SEBAGAI petugas Satpol PP, ternyata Syahri, 40, tak hanya galak pada pedagang K-5, juga kepada istri. Ini terjadi setelah Syahri ketahuan punya WIL. Dulu dia selalu jadi pendamping istri dalam suka dan duka, kini berbalik jadi pendamprat istri. Beberapa hari lalu Ny. Rosma, 35, malah ditempeleng, sehingga lapor polisi.

Bahwa petugas Satpol PP selalu galak pada pedagang K-5 yang berdagang seenaknya, itu sudah bukan menjadi rahasia lagi. Tapi dalam prakteknya, banyak juga oknum Satpol PP bila di rumah juga galak pada bini. Apa saja perilaku istri tak ada yang bener, selalu disalahkan. Jika sekedar ngomel masih mending, tapi juga main pukul. Jadi presis dengan tugas sehari-hari di lapangan, ketika Satpol PP itu ketemu pedagang K-5 yang bandel.

Kelakuan Syahri yang jadi Satpol PP di Pemda Batam, tak jauh beda. Dia galak di lapangan, tapi juga galak di rumah. Rosma yang jadi istrinya, sangat menderita karenanya. Apa saja yang dikerjakan, tak ada yang benar. Benar saja dianggap salah, apa lagi salah, makin dipersalahkan lagi. “Dasar perempuan otak udang,” begitu Syahri jika sedang mengbodoh-bodohan istri.

Dulu Syahri tak sesadis itu. Dulu dia benar-benar suami yang bisa jadi pendamping istri, tapi kini berubah menjadi pendamprat istri. Mulanya tak seperti itu. Syahri jadi begitu, gara-gara ketahuan istri sedang begituan dengan WIL-nya. Istri cap apa yang tak tersinggung dan marah? Rosma pun melapor ke atasan Syahri di kantor Satpol PP. Maksudnya agar suaminya diberi “pelajaran” biar jera jadi praktisi selingkuh.

Oleh komandannya di Satpol PP diadakan mediasi, antara Syahri dan istrinya, juga WIL-nya sekalian. Hasilnya, Syahri tidak sampai dipecat, karena Rosma mau memaafkan. Maklumlah, jika suami jadi penganggur, anaknya yang tiga biji mau dikasih makan apa? Kesimpulannya: boleh emosi, tapi jangan sampai perut keluarga tak lagi bisa diisi.

Tapi gara-gara pengaduan istrinya tersebut, karier Syahri sebagai PNS memang tak lagi cemerlang. Ini yang membuat oknum Satpol PP itu jadi dendam. Bininya kini dibatasi gerakannya. Tidak boleh banyak main di rumah tetangga, harus banyak di rumah. Kasarnya, Rosma tak boleh bergaul dengan tetangga, apa lagi sampai digauli.

Wanirta warga Batam Centre ini benar-benar stress menghadapi “hukuman” suami tersebut. Untuk pelepas tekanan batin, dia suka curhat pada Sopyan, lelaki tetangga. Nah, ini bikin Syahri salah terima. Lelaki itu murni hanya jadi konsultan keluarga, eh….dituduhnya jadi mitra selingkuhnya. Langsung saja Rosma dihajar, dari tempeleng sampai banting ke lantai. Dalam kondisi babak beluar wanita malang itu mengadu ke Polres Batam, dengan mengusung pasal KDRT. “Sopyan hanya teman curhat, kok kami dituduhnya selingkuh,” kata Rosma kepada petugas.

Masak orang pada lomba panjat pinang, Sopyan panjat bini orang?


[URL="sumur"]http://poskotanews.com/2015/08/23/dulu-jadi-pendamping-istri-kini-jadi-pendamprat-istri/[/URL]




Bonus