![DragonTigerGate](https://s.kaskus.id/user/avatar/2011/04/02/avatar2776427_1.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
DragonTigerGate
Setelah 69 Tahun Dikuasai Singapura, Indonesia Siap Ambil Alih FIR Tahun 2019
KOMPAS.com/Sabrina Asril
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan
Selasa, 8 September 2015 | 17:06 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia menyatakan siap untuk mengambil alih pelayanan ruang udara atau Flight Information Region (FIR) di kawasan udara Natuna dan juga kawasan Kalimantan Utara yang berbatasan dengan Sarawak, Malaysia. Persiapan teknologi hingga sumber daya manusia dipercepat agar FIR yang dikuasai Singapura sejak tahun 1946 itu bisa diambil alih paling lambat tahun 2019.
"Arahan Presiden bahwa kami dalam 3-4 tahun ini mempersiapkan peralatan-peralatan dan personel yang lebih baik sehingga ruang udara kita dapat dikelola sendiri oleh Indonesia. Selama ini, itu ditugaskan Singapura untuk mengelolanya," ujar Menteri Perhubungan Ignasius Jonan di Istana Kepresidenan, Selasa (8/9/2015).
Hari ini, Presiden Jokowi memimpin rapat terbatas dengan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi M Nasir, serta Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.
Dia menyebutkan, pemerintah Indonesia juga akan berbicara kepada Indonesia dan Malaysia terkait rencana pengambil alihan layanan wilayah udara yang memang masuk dalam teritori Indonesia tersebut. Selama ini, sebut Jonan, pengelolaan FIR di kawasan Natuna dan Kalimantan Utara dilakukan Singapura karena teknologi yang belum dimiliki Indonesia.
Sementara FIR diperlukan untuk memberikan keselamatan pada penerbangan sipil. Indonesia, lanjut dia, juga mengelola FIR negara lain seperti Christmas Island (Australia) dan Timor Leste. KSAU Marsekal Agus Supriatna mengungkapkan untuk proses pengambilalihan itu, maka seluruh peralatan navigasi akan disiapkan oleh Kementerian Perhubungan.
Sementara hubungan diplomasi dengan Singapura, akan coba dijalin oleh Kementerian Luar Negeri.
"Jadi ini bersama-sama semua sehingga pada saat siap smuanya, dengan kesiapan itu ya langsung. Alatnya siap, Kemenlu sudah melobi baik ya sudah serahkan ke kita. Serahkan ke kita pun, kita harus tanggung jawab karena ini untukk safety penerbangan tidak sembarangan," ungkap Agus.
Penulis: Sabrina Asril
Editor: Fidel Ali Permana
Semoga Mancarli...Aman Lancar terkendali...
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan
Selasa, 8 September 2015 | 17:06 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia menyatakan siap untuk mengambil alih pelayanan ruang udara atau Flight Information Region (FIR) di kawasan udara Natuna dan juga kawasan Kalimantan Utara yang berbatasan dengan Sarawak, Malaysia. Persiapan teknologi hingga sumber daya manusia dipercepat agar FIR yang dikuasai Singapura sejak tahun 1946 itu bisa diambil alih paling lambat tahun 2019.
"Arahan Presiden bahwa kami dalam 3-4 tahun ini mempersiapkan peralatan-peralatan dan personel yang lebih baik sehingga ruang udara kita dapat dikelola sendiri oleh Indonesia. Selama ini, itu ditugaskan Singapura untuk mengelolanya," ujar Menteri Perhubungan Ignasius Jonan di Istana Kepresidenan, Selasa (8/9/2015).
Hari ini, Presiden Jokowi memimpin rapat terbatas dengan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi M Nasir, serta Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.
Dia menyebutkan, pemerintah Indonesia juga akan berbicara kepada Indonesia dan Malaysia terkait rencana pengambil alihan layanan wilayah udara yang memang masuk dalam teritori Indonesia tersebut. Selama ini, sebut Jonan, pengelolaan FIR di kawasan Natuna dan Kalimantan Utara dilakukan Singapura karena teknologi yang belum dimiliki Indonesia.
Sementara FIR diperlukan untuk memberikan keselamatan pada penerbangan sipil. Indonesia, lanjut dia, juga mengelola FIR negara lain seperti Christmas Island (Australia) dan Timor Leste. KSAU Marsekal Agus Supriatna mengungkapkan untuk proses pengambilalihan itu, maka seluruh peralatan navigasi akan disiapkan oleh Kementerian Perhubungan.
Sementara hubungan diplomasi dengan Singapura, akan coba dijalin oleh Kementerian Luar Negeri.
"Jadi ini bersama-sama semua sehingga pada saat siap smuanya, dengan kesiapan itu ya langsung. Alatnya siap, Kemenlu sudah melobi baik ya sudah serahkan ke kita. Serahkan ke kita pun, kita harus tanggung jawab karena ini untukk safety penerbangan tidak sembarangan," ungkap Agus.
Penulis: Sabrina Asril
Editor: Fidel Ali Permana
Semoga Mancarli...Aman Lancar terkendali...
0
6.3K
53
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
![Militer](https://s.kaskus.id/r200x200/ficon/image-140.png)
Militer![KASKUS Official KASKUS Official](https://s.kaskus.id/kaskus-next/next-assets/images/icon-official-badge.svg)
20KThread•7.3KAnggota
Urutkan
Terlama
Thread Digembok