Wow..!! Binatang ini hanya muncul saat bulan Ramadhan..!!
TS
arabkece
Wow..!! Binatang ini hanya muncul saat bulan Ramadhan..!!
Eeeaa... Pasti penasaran sama judul di atas yaa?
Bukan, ini bukan binatang siluman gan&sis
Binatang yang ane maksud adalah Warak Ngendok. penasaran apa itu Warak Ngendok?? yuk simak artikel yang ane temui di salah satu website informasi budaya Indonesia.
Quote:
Ramadhan memang kerap menjadi bulan yang ditunggu-tunggu oleh umat muslim, khususnya di Indonesia. Ada banyak sekali tradisi yang ada di berbagai daerah dalam menyambut datangnya Ramadhan. Salah satunya, seperti yang terdapat di daerah Semarang. Tradisi Dugderan misalnya, sudah menjadi tradisi tahunan bagi masyarakat Semarang. Uniknya, dalam tradisi ini selalu dihadiri oleh seekor binatang yang selalu menarik perhatian warga. Binatang ini diberi nama Warak Ngendok.
Sebenarnya seperti apa sih, bentuk binatang yang dikenal dengan Warak Ngendok pada tradisi Dugderan di Semarang? Apa yang menyebabkan adanya Warak Ngendok ini? C’Gengs tentunya bertanya-tanya setelah mengetahui tradisi Dugderan di Semarang. Untuk lebih jelasnya, simak terus artikel ini yuk!
Hadirnya Warak Ngendok pada tradisi Dugderan sebenarnya hanya untuk menarik perhatian masyarakat Semarang loh C’Gengs. Kenapa dihadirkan padahal sudah ada arak-arakan bedug dan bunyi meriam? Itu semua karena menurut Bupati ada warga Semarang yang tidak mendengar bunyi tersebut sehingga perlu satu karya yang dapat menarik perhatian dan menunjukkan kalau puasa akan segera dimulai esok hari.
Spoiler for :
nih gan&sis salah satu penampakan Warak Ngendok. sumber: antaranews.com
Ternyata bahan-bahan yang dipakai untuk membuat Warak Ngendok jaman dahulu dengan sekarang berbeda loh C’Gengs. Dahulu tahun 1881-an, Warak Ngendok dibuat dari bahan-bahan sederhana yaitu, kayu, bambu, dan sabut kelapa. Nah, perkembangan jaman yang semakin modern ini bahan-bahan yang digunakan tidak lagi menggunakan bahan-bahan tradisional. Mereka memodifikasinya dengan menambahkan kertas minyak, kertas karton, gabus, dan kayu tentunya. Sepanjang perjalanannya ternyata ada tiga jenis kelompok Warak Ngendok loh C’Gengs, apa saja sih kelompoknya? Berikut tiga jenis kelompok Warak Ngendok.
WARAK NGENDOK KLASIK
Warak Ngendok Klasik yaitu masih menunjukkan unsur dan struktur aslinya. Kepalanya yang memiliki mulut dengan gigi tajam, mata melotot, telinga tegak atau tanduk, jenggot yang panjang lebat. Badan, leher dan keempat kakinya ditutup bulu yang terbalik dengan warna diselang-seling merah, kuning, putih, hijau dan biru. Lalu ekor panjang, kaku melengkung berbulu serupa badan dan terdapat surai di ujungnya. Bentuk telur atau endhok yang ada di antara dua kaki belakangnya.
WARAK NGENDOK MODIFIKASI
Warak Ngendok Modifikasi yaitu yang sudah dimodifikasi dengan memiliki perbedaan di bagian kepala yang mirip dengan kepala naga namun secara umum sama dengan Warak Ngendok Klasik. Kepala naganya memiliki kemiripan dengan bentuk naga Cina atau naga Jawa. Bentuk moncongnya yang mirip buaya dengan deretan gigi tajam, lidah bercabang menjulur, mata melotot, berkumis dan berjanggut, bertanduk kecil bercabang seperti rusa, kulit bersisik, bersurai di bagian belakang kepala. Bentuk naga Jawa biasanya memakai mahkota di atas kepalanya loh C’Gengs.
WARAK NGENDOK KONTEMPORER
Warak Ngendok Kontemporer ini sebenarnya sama saja dengan yang klasik tapi detail pada bulu dan kepalanya tidak sama. Contohnya kepalanya berbentuk seperti kepala harimau, bulunya bersisik dan tidak terbalik.
Banyaknya jenis dan ragam dari Warak Ngendok ini membuat banyak perbedaan pendapat di kalangan sejarawan. Ada yang memiliki pendapat kalau binatang Warak ini wujud dari binatang sakti yang ada pada kebudayaan Islam. Ada juga yang menyebutkan karena kota Semarang kota pelabuhan sehingga tidak mustahil terjadi pembauran budaya dari bangsa pendatang karena Warak Ngendok mirip dengan binatang yang ada pada mitos kebudayaan Tionghoa. Pasalnya, Warak Ngendok ini terdiri dari 3 jenis hewan yang meliputi golongan etnis yang ada di Semarang, yaitu Naga, Buraq, dan Kambing.
Spoiler for :
Naga yang mewakili etnis Tionghoa. Sumber ksatriapena.files.wordpress.com
Spoiler for :
Buraq mewakili etnis Arab, diambil dari deviantart.net (mirip pegasus yah gan? )
Spoiler for :
Kambing mewakili etnis Jawa, diambil dari sciencenews.org
Naah, gimana gan? udah tau kan sekarang kalau ada binatang yang hanya muncul saat Ramadhan? hehehe
ane pribadi pengen banget lihat tradisi kaya gini gan, sayang di Jakarta gak ada.