- Beranda
- Berita dan Politik
[MANTAP BETUL!] Reshuffle Kabinet, PDIP Minta Tambahan Lima Menteri
...
TS
ali.arroughi
[MANTAP BETUL!] Reshuffle Kabinet, PDIP Minta Tambahan Lima Menteri
Quote:
Reshuffle Kabinet, PDIP Minta Tambahan Lima Menteri
TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, yang menjadi motor koalisi partai penyokong pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, meminta jatah tambahan menteri. Permintaan ini muncul di tengah upaya Jokowi mengevaluasi kinerja menterinya yang disebut-sebut bakal berujung pada perombakan kabinet.
“Pak Jokowi harus membuka ruang lebih kepada PDIP ketika nanti melakukan perombakan. Kalau ditanya jumlah, ya, lima merupakan jumlah yang tepat,” kata Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Achmad Basarah ketika ditemui setelah berbuka puasa di kediaman Ketua MPR Zulkifli Hasan di rumah dinasnya, di Jalan Widya Chandra IV, Jakarta, Senin malam, 22 Juni 2015.
Saat ini PDIP mendapatkan empat jatah kursi menteri di kabinet. Kursi menteri itu antara lain Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang diisi Puan Maharani dan Menteri Dalam Negeri yang diisi Tjahjo Kumolo.
Presiden Joko Widodo sendiri mengaku masih mengevaluasi kinerja setiap menterinya. Menurut dia, wajar jika penilaian terhadap kinerja menteri belum selesai dilakukan. Mengenai kapan perombakan akan dilakukan, Jokowi juga masih enggan menyebut waktunya. “Pokoknya, kan, selalu saya evaluasi, nanti pasti disampaikan kalau sudah selesai,” ujarnya, Senin, 22 Juni 2015.
Seorang petinggi Istana mengatakan, selain mempertimbangkan masalah kinerja, Jokowi masih menghitung risiko politik ketika ada menteri yang berasal dari partai harus diganti atau digeser. Namun, kata orang dekat Jokowi itu, ia sudah memiliki catatan khusus bagi beberapa menteri.
Untuk sektor ekonomi, Jokowi kemungkinan besar akan mengganti Menteri Perdagangan Rachmat Gobel. Gobel dinilai kurang menguasai isu perdagangan. Selain Menteri Perdagangan, Jokowi tidak puas atas kinerja Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil. Sofyan dinilai kurang bisa mendukung Presiden dalam hal ekonomi makro. “Padahal Presiden butuh back-up dari seorang menteri koordinator yang mengerti hal makro karena Presiden lebih mengerti hal yang mikro dan teknis,” tuturnya.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, kata petinggi Istana ini, juga dicatat karena kurang memiliki komunikasi politik yang baik dengan DPR. Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno, ujar sumber ini, juga merupakan menteri yang diberikan ponten merah oleh Jokowi karena memiliki komunikasi publik yang buruk.
Sofyan Djalil menyerahkan kemungkinan perombakan kabinet kepada Jokowi. Ia mengaku siap dicopot atau digeser oleh Presiden. “Kalau saya tidak populer dan di-reshuffle, ya, tidak masalah,” ucapnya di Istana, Senin, 22 Juni 2015. Adapun Rachmat Gobel menolak berkomentar soal kemungkinan perombakan.
S.O.U.R.C.E
TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, yang menjadi motor koalisi partai penyokong pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, meminta jatah tambahan menteri. Permintaan ini muncul di tengah upaya Jokowi mengevaluasi kinerja menterinya yang disebut-sebut bakal berujung pada perombakan kabinet.
“Pak Jokowi harus membuka ruang lebih kepada PDIP ketika nanti melakukan perombakan. Kalau ditanya jumlah, ya, lima merupakan jumlah yang tepat,” kata Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Achmad Basarah ketika ditemui setelah berbuka puasa di kediaman Ketua MPR Zulkifli Hasan di rumah dinasnya, di Jalan Widya Chandra IV, Jakarta, Senin malam, 22 Juni 2015.
Saat ini PDIP mendapatkan empat jatah kursi menteri di kabinet. Kursi menteri itu antara lain Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang diisi Puan Maharani dan Menteri Dalam Negeri yang diisi Tjahjo Kumolo.
Presiden Joko Widodo sendiri mengaku masih mengevaluasi kinerja setiap menterinya. Menurut dia, wajar jika penilaian terhadap kinerja menteri belum selesai dilakukan. Mengenai kapan perombakan akan dilakukan, Jokowi juga masih enggan menyebut waktunya. “Pokoknya, kan, selalu saya evaluasi, nanti pasti disampaikan kalau sudah selesai,” ujarnya, Senin, 22 Juni 2015.
Seorang petinggi Istana mengatakan, selain mempertimbangkan masalah kinerja, Jokowi masih menghitung risiko politik ketika ada menteri yang berasal dari partai harus diganti atau digeser. Namun, kata orang dekat Jokowi itu, ia sudah memiliki catatan khusus bagi beberapa menteri.
