• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Kegagalan Pribumi Islam dalam Memahami Al-Quran mengenai Toleransi

lion.of.judahAvatar border
TS
lion.of.judah
Kegagalan Pribumi Islam dalam Memahami Al-Quran mengenai Toleransi
Saya adalah seorang pribumi yang memiliki pikiran terbuka mengenai ilmu dan agama. Saya juga memiliki tingkat toleransi yang tinggi mengenai perbedaan. Saya beragama Islam dan saya tidak memandang bulu dalam pergaulan. Tentu itu membuat saya memiliki pandangan yang luas mengenai dunia luar.

Melihat kondisi Indonesia yang masih terdiri dari orang – orang primitif alias yang berpikiran sangat sempit. Tentu membuat saya sadar akan sifat kampung serta naluri hewan masih mendarah daging di negara tercinta ini, Indonesia. Pola pikir yang terbatas dalam menghadapi kehidupan ini juga tentu membuat saya sadar bahwa Indonesia masih tergolong negara berkembang. Ya semua juga tahu keadaan negara ini.

Disini saya tidak ada maksud untuk menghina ataupun mempermalukan umat beragama disini, tetapi sadarlah dan berpikiran terbukalah akan perbedaan ini. Setiap agama mengajarkan toleransi dan kasih! Mengapa penganutnya mereka-reka hal yang sia – sia? Sungguh bodohnya umat beragama ini. Orang atheis saja mungkin lebih bijaksana dalam menanggapi perbedaan, mengapa umat beragama tidak? Oia saya baru inget Islam di indonesiakan banyak yang cuma KTP. Jadi maklumin saja sikapnya seperti itu.

Suatu ketika saya sedang berjalan dalam alun – alun media sosial, saya melihat ada anak bodoh yang menghina agama lain. Entah mengapa umat Islam disini gemar banget menghina umat Kristen. Padahal seperti yang kita ketahui, Kristen dan Islam berasal dari keturunan yang sama yaitu dari Ibrahim alias Abraham (dalam Kristen), yaitu anaknya, ismail ke Islam dan Ishak ke Kristen. Dan hal ini tentu membuat kita sadar bahwa sesungguhnya umat Nasrani menyembah Allah yang sama dengan kita, Islam, yang berasal dari Ibrahim meskipun memiliki jalan cerita yang berbeda.

“Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku” ( QS. Al Kafirun: 6)

Di masa Rasulullah SAW, umat Kristiani (Kristen) umumnya digambarkan mempunyai kedekatan khusus dibanding dengan agama yang lain. Jika kita telurusi sejarah Rasulullah SAW dengan kawan - kawannya, kita bisa menemukan banyak sekali peristiwa yang menunjukkan betapa dekatnya para pemeluk agama Kristen dengan umat Islam. Kita bisa lihat saja di ayat ke-82 dari surat Al-Maidah,

“Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persabahatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya kami ini orang Nasrani" (QS. Al-Maidah : 82).

Dari sini kita bisa lihat, bahwa orang Nasrani (Kristen) memiliki persahabatan yang baik dengan umat Islam. Hal ini sangat berbeda dengan umat Islam di indonesia yang suka bikin malu. Sungguh ini merusak nama baik Islam. Lihat saja ulah FPI (Front Pembela Iguana) yang suka membawa – bawa nama Islam tetapi perilaku seperti kadal di hutan. Bakar gereja, bakar rumah makan saat puasa. Merusak arti keindahan Islam di mata non Islam. Jadi berdamailah kawan, Islam tidak mengajarkan kekerasan tetapi tetap berlaku adil ke semua agama jika mereka tidak menyerang kita. Tetapi biasanya di Indonesia, umat Islam yang suka menyerang dahulu karena status mayoritas.

“Allah tidak melarang kalian berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangi kalian karena agama dan tidak (pula) mengusir kalian dari negeri kalian. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil" (Q.S. Al-Mumtahanah : 8).

Ketika saya bersama dengan temen – temen sedang membaca buku sejarah Islam, ada satu cerita bagus mengenai hubungan baik antara Islam dan Nasrani. Ketika timbul peperangan antara Romawi dan Persia, ternyata Rasulullah SAW dan kawan – kawannya memihak kepada romawi serta mendukung kemenangan bangsa Romawi yang mayoritas pemeluk agama nasrani. Bahkan ketika akhirnya Romawi menang atas persia, beliau SAW dan kawan – kawannya berbahagia atas kemenangan itu. Hal ini dengan jelas ditegaskan di dalam Al-Quran Al-Karim,

“Dan di hari (kemenangan bangsa Rumawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman” (QS. Ar-Ruum : 4)

Padahal bangsa Romawi tidak lain adalah bangsa kristen. Bahkan saat inipun dijadikan salah satu pusat agama kristen di dunia. Ibu kotanya saat itu adalah Al-Quds Paletina, tempat Kaisar Heraclius bertahta.

