Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

s4nit0reAvatar border
TS
s4nit0re
Lebaran di Aceh, Jokowi Melepaskan Diri atau Tak Diterima Megawati?
Jokowi Tak Gelar Open House, Lebaran di Aceh dan Solo
SELASA, 14 JULI 2015 | 19:39 WIB


Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat buka puasa bersama dengan ratusan anak yatim piatu di Istana Negara, Jakarta, 18 Juni 2015. Presiden Jokowi mengundang 400 anak yatim piatu dari 12 panti asuhan yang ada di Jabodetabek. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo memilih cara sendiri untuk merayakan hari raya Idul Fitri pada tahun ini. Jokowi tak mengikuti tradisi berlebaran yang digelar para presiden sebelumnya, yakni menggelar open house di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Jokowi memilih mendatangi warganya di Aceh.

"Presiden ingin bersilaturahmi di semua tempa. Tradisinya kan Lebaran di Istiqlal, tapi tahun ini di Aceh," kata Teten Masduki, anggota Tim Komunikasi Presiden, di Istana Kepresidenan, Selasa, 14 Juli 2015. "Lagi pula, Presiden kan bukan cuma milik orang Jakarta."

Menurut Teten, awalnya Presiden berniat merayakan Lebaran di Aceh dan Sumatera Barat. Namun akhirnya semua kegiatan Presiden difokuskan di Aceh selama dua hari.

Presiden Jokowi dijadwalkan berangkat pada Rabu malam, 15 Juli 2015. Selama dua hari, Presiden Jokowi akan ke Banda Aceh dan Meulaboh. Jokowi akan membagikan 2 ribu paket sembako.

Pada Kamis malam, 16 Juli 2015, Presiden akan merayakan malam takbiran di Masjid Baitur Rahman, Banda Aceh. Di masjid itu pula Jokowi akan melangsungkan salat Idul Fitri bersama keluarganya. Tak ada open house selama Jokowi berada di Aceh. "Presiden ingin berkeliling ke rumah warga," kata Teten.

Teten mengatakan tidak ada pertimbangan khusus mengapa Jokowi memilih Lebaran di Aceh. Sedangkan pada saat Natal, Jokowi merayakan di Papua. "Saya rasa lebih karena Aceh dan Papua harus mendapat perhatian lebih," ujarnya.

Setelah merayakan Lebaran di Aceh, Jokowi pulang kampung ke Solo. Dia akan kembali ke Jakarta pada 22 Juli 2015. Di Aceh, Jokowi akan didampingi istrinya, Iriana Widodo, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil.
http://nasional.tempo.co/read/news/2...-aceh-dan-solo


Lebaran di Aceh, Jokowi Melepaskan Diri atau Tak Diterima Megawati?
22 Juli 2015 7:49 PM



Jakarta, Aktual.com — Presiden Jokowi dinilai ingin melepaskan diri secara perlahan dari PDIP, pasca tidak adanya kunjungan ke kediaman Ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri sebagai partai pengusungnya, saat hari raya Idul Fitri kemarin.

Hal ini dikatakan oleh Pengamat Politik Panji Anugrah, Rabu (22/7). Menurutnya, ada dua kemungkinan yang menjadi penyebab belum bertemunya Jokowi dengan pimpinan KIH, terutama Megawati. Pertama, Jokowi ingin secara perlahan melepaskan diri dari ikatan KIH yang membelenggu.

“Selama ini dia banyak mendengar kritikan sebagai boneka atau petugas partai. Langkah ini bisa jadi simbol pilihan sikap politiknya untuk tegas dan tidak mau dianggap sebagai orang yang bisa diatur-atur. Namun saya lihat Jokowi juga tidak akan ambil sikap ekstrim dengan betul-betul memutuskaan hubungan. Ini hanya simbol bahwa sekarang dia lebih independen,” ujar Panji.

Selain itu, kemungkinan lain yakni Jokowi saat ini tidak lagi diterima oleh Megawati karena marah atas sikap Jokowi. Sebab, selama ini Megawati memiliki sikap tegas, yang berbeda dengan sikap politisi kebanyakan yang sangat pragmatis.

