Jujur gan, kebiasaan main hakim sendiri udah bisa dikategorikan DARURAT. Buktinya Sabtu 13 Juni 2015 seorang anak SD berumur 12 tahun yang baru selesai ujian nasional tewas akibat serangan warga yang bukan cuma sekali tapi berkali-kali di tempat yang berbeda. Berikut beritanya gan:

KUPANG - Lukas Beda Ama (12), seorang siswa yang baru menyelesaikan ujian akhir tingkat sekolah dasar pada SD Inpres Riangrindu di Pulau Adonara, dilaporkan tewas setelah dikeroyok oleh sekelompok orang dewasa.

Kapolres Flores Timur AKBP Dewa Putu Gede Artha yang dikonfirmasi melalui telepon, Jumat (19/6/2015) membenarkan adanya peristiwa pengeroyokan tersebut. Ia mengatakan kejadian itu berlangsung pada Sabtu 13 Juni di Dusun Bele, Desa Waiburak, Kecamatan Waiwerang Kota, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.

Sekira pukul 09.00 Wita, Lukas Beda Ama yang tengah mengendarai sepeda motor menuju sekolahnya di Desa Riangrindu untuk melihat pengumumam hasil ujian akhir, menyerempet seorang anak bernama Rahima di Dusun Belle, Desa Waiburak.

Tanpa melihat duduk persoalan lebih jauh, sekelompok orang yang ada di lokasi kejadian, langsung menghajar Lukas Beda Ama dan merusak sepeda motornya. Dalam kondisi babak belur, Lukas Beda Ama bersama seorang rekannya terus berjalan sampai ke rumahnya di Desa Riangmuko, yang tak jauh dari Desa Waiburak.

Namun, tak disangka, sekelompok orang dewasa masih membuntuti Lukas Beda Aman dan menghajarnya sampai sekarat. Meski sudah dalam kondisi tak berdaya, para pelaku pemukulan juga merasa belum puas.

Lukas Beda Ama kemudian digiring ke suatu tempat, dan mendapat penyiksaan yang lebih hebat lagi dari sekelompok orang dewasa tersebut, sampai tangan kanannya patah.

Warga di sekitarnya yang merasa prihatin dan iba kemudian membawa korban ke Puskesmas Waiwerang Kota untuk mendapat pertolongan medis. Namun, kondisi korban terus memburuk, sehingga dirujuk ke RSUD Larantuka di Pulau Flores bagian timur. Hanya saja, dalam pelayaran ke Larantuka, korban menghembuskan nafas terakhir di atas kapal motor yang ditumpangi.

Kapolres Flores Timur menambahkan, pada Kamis (18/6), Polsek Waiwerang sudah menangkap tiga orang dan dibawa ke Polres untuk dimintai keterangan. "Namun dari hasil pemeriksaan sementara, polisi baru menetapkan KA sebagai tersangka, sementara dua orang lain dilepas karena belum cukup bukti," kata Kapolres.

Dia meminta warga yang mengetahui atau melihat peristiwa itu dapat memberikan keterangan untuk memudahkan kepolisian dalam mengembangkan kasus ini.
For Sumber

RUBLIKNEWS.COM – Lukas Beda Ama, bocah kelas 6 SD ini harus tews dalam keadaan yang sangat tragis setelah mendapatkan aniaya dari warga. Nyawanya tidak tertolong lagi ketika di bawa kerumah sakit.

Dewa Putu Gede Artha selaku Kapolres Flores Timur menginformasikan bahwa benar adanya pengeroyokan tersebut. Dia mengungkapakan bahwa kejadian ini terjadi di Dusun Bele, Desa Waiburak, Kecamatan Waiwerang Kota,Pilau Adonara, Kabupaten Flores Timur, NusA Tenggara Timur. Sabtu (13/6).

Kronologis kejadiannya, ketiak itu Lukas Beda Ama sedang mengendarai sepeda motor yang akan pergi kesekolahnya di Desa Riangrindu untuk melihat hasil pengumunan hasil ujian akhir. Namun, di tengah perjalanan Lukas menyerempet seorang anak yang bernama Rahima di Dusun Belle, Desa Waiburak. Dan tanpa melihat duduk permasalnnya, warga setempat yang melihat kejadian tersebut langsung mengeroyok Lukas dan merusak sepeda motornya.

Ketika dalam kondisi yang sudah babak belur, Lukas yang saat itu bersama temannya berusaha untuk berjalan sampai ke rumahnya di Desa Riangmuko yang tak jaug dari Desa Waiburak. Akan tetapi, tak di sangka warga masih membututi Lukas lalu menghajarnyasampai sekarat. Meski dalam kondisi sudah tak berdaya, warga mengaku masih belum merasa puas.

Kemudian Lukas di giring ke suatu tempat dan mendapatkan penyiksaan yang lebih hebat lagi dari sekelompok orang dewasa tersebut, sampai tangan kanan nya patah.

Warga sekitar yang melihat Lukas merasa prihatin dengan apa yang di alami Lukas dan membawanya ke Puskesmas Waiwerang Kota untuk mendapat pertolongan medis. Namun sungguh malang, kondisi Lukas semakin menburuk sehingga harus di rujuk ke RSUD Larantuka di Pulau Flores bagian timur.

Namun , Lukas menghembuskan nafas terakhirnya ketika dalam perjalanannya menuju RS dikapal motor yang di tumpanginya yang sedang berada di pelayaran Larantuka.

Lukas adalah siswa kelas VI SDI Riangrindu,Desa Waiburak. Sebelum peristiwa itu terjadi, Lukas dan orangtuanya sedang menunggu pengumunan kelulusan ujian akhirnya. Namun, taqdir berkata lain. Lukas harus mengalami kisah tragis yang merenggut nyawanya.

Saat ini Kapolres Flores Timur sudah menangkap tiga orang tersangka. Kamis (18/6), namun dari hasil pemeriksaan baru KA ynga di tetapkan menjadi tersangka karena yang dua lainnya belum ada bukti yang cukup kuat dan di lepaskan.

Warga di himbau yang menyaksikan peristiwa tersebut agar bersedia untuk melaporkan ke Kapolres untuk memberikan keterangan untuk menindak lanjuti kasus ini.
For Sumber

Berikut foto terakhir dari Lukas Beda Ama

Ane udah ngirim gan.