Setiap makhluk hidup membutuhkan waktu untuk mengistirahatkan tubuh, salah satu tindakannya, yaitu tidur. Tubuh membutuhkan waktu untuk melakukan recoveryselama 6-8 jam (dalam hal ini waktu untuk tidur). Dan ternyata, tubuh kita melakukan berbagai tahapan ketika tidur.

Laura Schocker memberitahukan kita berbagai tahapan (rundown) ketika tidur yang berbeda secara rinci, yaitu

1. Tahap satu adalah suatu waktu (diantara bangun dan tidur) dimana mudah bagi seseorang/sesuatu membangunkan Anda. Jika Anda bangun selama tahap ini, Anda akan merasa seperti tidak tidur sama sekali.
2. Tahap dua, disebut juga "Average Sleep", merupakan tahapan dimana frekuensi gelombang otak lambat (diikuti beberapa frekuensi yang cepat), denyut jantung dan tekanan darah melambat dan mengatur, serta hati dan sistem vaskular mendapatkan istirahat yang sangat dibutuhkan, yang dapat membantu menjelaskan banyak manfaat tidur bagi jantung.
3. Tahap tiga adalah aktivitas tidur yang mendalam (tidur nyenyak). Saat itu, gelombang otak kita berubah menjadi restoratif, lambat, gelombangnya memiliki amplitudo yang tinggi. Cukup banyak sebagian besar fungsi tubuh kita melambat dan tubuh kita mulai memulih. Fase ini juga terjadi pada seseorang ketika orang itu akan berjalan, bicara, atau makan sambil tidur.

Selain tahapan di atas, kita akan mengalami yang namanya "REM Sleep" atau Rapid Eye Movement Sleep. REM Sleepmerupakan tahapan dimana kita mengalami mimpi yang nyata, imajinatif. Menurut Philip Gehrman, hal ini terjadi dikarenakan walaupun kita sedang tidur, namun otak kita "menyala" sama seperti ketika kita terbangun/sadar. Selama mengalami tahapan ini, mata kita bergerak bolak-balik dengan cepat, pernapasan dan denyut jantung saling bervariasi (mungkin iramanya ), otot-otot pada tubuh kitapun mengalami kelumpuhan agar kita tidak melakukan suatu tindakan seperti di mimpi kita. Tidur nyenyak terjadi di paruh pertama ketika tidur malam kita dan sebagian besar kejadian REM Sleep terjadi di paruh kedua ketika tidur malam tersebut. Kita akan mengalami mimpi selama 20% ketika kita tidur nyenyak.


Beberapa peneliti juga menganalisis bahwa ketika tidur, tubuh kita juga dapat mengatur menekan hormon ghrelin (rasa lapar) dan merangsang hormon leptin (mengendalikan nafsu makan), serta tidur juga berkaitan dengan membentuk jalur (persiapan) di otak untuk memori dan belajar.

Tahapan-tahapan yang terjadi ketika kita tidur berguna untuk dipahami agar jadwal tidur kita tidak terganggu walaupun tidak selamanya kita dapat tidur selama 6-8 jam bahkan sampai 10 jam. Oleh karena itu, kita harus menghargai waktu tidur kita dan orang lain karena itu juga salah satu tindakan yang menghargai diri kita sendiri dan orang lain agar kita dan orang lain dapat bangun dengan mengucap syukur dan memberi senyuman .