RMOL. Ketika masa kampanye Pilpres yang lalu, Jokowi berjanji akan bekerja keras untuk memenuhi swasembada pangan, termasuk beras sebagai makanan pokok rakyat Indonesia. Sayangnya, hal itu diingkari oleh Jokowi ketika menjabat sebagai Presiden RI.

Begitu kata Ketua DPP Gerindra Iwan Sumule kepada Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat yang lalu, Rabu, (21/10).

"(Jokowi) janji tidak akan impor beras, ternyata sekarang impor beras," sergah Iwan Sumule.

Kekesalan Iwan Sumule ini menanggapi pernyataan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Rofi Munawar yang menyebut pemerintah akan benar-benar melakukan impor beras. Sementara Pemerintah Vietnam sudah memenangkan kontrak untuk memasok satu juta ton beras ke Indonesia. Rencana ini juga telah ditegaskan pernyataan JK di acara Peringatan Hari Pangan Sedunia ke-35 di Palembang, Sumatera Selatan (17/10).

"Baru setahun si Joko memerintah Republik Indonesia, tapi sudah tak terbilang pula dusta yang telah dilakukannya. Ini mah benar-benar bukan lagi namanya nawacita, tapi nawadusta," ujar Iwan Sumule.

Iwan menanggap wajar jika mahasiswa dan pemuda turun ke jalan untuk menyerukan dan menuntut si Joko dilengserkan dan dicabut mandatnya sebagai Presiden Indonesia. Selain karena tidak mampu, tidak kredibel, dan kerap sekali mendustai rakyat Indonesia serta telah melakukakan pelanggaran konstitusi, si Joko juga kerap sekalimempermalukan Lembaga Kepresiden Republik Indonesia, sehingga seringkali dilecehkan, bahkan oleh negara-negara tetangga yang kecil.

"Memang sudah saat nya mahasiswa, pemuda, dan seluruh rakyat bersatu turunkan si Joko dan mencabut mandat rakyat yang telah diberikan kepada si Joko setahun lalu. Yang saya maksud di sini adalah Joko Widodo, bukan si Joko pembantu Bu Broto," tegasnya. [ian]

http://politik.rmol.co/read/2015/10/21/221560/Diam-diam-Pemerintah-Impor-1-Juta-Ton-Beras-dari-Vietnam-



Jokowi Akan Panen Padi di Karawang

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali melakukan "blusukan", Minggu (27/9/2015) pagi. Kali ini, kawasan Karawang menjadi wilayah tujuan Jokowi.

Berdasarkan agenda kegiatan kepresidenan dari pihak Istana, Jokowi dijadwalkan meninjau panen padi varietas baru di Desa Cikarang, Banyusari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada pukul 09.20.

Turut mendampingi Presiden, yakni Ibu Negara Iriana dan juga Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Kegiatan memanen padi ini dilakukan di tengah isu impor beras yang dilakukan pemerintah mulai bulan depan.

Seperti dikutip harian Kompas, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan, pemerintah akan mengimpor beras dari Thailand dan negara-negara lain sebanyak 1,5 juta ton. (baca: Harga Beras Naik Lagi)

Wapres yang sedang berada di New York, Amerika Serikat, itu menyebutkan impor adalah jalan terakhir yang diambil pemerintah lantaran kekeringan akibat El-Nino yang sudah berbulan-bulan terjadi mengganggu masa panen padi.

Juru Bicara Wapres, Husain Abdullah menyatakan beras impor itu akan masuk ke Indonesia mulai bulan depan. (baca: Ancaman Kekeringan, Pemerintah Pastikan Stok Beras Bulog Aman hingga Akhir 2015)

"El Nino yang terjadi justru menghantam fondasi pertanian itu sendiri, yaitu kebutuhan air. Mau tidak mau, kalau kita tidak mau krisis pangan, kita harus impor beras. Kita tidak boleh berspekulasi dengan stok beras. Tidak cukup stok beras raskin yang ada sekarang ini totalnya hanya sekitar 1,5 juta ton, seharusnya lebih besar lagi," kata Kalla.

Namun, pernyataan Kalla itu berbeda dengan Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Amran yang sudah sehari lebih dulu dari Jokowi berada di Karawang, menampik isu itu dengan melakukan panen padi varietas baru, IPB 3 S di Karawang.


http://nasional.kompas.com/read/2015/09/27/07313851/Jokowi.Akan.Panen.Padi.di.Karawang



Foto2 saat petani panen, koar2 saat petani panen tapi realitanya menyedihkan.



Miris rezim penipu hanya sekedar polesan pencitraan :