Hebatnya Film Indonesia

Beranda

...

Film Indonesia
Hebatnya Film Indonesia

theflash123

18-06-2015 11:50

Hebatnya Film Indonesia

Halo agan-agan ini kali pertamanya saya buat trit...saya mo ngasih informasi nih buat gansis yang ada di seluruh Indonesia maupun luar negeri terutama kaula muda tentang film-film apa aja yang udah go internasional

Spoiler for Sejarah singkat perfilman indonesia:

Tau gak sih lo sob.. Indonesia sudah mulai membuat film tuh pada tahun 1926 tepatnya sebelum indonesia merdeka.. Judulnya "Loetoeng Kasaroeng". Film ini adalah film tertua dalam ranah perfilman indonesia. Walaupun sebenarnya yang menyutradarai orang belanda, L. Heuveldorp dan G. Krugers, tapi yang jadi aktor dan aktrisnya orang pribumi coy alias orang indonesia sendiri seperti Martonana sebagai lutung kasarung dan Oemar sebagai pangeran. Film yang diputar di Bandung ini diangkat dari cerita Legenda Sunda pada waktu itu. Seiring dengan berjalannya waktu, perfilman indonesia semakin berkembang pesat.

Saat ini Indonesia sudah mendapat berbagai macam penghargaan Internasional atas karya yang begitu gemilang dari para sutradaranya. so ini dia beberapa filmnya emoticon-Request

Spoiler for bukti no repost gan..thread yang dibawah ini trit yang agan lagi baca ini, cek aja.:

Spoiler for 1. The Raid:

Film berjudul The Raid berhasil membawa nama Indonesia ke mata dunia. Film yang dirilis pada tahun 2012 ini ditayangkan perdana di Hollywood. Negara-negara seperti Kanada dan Australia juga menayangkan The Raid secara bersamaan. Selain diputar di mancanegara, The Raid berhasil meraih berbagai penghargaan bergengsi di kancah perfilman internasional, seperti Cadillacs People’s Choice Award di Toronto international film festival 2011, dan the Best Film sekaligus Audience Award di Jameson Dublin International Film Festival 2012.

Spoiler for 2. Laskar Pelangi:

Film selanjutnya yang sukses mendunia adalah Laskar Pelangi. Laskar Pelangi sendiri diadaptasi dari sebuah novel berjudul serupa karya Andrea Hirata. Film arahan sutradara Riri Riza ini pun diputar di barcelona asian film festival 2009 di spanyol, singapore international film festival 2009, 11th Udine Far East Film Festival di Italia, dan Los Angeles Asia Pacific Film Festival 2009 di Amerika Serikat. Tak cukup sampai disitu, studio film di negara seperti, Namibia, Spanyol, Italia, Hongkong, Singapura, Jerman, Amerika, Australia, dan Portugal juga ikut menayangkan film Laskar Pelangi. Layaknya The Raid, Laskar Pelangi juga mengantongi sejumlah penghargaan seperti The Golden Butterfly Award untuk kategori film terbaik di International Festival of Film for Children dan Young Adults di Hamedan, Iran, nominasi film terbaik di Berlin International Film Festival 2009, serta editor terbaik asian film 2009 di Hongkong.

Spoiler for 3. The witness:

Tak mau kalah, The Witness juga menjadi film karya sineas Indonesia yang berhasil mendunia. Fim ini pertama kali tayang di Filipina secara komersil pada 21 Maret 2012. Sebelum diputar di negara itu, The Witness diberikan nilai A oleh Cinema Evaluation Board (CEB), yang tak lain adalah sebuah badan resmi dari Dewan Pengembangan Film Filipina. Film yang disutradari oleh Muhammad Yusuf ini dibintangi oleh sejumlah aktris dan aktor seperti Gwen Zamora, Pierre Gruno, Agung Saga, Kimberly Ryder, Marcellino Lefrandt, dan Febby Febiola.

Spoiler for 4. Modus Anomali:

Di posisi empat, Modus Anomali juga ikut menjadi karya asal Tanah Air yang sukses merambah kancah perfilman dunia. Film yang disutradarai oleh Joko Anwar ini berhasil memperoleh komentar positif di berbagai negara. Pada 9-17 Maret 2012, Modus Anomali melakukan world premiere di festival film terbesar kedua di Amerika Serikat yakni South By Southwest (SXSW) di Austin, Texas. Hebatnya, film yang dibintangi oleh Rio Dewanto dan Hannah Al Rasyid ini mendapat beragam penghargaan, salah satunya Bucheon Award di Korea Selatan.

Spoiler for 5. Pintu Terlarang:

Meski kurang mendapat perhatian di Indonesia, film Pintu Terlarang sukses memperoleh apresiasi di kancah Internasional. Pintu Terlarang resmi ditayangkan pada International Film Festival Rotterdam ke-38 mulai dari 21 Januari hingga 1 Februari 2009. Tak hanya itu, film garapan Joko Anwar ini sukses membawa pulang penghargaan sebagai Best of Puchon di Puchon Intenational Fantastic Film Pestival yang digelar di Korea Selatan pada 16-26 juli 2009. Film ini melibatkan bintang-bintang Tanah Air yakni Fachri Albar, Marsha Timothy, Ario Bayu, Otto Djauhari, Tio Pakusadewo, dan Henidar Amroe.