“Ada kemungkinan juga, Mega tidak mau nerima Jokowi di rumahnya. Mega ingin menujukkan dominasi dan superioritas, tapi Jokowi tidak mau frontal makanya dia cari alasan untuk berlebaran ke Aceh,”

Bukan tidak mungkin pola hubungan Megawati-SBY yang penuh kontradiksi terulang dalam hubungannya dengan Jokowi, namun sekarang hal itu terjadi di internal PDIP. Elit lain biasanya hanya memikirkan kepentingan, tapi Megawati berbeda, kalau dia sudah dikhianati, maka tidak ada maaf bagimu,” tandasnya.
http://www.aktual.com/lebaran-di-ace...rima-megawati/


Tak Silaturahmi Lebaran, Hubungan Jokowi-Megawati Memburuk
Saroh 22 Juli 2015 3:42 PM

Jakarta, Aktual.com — Presiden Jokowi yang belum bersilaturahmi ke kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada Hari Raya Idul Fitri, memperkuat dugaan ketidakharmonisan diantara keduanya.

Pengamat Politik dari Universitas Indonesia, Panji Anugrah mengatakan belum bertemunya Presiden Jokowi dengan pimpinan partai pengusung yang tergabung dalam KIH tersebut adalah satu hal yang luar biasa.

“Yang jelas Jokowi itu meski dilahirkan di era modern, termasuk bagian elit Jawa saat ini, yang penuh dengan simbol. Ketidakhadirannya untuk bersilaturahmi dengan pimpinan KIH utamanya Ketua Umum PDIP Megawati, ini sarat dengan makna, luar biasa. Pernyataan Basarah kurang bisa diterima akal sehat dan berlebihan pergi ke Aceh karena Mega tidak ‘open house’,” ujar Panji di Jakarta, Rabu (22/7).

Menurutnya, Jokowi ingin memperlihatkan bahwa sekarang dia lebih kuat dan ingin memiliki kekuatan sendiri, karena selama ini juga merasa tidak bisa diterima sepenuhnya oleh PDIP.

“Kalau dibilang Mega tidak open house, tapi toh nyatanya Wapres JK datang, para menteri datang dan diterima, kenapa Jokowi tidak datang? Apa susahnya Jokowi juga untuk datang? Ini ada satu sikap gerakan bahwa dia juga punya ‘pride’, karena Mega selama ini membiarkan kadernya mengkritik keras langkah-langkahnya (Jokowi),” ungkapnya.

Sementara itu, Megawati juga kerap menyinggung soal pengkhiatan yang dilakukan orang-orang yang dia percaya. Kalau membuka statement politik Megawati, maka masyarakat akan bisa menemukan banyak sekali kata pengkhianatan.

“Dalam konteks hubungannya dengan Jokowi, bisa jadi Mega beranggapan Jokowi berkhianat. Karena Jokowi lemah secara dukungan politik, dia pun (Jokowi) berupaya merapat ke KMP dan membangun kekuatan sendiri dengan mendirikan partai baru,”

“Kalau Megawati dan Jokowi pecah kongsi, yang menariknya belum tentu partai pendukung lain yang tergabung dalam KIH juga akan mengikuti jejak PDIP. Partai Nasdem saya kira akan terus bersama Jokowi. Paloh dan Mega berbeda. Megawati selalu membuktikan dirinya punya karakter, sementara yang lain hanya pragmatis,” jelasnya.

Dirinya memprediksi, dalam waktu dekat hubungan Jokowi-Megawati akan memburuk. Namun keduanya tetap berhitung dan tidak mau dianggap yang memulai perpecahan.

”Kalau Jokowi duluan yang menjauh, dia akan dicap pengkhianat, tapi kalau PDIP atau Megawati yang mengambil langkah duluan, PDIP akan terpuruk. 2019 bukan waktu yang lama dan mereka saling berhitung,” cetusnya.
http://www.aktual.com/tak-silaturahm...wati-memburuk/


Pengamat dari UI: Lebaran ke Aceh dan Solo jadi Trik Jokowi Hindari Bertamu ke Teuku Umar
Senin, 20 Juli 2015 , 12:23:00

JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Muhammad Budyatna menilai ada permasalahan serius antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

Momen lebaran menurut Budyatna, membuka semua tabir permasalahan yang terjadi antara Jokowi dan Megawati. "Saya belum melihat ada silaturahmi langsung antara Jokowi dan Megawati dalam momen lebaran kali ini. Jokowi dan Megawati tidak saling mengunjungi untuk bersilaturahmi. Ada apa? Saya lihat sedang ada masalah di antara keduanya," kata Budyatna kepada wartawan di Jakarta, Senin (20/7).

