andrea.gailAvatar border
TS
andrea.gail
Surat Terbuka Untuk Semua Penulis Surat Terbuka
Halo Halo Halo—Mas! Mbak!

Sudah. Sudah cukup lama kalian nulis surat terbuka di Internet. Udah keseringan. Udah males kami bacanya juga. Kini giliran kami menulis surat terbuka buat kalian!

Oke, siap?

Baiklah.

Saya kemarin ketemu Stella. Ia bilang, ia tergerak dengan apa yang kalian tulis. Katanya ia setuju dengan apa yang kalian tulis! Ia akan berubah! Haha. Haha. Haha. Kalian percaya tidak? Pastinya enggak. Karena, lah, saya ini siapa? Dan, hey, kalian ini juga siapa? Dan kalo pun Stella mau baca surat antum—reaksinya paling banter: "Anjrit ini siapa orang gak jelas di Internet nyeramahin gua?" Kalian sudah tahu itu. Dan kita semua mafhum. Surat terbuka gak pernah ditujukan buat orang kedua dalam surat kalian. Kalo Internet itu pasar malem, menulis surat terbuka itu nyeramahin tukang parkir selama satu jam pake megafon. Kalo pun emang itu tukang parkir salah karena kerjanya tidur terus, dan motor orang pada ilang, kami sama sekali gak berminat mendengar ceramah kalian. Kenapa? Karena—seriously, who cares about your preaching? Kecuali kalian ini kontrarian sejati, dan bukan sekedar peserta paduan suara sinting yang maksa nyanyi Indonesia Raya pake megafon, surat terbuka kalian itu sama sekali gak punya nilai. Cuma bikin bising doang. Dan, lagian, siapa pula yang seneng diguruin orang asing yang sok akrab? Kita yang denger juga males kali. Apalagi Stella!

So, what’s the point?

Agar kalian bisa tampak hebat bisa nyeramahin orang di depan orang lain?

Agar orang lain bisa ikut ceramah bersama dengan kalian?

Emang gak semua surat terbuka gak berguna. Dalam banyak kasus polemik budaya, surat terbuka itu sajian menarik bagi pembaca, apalagi kalo topiknya bagus, topiknya layak dipikirin, dan bukan persoalan tetek bengek khas Internet—oh ini ada artis politisi bodoh banget ayo kita ceramahin!—yang kian hari kian rutin. Oke lah, persalinan jadi reality show—ini emang WTF, tapi televisi hidup dari rating, dan kalo ada yang haus disalahkan dan perlu disurati—ya KPI dan stasiun TV-nya kali. Apalagi surat terbuka ala-ala attention baik buat ngegaet cewek. Cuih.

Saya bosen dengan format esai surat terbuka yang dibuka dengan formula: “Anda gak kenal saya, tapi saya kenal anda.” Ya elah bro. Kalo kalian saling kenal kalian gak akan menulis surat terbuka. Kalian bakal Whatsapp-an. Tapi emang format surat terbuka itu mudah sekali di-abuse di Internet. Jalan pintas memang. Tapi sadarlah. Kecuali kalian esais kenamaan yang menulis surat terbuka untuk rival kalian, yang juga kenamaan. Atau kalian menulis surat terbuka yang sangat personal kepada kawan dekat kalian, yang betul-betul kalian kenal, dengan kualitas prosa yang baik. Atau kalian menulis untuk menyuarakan kelompok marjinal yang dibungkam. Selain itu, surat terbuka antum cuma nyempit-nyempitin Internet doang!

Oke, sekian. Kira-kira begitulah maksudnya.

Tabik.
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
1.8K
29
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Heart to Heart
Heart to HeartKASKUS Official
21.6KThread27.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.