- Beranda
- Berita dan Politik
Darmin Akui Utang China Rp 39 T ke BUMN Bantu Penguatan Rupiah
...
TS
ninloro
Darmin Akui Utang China Rp 39 T ke BUMN Bantu Penguatan Rupiah
Darmin Akui Utang China Rp 39 T ke BUMN Bantu Penguatan Rupiah
Maikel Jefriando - detikfinance
Senin, 12/10/2015 18:18 WIB
Jakarta -Menko Perekonomian Darmin Nasution mengakui masuknya utang dari Bank Pembangunan China (China Development Bank/CBD) senilai US$ 3 miliar (Rp 39 triliun) menjadi salah satu pendorong penguatan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang terjadi beberapa waktu terakhir.
Pinjaman tersebut diberikan kepada 3 bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam bentuk dolar AS dan yuan China. Sehingga RI yang kekurangan pasokan dolar AS di dalam negeri bisa mendapat sedikit 'bantuan'
"Ya, ada juga lah (dari utang CBD). Ini gabungan dari macam-macam," ujar Darmin di Istana Negara, Jakarta, Senin (12/10/2015)
Hal yang senada diungkapkan oleh Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo. Realisasi dari utang tersebut memberikan dampak terhadap pergerakan nilai tukar rupiah. Di samping juga dampak dari aksi korporasi emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menarik investor asing untuk masuk, contohnya adalah rencana penerbitan saham baru (rights issue) PT HM Sampoerna Tbk (HSMP).
"Kan semua itu sangat berpengaruh. kan ada Sampoerna kemarin juga rights issue," ujar Mardiasmo pada kesempatan yang sama,
Akan tetapi secara umum, menurut Mardiasmo inilah efek dari meningkatnya kepercayaan investor kepada pemerintah pasca diluncurkannya tiga paket kebijakan ekonomi.
"Kita lihat terutama efektifnya paket ekonomi yang pertama, dan kedua dan, ketiga yang implementatif dan jangka pendek, sehingga juga merasa yang betul-betul dilakukan. Sekarang ada paket kebijakan berikutnya yang istilahnya nendang. tunggu saja," pungkasnya.
http://finance.detik.com/read/2015/10/12/175442/3042599/6/darmin-akui-utang-china-rp-39-t-ke-bumn-bantu-penguatan-rupiah
akankah jadi trend pemerintah, mata uang dikuatkan dengan utang ?
Maikel Jefriando - detikfinance
Senin, 12/10/2015 18:18 WIB
Jakarta -Menko Perekonomian Darmin Nasution mengakui masuknya utang dari Bank Pembangunan China (China Development Bank/CBD) senilai US$ 3 miliar (Rp 39 triliun) menjadi salah satu pendorong penguatan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang terjadi beberapa waktu terakhir.
Pinjaman tersebut diberikan kepada 3 bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam bentuk dolar AS dan yuan China. Sehingga RI yang kekurangan pasokan dolar AS di dalam negeri bisa mendapat sedikit 'bantuan'
"Ya, ada juga lah (dari utang CBD). Ini gabungan dari macam-macam," ujar Darmin di Istana Negara, Jakarta, Senin (12/10/2015)
Hal yang senada diungkapkan oleh Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo. Realisasi dari utang tersebut memberikan dampak terhadap pergerakan nilai tukar rupiah. Di samping juga dampak dari aksi korporasi emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menarik investor asing untuk masuk, contohnya adalah rencana penerbitan saham baru (rights issue) PT HM Sampoerna Tbk (HSMP).
"Kan semua itu sangat berpengaruh. kan ada Sampoerna kemarin juga rights issue," ujar Mardiasmo pada kesempatan yang sama,
Akan tetapi secara umum, menurut Mardiasmo inilah efek dari meningkatnya kepercayaan investor kepada pemerintah pasca diluncurkannya tiga paket kebijakan ekonomi.
"Kita lihat terutama efektifnya paket ekonomi yang pertama, dan kedua dan, ketiga yang implementatif dan jangka pendek, sehingga juga merasa yang betul-betul dilakukan. Sekarang ada paket kebijakan berikutnya yang istilahnya nendang. tunggu saja," pungkasnya.
http://finance.detik.com/read/2015/10/12/175442/3042599/6/darmin-akui-utang-china-rp-39-t-ke-bumn-bantu-penguatan-rupiah
akankah jadi trend pemerintah, mata uang dikuatkan dengan utang ?
0
1.6K
14
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
672.1KThread•41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya