NILAHCOM, Jakarta - Pemerhati lingkungan hidup Wimar Witoelar mengatakan seorang kepala daerah baik walikota, bupati ataupun gubernur harus peduli terhadap isu-isu perubahan iklim jika sudah menjabat setelah pilkada.
"Kita harus memilih calon gubernur dan bupati/walikota yang memiliki komitmen mencegah perubahan iklim," katanya di Jakarta, Rabu (11/11/2015).

Ia menjelaskan, selama ini kerusakan lingkungan termasuk kebakaran hutan yang memicu perubahan iklim akibat kepala daerah yang korupsi dengan memberikan izin alih fungsi lahan dan hutan terutama gambut menjadi perkebunan serta tambang.
Selanjutnya, ia mengatakan upaya menanggulangi (mitigasi) dan adaptasi terhadap perubahan iklim harus menjadi upaya bersama dan dilakukan semua pihak termasuk generasi muda seperti mahasiswa.

"Peran aktif mahasiswa dalam mencegah perubahan iklim bisa dilakukan dengan berbagai cara. Namun satu cara yang paling penting adalah mahasiswa harus menggunakan hak suara-nya saat ada pemilihan kepala daerah," kata Wimar.

Ia menilai kebakaran hutan dan lahan gambut yang berlangsung hampir setiap tahun pada musim kemarau memberikan kontribusi sangat besar terhadap emisi gas rumah kaca dan menimbulkan bahaya kesehatan yang sangat serius bagi generasi penerus bangsa Indonesia.

Menurut dia, lebih dari 90 persen lahan gambut Indonesia terletak tidak jauh (kurang dari 90 km) dari pantai dengan elevasi kurang dari 30 meter dari permukaan laut.

"Hampir semua kegiatan perkebunan (sawit dan akasia) di atas lahan gambut melakukan sodetan-sodetan atau membangun kanal-kanal drainase yang membuang air gambut ke sungai-sungai didekatnya," ujarnya.

Oleh karena itu, generasi muda harus bangkit dan bertindak untuk mengingatkan kepada seluruh pihak (swasta, masyarakat, pemerintah dan lain-lain) bahwa jika lahan gambut tidak segera diselamatkan, maka tamatlah riwayat berbagai bisnis dan pemukiman di wilayah pesisir Indonesia (terutama Sumatera, Kalimantan dan Papua).[ta

- See more at: http://nasional.inilah.com/read/deta....B19H3wqB.dpuf

ternyata si doi ini pemerhati lingkungan

btw, kemarin waktu bakar2 2 pulau, si wimar ini kemana ya?