Mungkin banyak Kaskuser, terutama yang bukan Muslim, tidak tahu apa artinya kata Pemulasaran. Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia tercatat dalam catatan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai rekor dunia penyelenggara Pelatihan Pemulasaraan Jenazah di tempat terbanyak secara serentak yang diselenggarakan pada Sabtu, 29 Agustus 2015, pukul 08.00 (waktu setempat masing-masing ) di 16 wilayah kerja Kanwil BRI yang meliputi Banda Aceh, Medan, Lampung, Padang, Pekanbaru, Jakarta 1 (Jl. Veteran), Jakarta 2 (Jl. Jend. Sudirman), Jakarta 3 (Tangerang), Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Denpasar, Banjarmasin, dan Makassar.



Acara ini diselenggarakan karena fakta yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari umat Islam pada umumnya yang belum memahami pengetahuan pemulasaraan (tatacara mengurus) jenazah sesuai tuntunan syariah. Selain itu, YBM-BRI memberikan bantuan berupa 4.800 Paket Pemulasaraan Jenazah kepada 810 peserta dari seluruh Indonesia yang terdiri dari marbot, pengurus masjid, perwakilan pondok pesantren binaan YBM-BRI dan pengurus majelis ta’lim setempat.



Bantuan Paket Pemulasaraan Jenazah yang terdiri dari: Kain Kafan, Alat Mandi, Kapas, Wewangian dan Tikar Pandan, yang selebihnya akan digunakan untuk masyarakat kurang mampu di sekitar wilayah masing-masing. Data jumlah peserta kegiatan Pelatihan Pemulasaraan Jenazah Se-Indonesia = 810 peserta. Pencatatan rekor MURI yang dikukuhkan dalam bentuk piagam MURI diterima oleh Dewan Pembina Syariah YBM BRI, Prof. Dr. M. Amin Suma, S.H, M.M di salah satu lokasi Pelatihan Pemulasaraan Jenazah, di Gedung BRI 1 Lt. 21 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 44-46 Jakarta Pusat, Sabtu (29/8) pagi. Beliau berharap kegiatan ini dapat dilakukan secara masif di tempat-tempat lain agar semakin banyak umat muslim yang memahami tentang tatacara mengurus jenazah.



Bagi saya pribadi selaku pendiri MURI, rekor pelatihan pemulasaran jenazah ini memiliki makna yang membanggakan sekaligus mengharukan sebab di samping upaya meningkatkan praktek keagamaan kaum Muslim juga melukiskan betapa indah suasana Bhinneka Tunggal Ika yang menghias kehidupan bangsa Indonesia dengan begitu banyak ragam ras, suku, adat-istiadat, agama dan kebudayaan yang tiada duanya di planet bumi ini. Memang setiap rekor MUR memiliki makna kemanusiaan yang layak kita renungi secara lebih mendalam demi memperkaya pengetahuan kita tentang betapa beraneka-ragam kebudayaan umat manusia di planet bumi ini.