- Beranda
- The Lounge
Perebutan Medali Perunggu Sepak Bola 28th Sea Games Singapore : Vietnam - Indonesia
...
TS
ReiraMoreloze
Perebutan Medali Perunggu Sepak Bola 28th Sea Games Singapore : Vietnam - Indonesia
Quote:
Quote:
Dibantai Vietnam, Sepak Bola Indonesia Gagal Total di SEA Games 2015
KOMPAS.com -Tim nasional Indonesia U-23 gagal total dalam cabang sepak bola SEA Games 2015. Harapan Indonesia meraih medali perunggu akhirnya pupus setelah tim yang dibesut Aji Santoso tersebut takluk 0-5 dari Vietnam, di National Stadium, Singapura, Senin (15/6/2015) siang.
Indonesia bertemu Vietnam karena gagal lolos ke final seusai takluk 0-5 dari Thailand pada babak semifinal. Namun, Indonesia tak bisa berbuat banyak karena harus mengakui kekuatan Vietnam yang tampil lebih baik.
Bahkan, empat gol yang diciptakan pasukan Toshiya Miura tercipta pada babak pertama. Gol pertama Vietnam diciptakan Hong Quan Mac melalui titik putih pada menit ke-12.
Vietnam menerima hadiah penalti menyusul handsball yang dilakukan Hansamu Yama. Hong Quan Mac yang maju sebagai algojo berhasil menyarangkan bola ke sisi kanan gawang Teguh Amiruddin.
Belum sempat menciptakan peluang emas, Indonesia kembali kebobolan pada menit ke-21. Kali ini, Teguh dipaksa memungut bola di gawangnya sendiri setelah gagal membendung tembakan Huy Toan Vo.
Gol berawal dari serangan balik yang cepat Vo yang menyisir di sisi kanan pertahanan Indonesia berhasil menerima bola. Pemain bernomor punggul 25 tersebut kemudian berhasil merangsek ke dalam kotak penalti lawan. Tinggal berhadapan dengan Teguh, Vo berhasil menyarangkan bola.
Vo benar-benar menjadi petaka bagi Indonesia. Vo berhasil mencetak gol kedua pada menit ke-41. Dari luar kotak penalti, Vo dengan menggunakan kaki kiri melepaskan sepakan keras yang membuat bola bersarang ke sisi kanan gawang Indonesia.
Itu bukan gol terakhir dari Vietnam. Teguh untuk keempat kalinya dipaksa memungut bola di gawangya sendiri setelah gagal membendung tembakan Huu Dung Nguyen pada masa injury time. Alhasil, Vietnam unggul 4-0 atas Indonesia pada babak pertama.
Bukannya mencetak gol balasan, Indonesia malah kebobolan untuk kali kelima pada menit ke-71. Noc Hai Que mencatatakan namanya di papan skor dengan memaksimalkan umpan Duy Manh Do.
Tujuh menit kemudian, Muchlis nyaris mencetak gol. Namun, Muchlis gagal karena bola tembakannya ditepis Phi Minh Long Phi.
Setelah itu, Indonesia tak mampu menciptakan ancaman baru. Skor 0-5 untuk keunggulan Vietnam bertahan hingga laga usai.
Susunan Pemain
Indonesia U-23: 1-Teguh Amiruddin; 3-Abduh Lestaluhu, 16-Hansamu Yama Pranata, Agung Prasetyo, 5-Zalnando (Syaiful 51); 13-Manahati Lestusen, 19-Zulfiandi; 7-Ahmad Nufiandani, 18-Adam Alis Setyano, 10-Wawan Febriyanto; 9-Muchlis Hadi Ning Syaifulloh.
Pelatih: Aji Santoso
Vietnam U-23: 27-Phi Minh Long Phi; 3-Manh Hung Pham, 6-Minh Tung Nguyen, 15-Noc Hai Que, 22-Thanh Hien Nguyen; 25-Huy Toan Vo, 11-Duy Manh Do, 2-Huu Dung Nguyen; 10-Cong Phuong Nguyen, 17-Hong Quan Mac, 20-Phi Sho Tran
Pelatih: Toshiya Miura
http://bola.kompas.com/read/2015/06/...campaign=Kknwp
Quote:
Dibantai Vietnam 0-5, Timnas U-23 Gagal Sabet Perunggu
Liputan6.com, Singapura - Vietnam mengubut mimpi Timnas Indonesia U-23 untuk meraih medali perunggu di ajang SEA Games 2015 cabang olahraga sepak bola. Vietnam menang 5-0 atas Indonesia National Stadium, Senin (15/6/2015) siang WIB.
