Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

roooooooooAvatar border
TS
rooooooooo
Trigana Air Service


August 17, 2015

Saya sangat sedih ketika pertama kali mendengar pesawat ATR42 Trigana Air Service menghilang dari kontak radar Bandara Jayapura. Kesedihan itu bertambah dengan kekesalan ketika media mulai memberitakan nama-nama penumpang dan awak pesawat dalam penerbangan No 267 rute Jayapura ke Oksibil tersebut. Mereka mengumumkan daftar nama ini mendahului pernyataan resmi otoritas penerbangan sipil. Sebuah hal yang kecil kemungkinan terjadi di negara-negara maju.

Saya memiliki kekaguman pada perusahaan penerbangan partikelir yang melayani rute kota-kota kecil di Tanah Papua. Pernah tinggal hampir setahun di Papua, menyadarkan saya bahwa penerbangan memang alat terpenting mobilitas warganya. Kita semua tahu keterbatasan infrastruktur darat di tanah yang kaya itu. Pada pesawat terbang mereka menempatkan harapan terbesar.

Sebagian maskapai partikelir yang beroperasi di Papua, bisa tumbuh dan berkembang, salah satunya adalah Trigana Air Service. Setelah hampir 25 tahun beroperasi, jumlah armada mereka terus bertambah. Bahkan saat ini mereka telah punya pesawat Boeing 737. Prestasi yang cukup baik jika kita bandingkan dengan Merpati. Perusahaan plat merah yang sudah bangkrut. Padahal Merpati selalu dapat dana PSO dan juga suntikan modal.

Kekaguman juga saya berikan pada penerbangan milik missionaris. Maskapai yang dikelola oleh para pekabar injil. Mereka malah lebih luas dalam menjangkau kampung dan distrik di Tanah Papua. Nama maskapai yang saya ingat adalah AMA dan MAF. Pekabar injil ini sungguh berjasa bagi orang NKRI. Selain telah memasalkan bahasa melayu pasar (Bahasa Indonesia), mereka juga telah menjadi pionir dalam membantu Orang Papua berhubungan dengan dunia luar.

Untuk kejadian kecelakaan ini, Trigana telah meminta maaf kepada rakyat Indonesia, Orang Papua dan keluarga korban. Sebuah tindakan yang simpatik di tengah proses evakuasi masih berlangsung. Trigana tak melakukan tindakan defensif. Padahal kita semua tahu, bagaimana support teknis dari negara untuk bandara-bandara kecil dan sedang di Papua. Bahkan di bandara Oksibil tujuan penerbangan Trigana, tak ada stasiun cuaca. Penerbangan hanya mengandalkan pengamatan visual dan pengalaman terbang pilot belaka. Trigana telah mengambil resiko itu demi melayani penumpang.

Penghormatan sebaiknya kita berikan pada permohonan maaf Trigana. Juga pada kesetiaan Trigana dan maskapai-maskapai kecil lain di Papua dalam melayani penumpang. Setia melayani mereka yang hendak ke luar daerahnya untuk belajar menuntut ilmu. Setia melayani para tenaga medis yang hendak bertugas di daerah pedalaman. Setia melayani para imam dan suster yang hendak aplusan dalam tugas.

Saya berharap Trigana dan maskapai lain tetap mengangkasa di Tanah Papua. Semoga sistem teknis pendukung penerbangan di sana makin baik, terutama yang menjadi kewajiban pemerintah. Agar tak ada lagi kecelakaan karena sistem pendukung yang jauh dari sempurna.

Tetaplah terbang Trigana!!

Sumber
0
1.1K
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.