Untuk sektor ekonomi, Jokowi kemungkinan besar akan mengganti Menteri Perdagangan Rachmat Gobel. Gobel dinilai kurang menguasai isu perdagangan. Selain Menteri Perdagangan, Jokowi tidak puas atas kinerja Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil. Sofyan dinilai kurang bisa mendukung Presiden dalam hal ekonomi makro. “Padahal Presiden butuh back-up dari seorang menteri koordinator yang mengerti hal makro karena Presiden lebih mengerti hal yang mikro dan teknis,” tuturnya.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, kata petinggi Istana ini, juga dicatat karena kurang memiliki komunikasi politik yang baik dengan DPR. Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno, ujar sumber ini, juga merupakan menteri yang diberikan ponten merah oleh Jokowi karena memiliki komunikasi publik yang buruk.
Sofyan Djalil menyerahkan kemungkinan perombakan kabinet kepada Jokowi. Ia mengaku siap dicopot atau digeser oleh Presiden. “Kalau saya tidak populer dan di-reshuffle, ya, tidak masalah,” ucapnya di Istana, Senin, 22 Juni 2015. Adapun Rachmat Gobel menolak berkomentar soal kemungkinan perombakan.
S.O.U.R.C.E
Quote:
Minta Tambah 5 Menteri, PDIP Dukung Penuh Jokowi Reshuffle Kabinet
Jakarta - PDIP mendukung penuh presiden Jokowi menggunakan hak prerogatif melakukan reshuffle kabinet. PDIP memang punya angan-angan menterinya ditambah 5 orang sehingga totalnya jadi 9 orang.
"Terhadap isu reshuffle saya mendukung jika Presiden ingin menggunakan hak prerogatifnya mengganti posisi menteri-menterinya karena hal tersebut dijamin oleh konstitusi dan UU no 39 tahun 2008 tentang Kementerian Negara," kata Wasekjen PDIP Ahmad Basarah saat ditanya soal rencana reshuffle kabinet melalui pesan BBM, Kamis (25/6/2015).
Basarah menekankah reshuffle seyogyanya didasarkan atas kebutuhan memperbaiki kinerja kabinet yang dianggap PDIP belum perform. "Reshuffle kabinet juga harus didasarkan atas kebutuhan stabilitas politik pemerintahan yang salah satu faktor utamanya ditentukan seberapa besar dukungan politik dari parlemen terhadap pemerintahan Jokowi-JK," kata Basarah.
Ketika ditanya harapan PDIP, Basarah menyebut sesuai proporsi di parlemen PDIP perlu menambah 5 menteri. Dengan demikian totalnya menteri PDIP menjadi 9 orang pasca reshuffle.
"Dalam menjalankan roda kekuasan pemerintah sesuai cita-cita proklamasi 17 Agustus 1945 dan haluan politik Trisakti Bung Karno. Sebagai partai Pemerintah dan pemenang pemilu, PDIP punya hak dan tanggungjawab untuk ikut mewarnai pemerintahan Jokowi-JK secara lebih signifikan lagi," pungkasnya.
S.O.U.R.C.E
Jakarta - PDIP mendukung penuh presiden Jokowi menggunakan hak prerogatif melakukan reshuffle kabinet. PDIP memang punya angan-angan menterinya ditambah 5 orang sehingga totalnya jadi 9 orang.
"Terhadap isu reshuffle saya mendukung jika Presiden ingin menggunakan hak prerogatifnya mengganti posisi menteri-menterinya karena hal tersebut dijamin oleh konstitusi dan UU no 39 tahun 2008 tentang Kementerian Negara," kata Wasekjen PDIP Ahmad Basarah saat ditanya soal rencana reshuffle kabinet melalui pesan BBM, Kamis (25/6/2015).
Basarah menekankah reshuffle seyogyanya didasarkan atas kebutuhan memperbaiki kinerja kabinet yang dianggap PDIP belum perform. "Reshuffle kabinet juga harus didasarkan atas kebutuhan stabilitas politik pemerintahan yang salah satu faktor utamanya ditentukan seberapa besar dukungan politik dari parlemen terhadap pemerintahan Jokowi-JK," kata Basarah.
Ketika ditanya harapan PDIP, Basarah menyebut sesuai proporsi di parlemen PDIP perlu menambah 5 menteri. Dengan demikian totalnya menteri PDIP menjadi 9 orang pasca reshuffle.
"Dalam menjalankan roda kekuasan pemerintah sesuai cita-cita proklamasi 17 Agustus 1945 dan haluan politik Trisakti Bung Karno. Sebagai partai Pemerintah dan pemenang pemilu, PDIP punya hak dan tanggungjawab untuk ikut mewarnai pemerintahan Jokowi-JK secara lebih signifikan lagi," pungkasnya.
S.O.U.R.C.E
Puasa 10 Tahun, Buka Puasanya harus besar dong
tien212700 memberi reputasi
1
4K
Kutip
17
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
670.1KThread•40.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru