak dan melemparkannya. Mereka meneror Amerika Serikat bagian barat daya dan bahkan militer kesulitan mengalahkan mereka.

5. Ninja


Ninja muncul sebagai tentara bayaran di abad ke-15, di mana mereka direkrut sebagai mata-mata, perampok, pelaku pembakaran dan bahkan teroris. Ninja adalah prajurit siluman dan tentara bayaran yang disewa oleh sebagian besar daimyos. Peran utama mereka adalah spionase dan sabotase, meskipun pembunuhan juga dikaitkan dengan Ninja. Mereka dikenal menggunakan Kanata seperti pedang, sumpitan, bintang ninja, dan kusarigama yang akan menjadi senjata pilihan. Mereka ditakuti karena kemampuan mereka untuk membunuh dan hilang begitu saja. Mereka juga seniman bela diri yang menjalani pelatihan ketat.

4. Samurai


Samurai adalah bangsawan militer Jepang abad pertengahan sampai awal modern dan ahli dari katana. Mereka menjalani kehidupan mereka sesuai dengan kode Bushido. Mereka adalah tentara bersenjata berat yang tercakup dalam baju besi dan bersedia mati untuk tuannya. Mereka memegang pedang paling tajam di dunia yang dengan mudah bisa membelah seseorang. Keterampilan mereka dengan pedang ini tak tertandingi. Mereka juga master dari Yumi (busur). Mereka menceburkan diri ke dalam pertempuran tanpa rasa takut. Mereka adalah prajurit profesional dan terlatih untuk bertempur demi kehormatan. Budaya prajurit mereka menjadi sebuah seni dan memuncak dengan tulisan-tulisan seperti Hagakure dan The Book of Five Rings.

3. Viking


prajurit Viking yang sangat ditakuti di seluruh Eropa karena serangan brutal mereka. Viking adalah prajurit yang menggunakan pakaian lapis baja dengan tubuh mereka yang besar dan menggunakan kapak, pedang, dan tombak serta ahli dalam menaklukkan kota. Bahkan agama mereka adalah tentang perang. Viking memiliki gaya bertarung yang didasarkan pada serangan yang cepat, masuk dan menyerang, mendapatkan barang, dan kemudian keluar. Dengan pakaian dan senjata buatan mereka, prajurit Viking akan mengandalkan gaya cepat dan ganas untuk serangan mereka demi memastikan keberhasilan. Ini semua adalah bukti untuk melihat mengapa Viking memiliki reputasi menakutkan di Eropa.

2. Mamluk


Mamluk menguasai Mesir dan Suriah dari tahun 1250 sampai tahun 1517. Mereka adalah prajurit budak yang masuk Islam dan melayani para khalifah Islam dan para sultan Ayyubiyah selama Abad Pertengahan. Seiring waktu, mereka menjadi suatu kasta militer yang kuat, mengalahkan Mongol dan Tentara Salib dan mendirikan dinasti yang berlangsung tiga ratus tahun. Setelah mamluk telah masuk Islam, banyak yang terlatih sebagai prajurit kavaleri. Mamluk harus mengikuti perintah furusiyya, kode yang mencakup nilai-nilai seperti keberanian dan kemurahan hati, dan juga taktik kavaleri, menunggang kuda, memanah dan perawatan luka, dll. kehidupan Mamluk ini selalu bersiap untuk perang dan setia kepada tuannya.

1. Sparta


Rakyat Sparta adalah salah satu budaya prajurit terbesar dalam sejarah manusia. Mereka mencapai puncak kekuasaan setelah mengalahkan rivalnya Athena dalam Perang Peloponnesia (431-404 SM). Budaya Spartan berpusat pada loyalitas ke layanan negara dan militer. Pada usia 7 tahun, anak laki-laki Sparta memasuki pendidikan yang disponsori negara dengan ketat, pelatihan militer dan sosialisasi program. Budaya mereka adalah semua tentang perang dan pelatihan untuk perang. Mereka memiliki pepatah: "come back with the shield or on top of it" yang berarti jangan kembali kecuali Anda menang. Mereka adalah tentara paling tangguh di dunia. Prajurit Sparta adalah ahli dalam kombinasi perisai dan tombak. Tidak ada toleransi untuk kelemahan bagi Sparta. Prajurit mereka ditakuti dan dikagumi di Yunani pada masanya,

dapet tambahan nih dari agan-agan