Kaskus

News

patriganaAvatar border
TS
patrigana
Krisis Yunani membawa berkah ke perkembangan mata uang virtual
Krisis Yunani membawa berkah ke perkembangan mata uang virtual

Di tengah krisis ekonomi dalam negeri, pemerintah Yunani memutuskan membatasi transaksi penarikan duit oleh warga, maksimal 60 Euro per hari, sebab bank mulai kekurangan suplai uang pecahan 20 Euro. Hal itu, disebutkan beberapa pengamat membuat warga beralih bertransaksi memanfaatkan mata uang digital, Bitcoin. Nilai tukar Bitcoin pun meroket!

Spoiler for apa itu Bitcoin?:


Berdasarkan rilis resmi pada 1 Juli lalu, dari perusahaan penukaran Bitcoin terbesar di Jerman, Bitcoin.de, ada peningkatan transaksi Bitcoin dengan Internet protocol (IP) address asal Yunani hingga 10 kali lipat di website itu. Sementara itu, nilai transaksi Bitcoin dari Yunani berdasarkan laporan dari Bitstamp.com (tiga besar dunia perusahaan penukaran Bitcoin) dilaporkan mencapai 79 persen. Angka itu adalah akumulasi rata-rata perdagangan selama 10 minggu di website perusahaan itu. Sementara itu dari China, kabar dari LakeBTC dimaklumkan, bahwa ada 40 persen kenaikan pengunjung ke web mereka yang berasal dari Yunani. Yang menghebohkan datang dari perusahaan Bitcurex asal Polandia, yang menghapuskan biaya transaksi selama 3 bulan penuh, bagi siapapun anggota yang berasal dari Yunani. Data dari perusahaan perdagangan Bitcoin di Yunani, BTCGreece, mengungkapkan hal serupa. Sebagaimana yang disampaikan sang pendiri, Thanos Marios kepada Cointelegraph.com, permintaan Bitcoin mencapai 400 persen selama 4 pekan terakhir. Sedangkan pendaftar baru naik hingga 600 persen!

Bagi Bitcoin secara khusus dan bagi teknologi cryptocurrency secara umum, inilah babak baru daya tarik mata uang digital ini, setelah beberapa bulan terakhir terdesak di titik terendahnya. Pada 14 Januari 2015 misalnya, Bitcoin pernah “merana” di US 172 dolar per BTC. Mulai 7 Mei 2015, peningkatan signifikan mulai muncul, ketika Bitcoin diperdagangkan di Rp. 3.000.000 hingga Rp. 3.114.000 per BTC. Pada 16 Juni 2015 misalnya, kurang dari 20 jam, mulai jam 14.00 WIB, 1 BTC setara dengan Rp. 3.266.000 dari Rp. 3.101.300 sebelumnya. Hingga artikel ini ditulis, berdasarkan data dari Bitcoin Indonesia (bitcoin), Bitcoin renyah diperdagangkan sangat tinggi, hingga Rp. 3.411.300 Rupiah. Bayangkan saja dalam tempo 3 bulan, sejak Mei 2015 ada peningkatan Rp. 297.300 per BTC! Bahkan bulan juli ini, harga Bitcoin sempat menyentuh angka 4 juta Rupiah per Bitcoin!

Korelasi krisis sebuah negara dengan peningkatan nilai Bitcoin cukup rasional. Dan itu pernah dimanfaatkan para spekulator. Ada penjelasan masuk akal perihal ini, bahwa fenomena ini bukanlah kebetulan semata. Mari kita belajar dari krisis keuangan di Siprus pada Maret 2013. Pada masa itu pemerintah menutup bank lebih dari seminggu lamanya, mulai 19 hingga 28 Maret 2013. Pada 1 Maret 2013, Bitcoin masih diperdagangkan 40 dolar AS. Tanpa diduga, tatkala bank kembali dari “masa liburnya”, Bitcoin meroket hingga 400 persen pada 9 April 2013! Di saat yang sama nilai perdagangan perak dan emas sebagai bentuk alternatif investasi bisa dikatakan tidak signifikan.

Selama tragedi Yunani terus berlanjut yang “memutar” segala aspek yang berkaitan dengan itu, itu dianggap sebagai titik balik Bitcoin, yang selama satu tahun ini naik daun di pasar dengan nilai yang relatif stabil. Sementara, hal itu dikaitkan dengan situasi di Yunani, bersamaan dengan faktor lain yang belum diketahui, sulit mengabaikan apa yang disaksikan para perusahaan Bitcoin ini.

sumur

puerto rico juga lagi krisis, apa ntar berdampak ke harga bitcoin jg ya?? emoticon-Bingung (S)
0
1.3K
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar Negeri
KASKUS Official
80.3KThread13.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.