Jokowi lanjutnya lebih senang untuk berlebaran di Aceh dan pulang mudik ke Solo. Sementara Megawati sibuk menerima tamu lainnya, tapi tidak terlihat Jokowi di antara para tamu yang datang bersilaturahmi di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta.

"Lebaran di Aceh nampaknya hanya cara Jokowi untuk tidak datang ke rumah ketua umumnya. Perjalanan ke Aceh hanya alasan untuk menghindar mendatangi rumah Megawati. Mungkin juga dia meghindari sindiran banyak orang, kok presiden datang ke rumah ketua umum partai, kan seharusnya orang yang datang menemui dia sebagai orang nomor satu," jelasnya.

Jokowi ujarnya, tampaknya paham bahwa Megawati tidak akan pernah mendatangi petugas partainya meski yang didatangi adalah Istana Negara. "Mana mau Megawati datang ke Istana karena dia tentu berpikir Jokowi adalah petugas partainya, jadi seharusnya petugas partai yang datang ke rumah ketua umum, Bisa jadi juga Megawati menolak kedatangan Jokowi, dan Jokowi pun mencari alasan ke Aceh biar tidak kehilangan muka," ungkapnya.

Kemungkinan lain, bisa jadi sebagai Ketua Umum, Megawati sekarang lagi "ngambek" kepada petugas partainya. Karena keinginan Megawati ataupun PDIP banyak yang tidak didengarkan Jokowi, sehingga bisa jadi Megawati menutup pintu untuk didatangi ataupun mendatangi Jokowi.

"Pemilihan Kapolri, Panglima TNI dan terakhir isu reshuffle. Semuanya tidak digubris dan dipenuhi oleh Jokowi. Ini mungkin bikin Mega 'ngambek'," katanya.

Dia pun memprediksi perseteruan antara Jokowi dan Megawati di masa depan terlihat akan meluas. Ketidakharmonisan hubungan Jokowi dan Megawati yang diperlihatkan saat lebaran ini sepertinya ujar Guru Besar FISIP UI ini akan semakin meruncing di masa datang dan akan memiliki dampak politik.

"Sekarang ini masalah di antara keduanya sama-sama merasa lebih hebat dan lebih pantas dihormati di antara yang lainnya. Tidak ada kedewasaan politik di antara keduanya," pungkasnya.
http://www.jpnn.com/read/2015/07/20/...ke-Teuku-Umar-


Pengamat: Tidak Sowan ke Megawati, Jokowi Hindari Tekanan Resuhffle
Rabu, 22 Juli 2015 14:45 WIB

Jakarta, HanTer-Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI), Arbi Sanit menilai, sikap Jokowi yang memilih untuk merayakan Idul Fitri di Aceh dan Solo, serta tidak bertemu dengan pimpinan parpol pendukungnya, adalah upaya Jokowi untuk menghindar dari tekanan reshuffle yang dilakukan oleh KIH.

“Terlihat Jokowi menghindar untuk bertemu dari pimpinan KIH dengan berlebaran di Aceh dan Solo. Dia cari alasan agar tidak bertemu supaya tidak ditekan masalah resufle,” ujar Arbi, Rabu (22/7/2015).

Untuk Jokowi dengan kondisi politik dan ekonomi yang tidak jelas saat ini,melakukan resufle kabinet adalah satu pertaruhan besar. Ini jelas Arbi sama saja partai pendukung Jokowi yang terbagung dalam KIH meminta Jokowi untuk bekerja dari awal lagi dengan membentuk kabinet baru.

“Tentunya ini sangat beresiko, dalam kondisi seperti ini Jokowi diminta untuk merombak kabinet yang sama artinya dengan melakukan pekerjaan dari awal lagi. Apalagi kalau sampai didikte lagi oleh KIH ,” lanjutnya.

Jokowi menurut Arbi `emoh` untuk mereshuffle kembali kabinetnya karena bagaimanapun susunan kabinet saat ini adalah bentuk kompromi antara Jokowi dengan para pendukungnya termasuk KIH. ”Kalau dia mau pasti (sudah direshuffle) dari kemarin-kemarin. Nyatanya kan Jokowi tidak juga (mereshuffle),” jelasnya.