Satu hal yang saya dapati ketika membaca sejarah Nabi SAW adalah beliau ini sebenarnya tidak punya tempat berlindung yang aman, baik di Mekkah, Thaif, ataupun negeri Islam lainnya. Untuk itu satu-satunya negeri yang menjanjikan keamanan adalah Habayshah, sebuah kerajaan kristen di bawah pimpinan Raja Najasyi, yang juga seorang pemeluk agama masehi (Kristen) yang fanatik. Maka Rasulullah SAW berinisiatif untuk mengirim para shahabat berhijrah ke Habasyah.

“Lohh masa hijrah ke negeri kristen? Bukankah kristen itu musuh yang harus diperangi? Wah gawat ini tentu sudah masuk ke dalam kandang musuh”, tadinya saya berpikir seperti itu. Etss tidak begitu ternyata. Justru beliau SAW malah mencari perlindungan kepada raja Najasyi yang 100% Kristen tulen (bukan Kristen KTP doang). Dan benar dugaan beliau, sesampainya di Habasyah, rombongan para kawan - kawannya yang dipimpin oleh Ja'far bin Abu Thalib diterima dengan tangan terbuka.

Bahkan diceritakan bahwa Najasyi bukan hanya menerima kawan - kawannya dengan salam hangat, tetapi juga menerima risalah yang datang kepada Rasulullah SAW, dengan cara dia masuk Islam. Al-Quran merekam peristiwa ini dengan menyebutkan kisah Najasyi yang berlinang air mata setelah diperdengarkan ayat-ayat Al-Quran terkait dengan fakta sejarah kelahiran nabi Isa alaihissalam. Bahkan ayat-ayat Al-Quran terkait dengan fakta sejarah kelahiran nabi Isa alaihissalam,

“Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu melihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Quran) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi” (QS. Al-Maidah : 83)

Selain itu satu hal yang begitu menarik saya lihat dalam hubungan erat antara Islam dan Kristen adalah Al-Quran berkata bahwa hewan yang disembelih oleh pemeluk yahudi dan nasrani hukumnya halal untuk dimakan oleh umat Islam.

“Makanan (sembelihan) orang-orang yang diberi Al Kitab itu halal bagimu, dan makanan kamu halal pula bagi mereka” (QS. Al-Maidah : 5)

Dan sebenarnya masih banyak lagi hal – hal yang kita bisa lihat persahabatan antara Islam dan Kristen yang patut di contoh. Disini sebenarnya tidak hanya Indonesia saja umat Islamnya suka menghina agama lain, tetapi tentu umat Kristen banyak juga yang suka mancing. Intinya sama – sama salah dan sama – sama cuma KTP! Bikin malu agama saja. Status rohani kelakuan kaya makhluk halus.

Disini ada satu hal yang unik mengenai istilah “kafir” dalam Al Quran. Sebenarnya di Al Quran tidak setuju jika Kristen disebut kafir. Lihat saja tentang pengikut Isa Al-Masih, Al-Quran berkata,

“dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu [yaitu Isa Al-Masih] di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan di antaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya" (Qs 3:55).

Dengan jelas Al-Quran menyatakan bahwa pengikut Isa Al-Masih atau yang lebih dikenal dengan sebutan Kristen, akan diletakkan di atas orang-orang kafir. Sehingga dapat disimpulkan, label “kafir” yang dipelajari oleh orang Islam selama ini kepada orang Kristen adalah salah!
Untuk itu saya Cuma kasi tau, bahwa perdamaian itu Indah. Bahkan Rasulullah SAW saja damai – damai saja kok dengan Kristen kok umatnya sewot gitu? Pliss jangan bikin malu agama saya. Islam itu indah dan mengajarkan toleransi! Bahkan di Al-Quran saja tertulis

“Tidak boleh ada paksaan dalam agama.” ( Q.S 2: 257 )

Terus kenapa ada istilah bacok – bacok jika ada yang mahu pindah agama? Buat yang Non – Islam tolong mengerti bahwa Islam itu tidaklah mengajarkan kekerasan. Jangan bawa – bawa agama ke orangnya. ISIS juga bukan islam! Islam itu indah dan penuh dengan kasih! Untuk itu marilah kita berdamai dan hidup rukun. Sungguh Allah mengasihi umatnya yang berlaku adil. Terima Kasih Kaskus.

Sumber:
Qasim A. Ibrahim dan Muhammad A. Saleh, Buku Pintar Sejarah Islam
Hugh Goddard, 2013, Sejarah Perjumpaan Islam-Kristen: Titik Temu dan Titik Seteru Dua Komunitas Agama Terbesar di Dunia
Al-Quran
0
1.8K
0
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.9KThread82.9KAnggota
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.