Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sazabi75Avatar border
TS
sazabi75
Pdt Aswin, Lakukan Penganiayaan Berat
http://www.surabayapagi.com/index.php?read~Pdt-Aswin,-Lakukan-Penganiayaan-Berat;46d57b4a0f3dde4af55275e8349d1dc29a38fc7cc4ad9336b6e8e49bf5a2c019

Pdt Aswin, Lakukan Penganiayaan Berat
Sopir Tua yang Dihajar Aswin, sampai tidak masuk bekerja beberapa hari. Kini, Sopir Tunjuk Pengacara Kawal Permainan Aswin di Kepolisian dan Minta Aswin Ditahan, sebab Perbuatannya termasuk Penganiayaan Berat. Sejumlah Pendeta dan Jemaat Bethany juga Bent
Kamis, 30 Juli 2015 | 04:06 WIB
 

 
SURABAYA (Surabaya Pagi) - Pdt David Aswin Tanuseputra, yang sering berperkara di kepolisian, kini kelabakan. Kasusnya yang menganiaya sopir Pdt Abraham Alex Tanuseputra, ayahnya, bakal diproses sampai ke Pengadilan. Penderita diajak damai, menolak iming-iming perdamaian. Bahkan kini, sopir yang dipukuli Aswin, mengajak pengacara untuk mengawal prosesnya di kepolisian sampai Pengadilan.

Kuasa hukum sopir Pdt Abraham Alex, Lemon SH, mengatakan, penganiayaan yang dilakukan Pdt Aswin kepada dua sopir Pdt Alex hanya karena tidak berhasil menjual mobil milik Pdt Alex. “Persoalannya hanya gara-gara korban tidak berhasil menjual mobil milik Pdt Alex, akhirnya korban dianiaya Pdt Aswin sampai luka-luka di wajah dan badannya cukup berat. Demi Kebenaran dan Keadilan, Pdt Aswin harus ditahan.” Pinta Lemon, kepada Surabaya Pagi, Rabu (29/7/2015) malam tadi.

Menurut Lemon, peristiwanya berawal pada awal Juni 2015 lalu. Saat itu, korban, Paijan (bukan nama sebenarnya, karena ketakutan ancaman Aswin dan meminta namanya dirahasiakan), awalnya diminta oleh Pdt Alex untuk menjual mobil dan korban disuruh mencari pembeli. Kemudian, relasi korban menawarnya dengan harga Rp 1,25 M. Namun, jelas Lemon, tiba-tiba muncul pembeli dari relasi Pdt Aswin yang hanya menawar Rp 1 miliar. Tetapi pembayaran dilakukan satu minggu lagi.

“Nah darisana, mereka (Pdt Aswin cs) tiba-tiba memanggil korban dan mengatakan bahwa korban tidak becus menjual mobil. Tiba-tiba korban dihajar habis-habisan oleh Aswin, yang dibantu oleh orang-orang Aswin berbadan kekar,” beber Lemon.

Akibatnya, korban mengalami luka robek dibagian wajah kiri, memar dan luka dalam pada bagian ulu hati dan bagian atas pinggang. “Korban ini sudah tua, dikeroyok Aswin Cs. Aswin langsung menghajar tanpa henti,” katanya.

Padahal, korban sudah menjadi sopir Pdt Alex (ayah kandung Pdt Aswin) sejak 1994. "Korban ini sopir setia bapaknya Aswin. Artinya, kendati sempat keluar, namun korban kembali menjadi sopir istri Pdt Alex," Lemon,menambahkan.

Saat ini, kondisi korban memar-memar, luka sobek dan luka dalam. Akibat penganiayaan Aswin, Paijan tidak masuk kerja selama dua hari. Jadi, Lemon menilai, penganiayaan Aswin, termasuk penganiayaan berat.

Atas sikap dan perbuatan Pdt Aswin itu, korban pada 7 Juli 2015 melaporkan ke SPKT Polda Jatim. “Aneh, laporannya tak kunjung ditangani Polda Jatim hingga tanggal 25/07/2015. Dan baru setelah didesak, perkara malah dilimpahkan ke Polrestabes Selasa kemarin (28/7/2015),” jelas Lemon.

Kuasa Hukum korban langsung diterima oleh Kapolrestabes dan Kasatrekrim Polrestabes.

Selasa malam kemarin itu juga, korban langsung dimintai keterangan oleh penyidik Satreskrim Polrestabes Surabaya.

Namun sayang, saat Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Takdir Matanette dikonfirmasi, masih enggan menjelaskan kronologinya. “Sabar kita masih menunggu seluruh hasil pemeriksaan,” katanya, semalam.

Mosi tak Percaya

Beberapa Pendeta dan Jemaat Bethany prihatin dengan perilaku Pdt Aswin, yang ringan tangan. "Dengan penganiayaan berat terhadap sopir ayahnya, Aswin, tidak mencerminkan Pendeta yang disegani. Saatnya jemaat membuka mata atas perilaku Aswin," kata seorang pendeta yang ditemui Surabaya Pagi, di sebuah restauran cepat saji, Selasa semalam (29/7).

Menurut Pendeta asal Malang ini, saat ini sejumlah jemaat ada yang menyiapkan mosi tidak percaya pada kepemimpinan Aswin. Mosi tidak percaya itu akan dikirimkan ke Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama di Jakarta, selain ke Majelis Sinode Bethany.

Disamping itu, kumpulan jemaat Bethany ini sudah membentuk tim pengacara untuk mengawal penyidik. Selain itu, tim pengacara jemaat akan mempraperadilan Polda Jatim yang menghentikan kasus pemalsuan surat yang melibatkan Pdt Alex maupun kasus fitnah yang dilakukan Aswin. "Jemaat membicarakan Aswin itu sepertinya kebal hukum. Beberapa kasus pidana dihentikan Polda. Untuk adilnya, kita uji ke Pengadilan saja." Jelas jemaat yang lama berdomisili di Kalimantan.

Kasus penganiayaan ini dilaporkan ke Polda Jatim. Direskrimum rencananya akan melimpahkan ke Polrestabes Surabaya. Entah apa, perkara malah ditangani di unit judi dan susila yang dipimpin oleh AKBP Anton CN. Mendadak, minggu ini ditetapkan akan dialihkan ke Polrestabes Surabaya.

Sumber di Polda Jatim, selama ditangani, orang-orang Aswin melobi ke sejumlah penyidik, agar bisa menghentikan kasus ini. Bahkan Aswin, sampai mengirim seorang pengacara untuk mengerem penyidikan, termasuk mempengaruhi pelapor mencabut. Tetapi sopir, tidak tertarik dengan tawaran Aswin.

Menurut sumber ini, kasus Aswin di Polda, sedikitnya ada lima laporan. Baik Aswin, sebagai pelapor maupun terlapor. Anehnya, tidak satu pun perkara pidana itu dikirim ke Kejaksaan. 007/bkr/rmc


Gak aneh kok selama apel malang dan washington di kirim terus ke polda pasti hilang bersama kentut
0
5.4K
5
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.