Jokowi pun menurut Arbi enggan menerima usulan itu terutama yang diminta oeh PDI P yang secara gamblang dan nyata untuk menambah jatah menterinya karena ini sama saja dengan menambah gerbong kekuatan Megawati dalam kabinetnya.

“Tentunya Jokowi tidak mau menambah beban dengan menambahkan orang-orang PDIP di kabinetnya. Selama ini kader PDIP di dalam kabinet juga sudah merepotkan dirinya kok.Karena PDI P ngotot reshuffle setelah lebaran, makanya dia tidak datang lebaran,” tegas Arbi.

Saat ditanya apa dampak politik bagi Jokowi jika menghindar dari Megawati dan PDIP? Arbi pun menjawab sambil tertawa, “Mungkin Jokowi akan bilang saja seperti biasanya, aku rapopo,” pungkasnya.
http://nasional.harianterbit.com/nas...anan-Resuhffle


IPW:Permalukan Jokowi, Berlebaran di Aceh, Rusuh di Papua
Sabtu, 18 Juli 2015 , 14:21:00

JAKARTA - Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW), Neta S Pane menilai kasus pembakaran tempat ibadah umat Islam di Kabupaten Tolikara, Papua, Jumat (17/7) merupakan tindakan keji.

Neta menduga, tindakan itu semata-mata bukan sekadar masalah pertikaian antarkelompok, tetapi ada tujuan lain yang lebih besar yang ingin ditunjukkan para pelaku.

"Saya melihat perbuatan ini sengaja dilakukan untuk mempermalukan Jokowi yang dilakukan oleh kelompok-kelompok tertentu," kata Neta kepada wartawan di Jakarta, Minggu (18/7).

Kelompok ini menurutnya sengaja mengacak-acak Papua karena beberapa alasan. Pertama karena kedekatan Jokowi dengan Papua. Jokowi merasa dekat, yang dibuktikan dengan kedatangan Jokowi beberapa kali ke Papua.

"Bapaknya Iriana (istri Jokowi) juga salah seorang yang ikut dalam operasi Mandala dan Iriana dilahirkan ketika bapaknya sedang bertugas di sana, makanya dia dinamakan Iriana, yang diambil dari nama Irian Jaya, nama Papua di era setelah perang kemerdekaan. Pembakaran tempat ibadah umat Islam ini tentunya akan mempertaruhkan citra Jokowi," ujar Neta.

Alasan lainnya lanjut Neta, ingin menggambarkan betapa keputusan Jokowi mengangkat tokoh tua seperti Sutiyoso sebagai kepala BIN, padahal justru kabinetnya banyak diisi oleh tokoh-tokoh muda. "Jadi memang ada orang yang sengaja bermain untuk memperolok-olok Jokowi," tegasnya.

Tidak cukup itu saja. Menurut Neta, kejadian di Papua yang berada di ujung timur Indonesia ini bertepatan dengan kehadiran Jokowi di Aceh yang terletak di ujung barat Indonesia.

Lebih lanjut, Neta mempertanyakan kenapa BIN dan jajaran Polda Papua tidak bisa mengantisipasi peristiwa ini padahal selama ini BIN memiliki rekord yang baik di Papua. "Tapi kok sekarang kenapa bobol? Padahal surat edaran yang berbau sara sudah beredar beberapa hari sebelumnya. Kenapa BIN tidak berkoordinasi dengan Polda sana, dan kenapa tidak ada reaksi saat surat edaran bermasalah itu ke luar?," tanya dia.

"Atau memang sudah berkoordinasi tapi karena Kapoldanya Irjen (Pol) Yotje Mende sibuk ikut ujian fit and proper test pimpinan KPK jadi lalai dengan tugasnya sebagai kapolda? Dan jadinya seperti meninggalkan tugas? Kalau begini, lebih baik Yotje mundur dari pencalonan pimpinan KPK saja," sarannya.
http://www.jpnn.com/read/2015/07/18/...usuh-di-Papua-

-------------------------------


Ibarat anak dan mbokne, mungkin sudah waktunya si anak di sapih!
0
1.3K
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.6KThread41.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.