Banyak aspek kehidupan yang diberi label “green” untuk menginformasikan bahwa hal tersebut bisa membantu atau menyumbang ke peningkatan kualitas lingkungan. dan sering pula mendengar dan mencermati beragam gerakan diantaranya go green, green lifestyle, sustainability, sustainable lifestyle, dan banyak lagi .

Berdasarkan hasil googling: “Green lifestyle” dapat diartikan secara umum, sebagai gaya hidup yang ramah lingkungan misalnya dalam wujud: membeli produk lokal, memilih bersepeda, mendaur ulang sampah, dll. Gaya hidup ramah lingkungan sebenarnya sudah mulai menggejala beberapa tahun terakhir.

Dalam upaya melestarikan lingkungan hidup sering Menggunakan konsep 3 R . Penerapan 3R ini juga dapat dilakukan oleh setiap orang dalam kegiatan sehari-hari.

Penerapan sistem 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle) menjadi salah satu solusi dalam menjaga lingkungan di sekitar kita yang murah dan mudah untuk dilakukan.



Berikut ini dijelaskan tentang konsep 3 R.
Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya. Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah.
Dan Recycle berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat.

Dengan menerapkan konsep 3 R yang telah dibahas, kita dapat ikut serta dalam melestarikan dan memlihara lingkungan agar tidak rusak atau tercemar.

Berkebun di dalam rumah, adalah solusi bagi rumah kecil dengan halaman yang kecil. Salah satu media yang dapat di gunakan adalah menggunakan botol plastik bekas atau gelas plastik bekas. Peralatan yang dibutuhkan cukup sederhana yaitu botol/gelas bekas, alat pemotong, tanah dan tentunya bibit tanaman yang akan ditanam.

Ane memilih tanaman cabai rawit karena buah yang satu ini tidak akan terlepas dari kehidupan manusia. Tumbuhan ini Penting bagi kehidupan Ane dan para gorengan LOVER.

Untuk menegtahui cara pembibitan Cabai Rawit menggunakan botol/gelas plastik Ane peroleh dari beberapa referensi di internet dan juga melihat video di youtube.

Upayakan penggunaan pupuk dan pestisida organik yang ramah lingkungan - selain dapat mengurangi polusi, produk organik lebih ramah terhadap hewan. Bahan kimia dari pupuk akan terkumpul di lautan dan dapat membahayakan keseimbangan lingkaran-kehidupan.

Kebetulan, Kakak kandung ane punya hobi memelihara ayam kampung. Jumlahnya lumayan banyak. Awalnya ane kagak suka. Masalahnya kandangnya deket lingkungan rumah. Jorok. Kotoranya bau banget.

Awalnya, Ane jijik banget berurusan dengan kotoran ayam. Tapi pas tau manfaatnya sebagi pupuk tanaman. Rasa jijik ane coba ilangin. Menurut informasi yang ane dapat, ternyata pupuk kandang yang berasal dari kotoran ayam ini sangat bagus untuk budidaya cabai Rawit.
Selain Kotoran Ayam. Bahan lain yang dibutuhkan sebagai campuran membuat pupuk kandang yaitu sekam. Sekam sangat berguna agar tanah menjadi lebih gembur

Sekam ini Ane peroleh dari peti-peti telur ayam yang di jual di Toko kelontong Ibu ane. Sekam ini memang sering dipergunakan pengusaha telur sebagi pengaman. Agar telur tidak mudah pecah.

Penggunaan Kertas bolak-balik ini terinspirasi ketika ane masih SMU. Ketika itu, Temen sekelas ane sering memanfaatkan lembaran kosong yang masih tersisa dari buku tulis bekas dan dipergunakan kembali sebagai lembaran tambahan buku tulis barunya.

Penggunaan kertas bolak-balik ini, selain sebagai media gambar ato latihan menulis anak ane. Ane juga melatih anak ane untuk memanfaatkan barang-barang bekas yang masih layak pakai untuk dipakai sampai tidak bisa dipergunakan kagi.