JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Fraksi Nasdem Syarif Abdullah Alkadrie menduga ada motif politis dengan mencuatnya wacana pencopotan Jaksa Agung. Menurut dia, ada pihak-pihak yang tak suka dengan keberadaan Jaksa Agung M. Prasetyo berikut kinerja yang telah dilakukannya. Sebelum menjabat Jaksa Agung, Prasetyo merupakan kader Partai Nasdem.

“Pihak-pihak dengan kepentingan tertentu tidak suka terhadap Jaksa Agung M. Prasetyo, sehingga ingin mendorong RI 1 untuk mencopot Pak Prasetyo,” kata Syarif di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (21/10/2015).

Dia mengatakan, jabatan Jaksa Agung adalah jabatan strategis, terkait perannya dalam memegang komando supremasi hukum. Menurut Syarif, banyak partai mengincar jabatan ini untuk menopang kepentingan politiknya. Demikian pula kelompok non-partai.

“Kita di sini bukan bicara tentang publik yang ingin mencopot Pak Prasetyo sebagai Jaksa Agung, tetapi kita berhadapan dengan pihak yang menginginkan posisi strategis itu,” ujarnya.

Ketika ditanya mengenai keterkaitan Jaksa Agung dengan Partai NasDem yang salah satu kadernya terjerat kasus dugaan korupsi, Syarief menyatakan tak ada hubungan sama sekali. Menurut dia, kelompok yang mengincar posisi Jaksa Agung sengaja melempar wacana itu untuk menggiring opini seolah-olah keduanya saling terkait.

“Saya tegaskan bahwa sejak Jaksa Agung Prasetyo pertama kali dilantik, yang pertama kali ia angkat itu kasus Bupati Sumba Barat yang nota bene orang Nasdem. Kemudian ada juga kasus Ketua Dewan Pertimbangan Sulawesi Tengah, yang juga orang Nasdem,” ujarnya.

Namun, lanjut Syarif, Partai Nasdem tak mempersoalkan jika Jokowi mencopot kadernya di pemerintahan, karena merupakan hak prerogatif Presiden.

“Hak itu ada di Presiden, Nasdem tidak khawatir itu,” katany

http://nasional.kompas.com/read/2015/10/22/09065571/Nasdem.Ada.yang.Mengincar.Posisi.Jaksa.Agung


Kisruh antar pendukung pemerintah, kabinet non transaksional