Saat ini perusahaan asal Kanada tengah merancang pembangunan gedung pencakar langit tertinggi di dunia. Diperkirakan puncak gedung ini akan mencapai ketinggian hingga 20 kilometer.



Amerika Serikat sendiri telah mematenkan rancangan milik perusahaan Thoth Technology tersebut. Pada hari Selasa (18/8) lalu satasiun televisi Aljazeera melaporkan dengan mengandalkan bangunan tersebut untuk mencapai orbit astronot tidak lagi memerlukan prusahaan ulang alik.

“Pesawat antariksa dapat turun ke puncak bangunan untuk mengisi bahan bakar. Menara ini memiliki lift yang dapat mengangkut astronot ke ketinggian 20 kilometer,” ujar Brendan Quine, perancang menara ini.

Menurut perhitungan Quine, diperkirakan ongkos perjalanan ke orbit bumi bisa dihemat hingga sebanyak 30 persen. Bangunan ini akan dirancang agar bertekanan rendah melalui teknologi pneumatik, sehingga saat berada di dalamnya ketika menuju puncak manusi tidak bisa mengalami efek buruk gravitasi.

Bangunan ini natinya oleh Thoth Technology ditawarkan untuk digunakan untuk kepentingan wisata dan sains. Bangunan ini memang sengaja dirancang untuk memudahkan penerbangan keluar angkasa.

“Jika pesawat bisa mendarat 20 kilometer di atas permukaan laut, maka perjalanan ulang alik nantinya semudah penerbangan komersial,” ungkap Caroline Roberts, Direktur Utama Thoth.

Terkait ongkos pembangunan gedung yang bakalan mencapai batas atmosfer tersebut masih belum diketahui. Selain itu sebelum adanya temuan teknologi tali untuk lift yang bisa melawan tekanan gravitasi belum ditemukan bangunan ini kabarnya masih belum bisa segera diwujudkan.

SUMBER : Merdeka.com