Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

brewclawAvatar border
TS
brewclaw
[KALTENG] Kehancuran, kesedihan, dan harapan: foto-foto kabut asap yang menggugah
[KALTENG] Kehancuran, kesedihan, dan harapan: foto-foto kabut asap yang menggugah
Lahan gambut yang terbakar di Kalimantan Tengah. Bjorn Vaughn mengatakan ini tak ubahnya seperti dengan aliran lava yang apinya membuncah ke luar. "Seperti gunung api mini yang mengeluarkan magma, memakan vegetasi di atasnya. Beginilah kebakaran gambut bekerja, dan pemadam kebakaran kewalahan memeranginya."

Kota Palangka Raya di Kalimantan Tengah menguning diliputi kabut asap akibat kebakaran hutan berskala besar. Juru kamera dan fotografer, Bjorn Vaughn, merekam kehancuran dan kesedihan kota dalam sejumlah foto.
"Saya mencintai Indonesia dan saya cinta Kalimantan. Orang-orang, budaya, hutan, orang utan, dan keindahan alamnya. Saya menyadari seberapa cepat semua itu menghilang," katanya kepada BBC Indonesia.
Bjorn berkewarganegaraan Inggris-Amerika, yang lahir di Spanyol dan dibesarkan di Jerman. Dia pernah tinggal di berbagai negara, namun dalam enam tahun terakhir menetap di Kalimantan sebagai bagian dari rumah produksi Borneo Productions International.

Sebagai juru kamera, dia sering melihat langsung kebakaran hutan dan menyadari betapa sulitnya memadamkan api di lahan gambut.
"Saya berharap bahwa foto-foto ini membuat orang merasakan apa yang saya rasakan ketika memotretnya. Kehancuran, kesedihan, dan harapan. Saya harap sejumlah gambar ini bisa meningkatkan kesadaran dan mungkin bisa membuat orang tergerak - sama seperti foto-foto ini menggerakan saya - sehingga ini tak lagi terjadi."

Walau sudah enam tahun hidup di Kalimantan, Bjorn masih tidak bisa memahami mengapa kebakaran hutan terus terjadi dan mengapa orang-orang begitu enteng menganggap hal ini 'sudah biasa.'
"Satu malam di kamar hotel, saya bangun merasa sakit dan sesak nafas. Hari itu polusi udara mencapai 2.600 (angka 350 sudah dianggap berbahaya). Saya tidak mendapat oksigen yang cukup. Saya seperti tercekik, saya panik. Saya menyadari hal inilah yang dirasakan ribuan keluarga yang terpapar kabut asap dan tidak memiliki masker yang layak untuk melindungi mereka."
"Sebagian orang hidup dengan kabut asap tiap hari. Bagi saya, itu mimpi buruk. Saya tidak tahu bagaimana orang-orang menghadapinya."

"Ada banyak momen yang mempengaruhi saya. Saya bertemu dengan laki-laki yang sudah sangat sakit karena asap, tetapi tetap bekerja karena tidak ada yang mencari uang untuk keluarganya.
"Ada banyak relawan yang berjuang melawan api tanpa bayaran. Juga para pemadam kebakaran yang walau kewalahan, tetap melawan api sepanjang hari dan bahkan tak punya air untuk diminum.

"Dan ada Slamet, tukang bangunan yang tak mendapat kerjaan selama musim kabut asap pekat; dia menjaring ikan di selokan yang airnya kotor di Palangka Raya dan mengatakan 'ikan yang kotor masih lebih baik dari pada tidak ada ikan sama sekali.' Ada keluarga yang kehilangan bayinya karena penyakit terkait asap..."
"Di malam dan pagi hari, mengenang pengalaman-pengalaman itu, saya menangis karena kesedihan itu. Dan karena saya sangat tersentuh dengan kekuatan dan semangat orang-orang di Kalimantan Tengah menghadapi asap."

Foto-foto :

[KALTENG] Kehancuran, kesedihan, dan harapan: foto-foto kabut asap yang menggugah
"Kami menemukan orang ini melakukan pekerjaan rutinnya di pinggiran kota Palangka Raya, dekat jembatan Tumbang Nusa, lokasi yang sangat terdampak kabut asap. Satu foto yang tidak bisa dilewatkan dan dia cukup senang diambil fotonya," kata Bjorn.

[KALTENG] Kehancuran, kesedihan, dan harapan: foto-foto kabut asap yang menggugah
Bambang. Ketika indeks partikulat mencapai level 2.900.

[KALTENG] Kehancuran, kesedihan, dan harapan: foto-foto kabut asap yang menggugah
Emmanuela Dewi Shinta adalah aktivis lokal yang berdedikasi untuk mengedukasi bahaya menghirup asap beracun. Timnya datang ke daerah-daerah yang paling terkena dampak kabut asap, mendistribusikan air, makan siang, masker dan obat-obatan. Foto ini diambil di Desa Tumbang Nusa, ketika tim mereka membuka posko kesehatan yang sangat dibutuhkan.

[KALTENG] Kehancuran, kesedihan, dan harapan: foto-foto kabut asap yang menggugah
Hari yang menguning di Palangka Raya. Polusi udara mencapai indeks tertinggi 2.900. Slamet tidak punya uang sama sekali dan ia memancing di sungai yang penuh sampah dan polusi. Namun ia mengatakan "lebih baik makan ikan beracun dari pada tidak sama sekali. Kita harus selalu bersyukur kepada Tuhan."

Source : http://www.bbc.com/indonesia/majalah...aze_kalimantan

Hari ini rasanya sesak sekali nafas di kota palangkaraya, jarak pandang dibawah 10 meter, mata terasa pedih ketika terkena udara luar yang bercampur asap

Ya Tuhan kapankah bencana ini berakhir ..... ???

Tabel Data BMKG hari ini

Tabel Konsentrasi Partikulat di Palangkaraya, Tanggal : 20 Oktober 2015
, Jam 0 : 0.00
, Jam 1 : 0.00
PALANGKARAYA, Jam 2 : 1848.52
PALANGKARAYA, Jam 3 : 1809.61
PALANGKARAYA, Jam 4 : 1766.01
PALANGKARAYA, Jam 5 : 1825.69
PALANGKARAYA, Jam 6 : 1950.33
, Jam 7 : 0.00
, Jam 8 : 0.00
, Jam 9 : 0.00
, Jam 10 : 0.00
, Jam 11 : 0.00
, Jam 12 : 0.00
, Jam 13 : 0.00
, Jam 14 : 0.00
, Jam 15 : 0.00


Read more: http://www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Kua...#ixzz3p5xXTril
0
2.6K
22
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.