Vietnam memberikan tekanan terlebih dahulu. Pada menit kelima, Vo Huy Toan melepaskan tendangan kaki kanan dari dalam kotak penalti Garuda Muda. Bola mendatar hasil sepakannya masih bisa ditangkap Teguh Amiruddin.
Lima menit kemudian, Indonesia melakukan serangan balasan. Berawal dari eksekusi tendangan sudut Adam Alis, bola berhasil disundul oleh Agung Prasetyo. Namun, akurasi sundulannya masih tidak menemui sasaran.
Pada menit ke-12, Hansamu Yama Pranata menyentuh bola dengan tangannya di dalam kotak penalti. Wasit pun menunjuk titik putih. Mac Hong Quan menjadi eksekutor. Dia mengirim bola ke pojok kiri bawah gawang Indonesia, Teguh Amiruddin bergerak ke arah sebaliknya.
Delapan menit kemudian, Vietnam menggandakan keunggulan atas Indonesia. Mendapat umpan terobosan, Vo Huy Toan melepaskan tendangan yang tidak bisa dihentikan Teguh Amiruddin.
Hingga menit ke-30, tim asuhan Aji Santoso itu belum bisa mengembangkan permainan. Manahati Lestusen dan kawan-kawan malah sering melakukan kesalahan sendiri. Tidak adanya Evan Dimas membuat lini tengah Garuda Muda tidak dipenuhi kreatifias.
Pada menit ke-39, Nufiandani melepaskan umpan terobosan ke sisi kanan pertahanan Vietnam. Muchlis Hadi yang menerima bola menggiringnya hingga ke dalam kotak penalti Vietnam. Muchlis pun menyepak bola, tapi usahanya masih melebar di sebelah kanan gawang Phi Minh Long.
Vietnam mengoyak gawang Indonesia lagi pada menit ke-40. Vo Huy Toan melepaskan tendangan dari luar kotak penalti. Bola yang mengarah pojok kiri atas gawang Indonesia tanpa bisa dihentikan Teguh.
Tiga menit berselang, gawang Indonesia hampir saja bergetar lagi. Memanfaatkan bola liar di luar kotak penalti Garuda Muda, Nguyen Cong menyepak bola dengan kaki kanannya. Bola hasil sepakan kerasnya masih melebar tipis di sebelah kiri gawang Indonesia.
Pada masa injury time babak pertama, Vietnam mencetak gol keempat. Memanfaatkan umpan terobosan lambung, Nguyen Huu Dung menyambar bola dengan kaki kanannya. Teguh kembali memungut bola dari gawangnya.
Hingga babak pertama berakhir, Vietnam sudah unggul telak 4-0 atas Indonesia.
Sudah unggul empat gol membuat permainan Vietnam lebih santai. Mereka baru mendapat peluang pertama di babak kedua pada menit ke-54. Nguyen Cong melepaskan tendangan jarak jauh dengan kaki kanannya. Namun usaha dia tidak menemui sasaran.
Garuda Muda coba mengembangkan permainan setelah Vietnam mengendurkan serangan. Namun sayangnya, hingga menit ke-60 serangan Timnas U-23 yang dimotori oleh Adam Alis belum bisa membahayakan gawang Phi Minh Long.
Empat menit kemudian, Aji Santoso mengeluarkan Wawan Pebriyanto dan digantikan oleh Ilham Udin. Namun, pergantian tersebut tampaknya tidak terlalu efektif.
Menit ke-70, Vietnam mencetak gol kelima. Berawal dari tendangan sudut, Do Duy melepaskan tendangan voli yang dibelokkan oleh Que Ngoc Hai. Teguh pun tidak bisa menangkap sepakan kapten Vietnam tersebut.
Delapan menit kemudian, Muchlis Hadi Ning punya peluang emas untuk menciptakan gol. Lolos dari jebakan off side, dia tinggal berhadapan dengan Phi Minh, tapi sayangnya Muchlis kurang tenang dalam melakukan penyelesaian akhir.