Spoiler for 6. Lovely Man:

Film garapan Teddy Soeriaatmadja ini merupakan film keluarga yang menceritakan hubungan ayah dan anak yang sudah lama tidak saling bertemu. Sang anak yang berpenampilan religius dan masih sangat lugu tersebut pergi mencari ayahnya ke Jakarta. Namun, sesampainya di Jakarta, ia justru menemukan ayahnya telah menjadi seorang transgender, bekerja sebagai pramuria, serta terlibat hutang dengan rentenir. Keduanya bertemu dalam keadaan yang paradoks ini namun cerita yang ditampilkan berhasil menyuguhkan kasih sayang seorang ayah kepada anaknya dalam sebuah kondisi yang tidak biasa.

Lovely Man merupakan film Indonesia yang masuk nominasi Osaka Asian Film Festival, Jepang bersama satu film Indonesia lainnya. Ajang festival film tersebut sebelumnya hanya memilih satu film dari Indonesia untuk masuk nominasi, namun pada saat itu Lovely Man dan Langit Biru dinilai sama-sama berkualitas dan unik. Dalam ajang tersebut, Lovely Man berhasil meraih penghargaan Best Actor untuk pemeran pria utama yang diperankan oleh Donny Damara.

Spoiler for 7. Denias, Senandung di atas Awan:

Denias merupakan film yang diadaptasi dari kisah nyata seorang anak dari Papua bernama Janias. Film ini menceritakan tentang perjuangan seorang anak suku pedalaman Papua untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Denias yang merupakan tokoh utama dalam film ini menunjukkan usaha dan komitmen yang sangat tinggi dalam menggapai pendidikan, seseuatu yang tidak dianggap penting, bahkan ditentang oleh beberapa orang di tempat asalnya. Film ini membuat kita semakin menyadari pentingnya pendidikan dan semakin mensyukuri berbagai kesempatan dan kemudahan yang kita miliki dalam mengakses pendidikan. Keseluruhan pembuatan film ini berlokasi di pulau Cendrawasih dengan melibatkan berbagai aktor senior Indonesia dan penduduk lokal.

Film yang disutradari oleh John de Rantau dan diproduksi pada tahun 2006 ini, dibintangi oleh Albert Thom Joshua Fakdawer, Ari Sihasale, Nia Zulkarnaen dan Marcella Zalianty. Denias, Senandung di Atas Awan berhasil masuk seleksi panitia Piala Oscar tahun 2008.

Spoiler for 8. Pasir Berbisik:

Pasir Berbisik merupakan sebuah film buah karya sutradara Nan Achnas yang banyak memperlihatkan keindahan Gunung Bromo. Film yang dibintangi oleh aktris senior Christine Hakim dan Dian Sastro Wardoyo ini tercatat berhasil meraih sejumlah penghargaan internasional, yaitu Best Cinematography Award, Best Sound Award, dan Jury’s Special Award for Most Promising Director dalam Asia-Pacific Film Festival (2001), Best Actress untuk Christine Hakim dalam Festival Film Asiatique Deauville (2002), serta Best Actress untuk Dian Sastro Wardoyo dalam The 15th Singapore International Film Festival. Aktris dan aktor senior lainnya yang turut berperan dalam film ini antara lain Didi Petet, Dik Doank, Slamet Raharjo, Mang Udel, dan Dessy Fitri. Pasir Berbisik bercerita mengenai kehidupan seorang anak gadis bernama Daya (Dian Sastro) bersama ibunya, Berlian (Christine Hakim), yang hidup di daerah pesisir dengan keadaan ekonomi yang sulit. Daya telah ditinggal oleh ayahnya sejak ia kecil dan sangat merindukan kehadiran seorang ayah dan teman bermain, namun hidupnya terkungkung di desanya sehingga ia kerap mendengarkan suara pasir yang “berbisik” kepadanya. Alur film dan cerita yang tidak lazim ini membuat Pasir Berbisik menjadi salah satu film kebanggaan Indonesia yang berhasil mengukir prestasi di kancah dunia.

Itulah 8 film Indonesia yang berhasil mendunia. Sebetulnya masih banyak film Indonesia yang berhasil masuk ke jajaran film Box Office atau masuk ke festival perfilman dunia, seperti Ayat-ayat Cinta atau The Act of Killing. Selain itu, dunia perfilman independen yang banyak digiatkan oleh sineas muda tanah air juga tengah mencoba menggeliat naik. Tugas kita sebagai generasi muda adalah mengapresiasi karya-karya luar biasa ini dengan tidak melakukan pembajakan atau membeli DVD bajakan yang dijual di pinggir jalan. Bagi kamu yang belum puas dengan beberapa film Indonesia yang sudah ada, ayo sampaikan kritikmu dengan membuat karya yang lebih keren lagi! Mari kita majukan perfilman Indonesia sebagai bukti kecintaan kita terhadap NKRI. Mari cintai perfilman Indonesia! . emoticon-I Love Indonesia