Hingga pertandingan berakhir, skor 5-0 untuk kemenangan Vietnam. Mereka pun berhasil menyabet medali perunggu SEA Games 2015 dari cabang olahraga sepak bola. (Cak)
Susunan pemain
Vietnam: Phi Minh Long, Nguyen Huu, Pham Manh, Nguyen Minh, Nguyen Cong, Do Duy, Que Ngoc, Hong Quan, Tran Phi Son, Nguyen Thanh, Vo Huy
Indonesia: Teguh Amiruddin, Abduh Lestaluhu, Zalnando, Ahmad Nufiandani, Muchlis Hadi, Wawan Pebriyanto, Manahati Lestusen, Agung Prasetyo, Hansamu Yama, Adam Alis, Zulfiandi
http://sea-games-2015.liputan6.com/r...sabet-perunggu
Quote:
Aji Santoso : Jangan Salahkan Pemain
Liputan6.com, Singapura - Timnas Indonesia harus menelan malu usai dibantai Vietnam 0-5, Senin (15/6/2015). Harapan untuk meraih perunggu di SEA Games 2015 pun sirna.
Lima gol Vietnam dicetak Hong Quan Mac, Huy Toan Vo (2 gol), Nguyen Huu Dunc, dan Ngoc Hai Que. Pelatih Aji Santoso mengaku hasil yang sudah diraih timnya sudah maksimal.
"Jangan salahkan pemain. Mereka sudah berbuat maksimal di lapangan," kata Aji Santoso.
"Saya bertanggung jawab atas semua hasil di SEA Games. Yang jelas tim lain punya persiapan lebih bagus daripada kami. Jadi menembus semifinal saya pikir tidak terlalu buruk."
Ia juga menyebut mental pemain masih terganggu karena sanksi FIFA. Meski ia dan seluruh staf dan manajer telah mencoba hal terbaik saat latihan.
"Sangat sulit bagi saya memompa semangat pemain mendekati akhir SEA Games ini. Mereka semakin tidak konsentrasi karena tidak tahu setelah ini mau apa dan bagaimana. Ini bukan alasan tapi kenyataan," kata Aji.
http://sea-games-2015.liputan6.com/r...bantai-vietnam
Selesai sudah langkah Indonesia di pagelaran Sea Games 2015 di Singapura dan pertandingan ini merupakan pertandingan terakhir dan Even Internesional terakhir bagi timnas Indonesia sejak turunnya sanksi dari FIFA. Kekalahan tersebut juga menjadi kado buruk bagi pecinta sepak bola di Indonesia. Pasalnya, SEA Games merupakan kompetisi terakhir yang boleh diikuti oleh Indonesia. Posisi 4 merupakan posisi dan prestasi terbaik timnas U23 Indonesia saat ini. Semoga kita segera berbenah dan sanksi bisa dicabut...
Quote:
'Kegagalan Timnas U-23 Jadi Tanggung Jawab Stakeholder Sepakbola'
Jakarta - Tim nasional Indonesia U-23 tak mampu memenuhi target untuk meraih medali emas di ajang SEA Games 2015. Kegagalan itu disebut menjadi tanggung jawab seluruh stakeholder sepakbola.
Langkah 'Garuda Muda' di SEA Games 2015 terhenti di babak semifinal. Mereka kalah telak lima gol tanpa balas saat berduel melawan Thailand di National Stadium, Singapura, Sabtu (13/6/2015) malam WIB.
Dalam laga itu, permainan timnas U-23 tampak tak berkembang. Mendapatkan tekanan selama 90 menit, mereka juga cuma bisa mengandalkan serangan balik.
Eks penggawa timnas Ferril Raymond Hattu menilai bahwa permainan timnas U-23 sudah ketinggalan dari Thailand atau bahkan Myanmar.
Ferril lalu berujar bahwa kegagalan ini merupakan tanggung jawab bersama seluruh stakeholder sepakbola.
"Tidak hanya otoritas sepakbola, seluruh stakeholder juga, termasuk pemerintah, swasta, sekolah, kabupaten, kota, dan provinsi. Juga media juga. Karena media hanya menggembor-gemborkan kompetisi ISL -nya saja, tapi tidak ada yang memberitakan hal-hal yang merusak sepakbola di sini. Hanya di permukaan, tidak mendalam," kata Ferril saat dihubungi detikSport.
"Kalau begini saja tidak akan pernah sukses. Ini salah otoritas, tidak jujur orang-orang yang ada di dalamnya. Orang-orangnya yang salah."
"Saya sepakat dengan Menpora (Imam Nahrawi), direset lagi, dimulai dari nol. Yang penting bersih. Otoritas bukannya tidak mampu maju, tapi tidak mau maju. Kalau memang mau maju, sudah dari dulu Indonesia sukses."
"Masalahnya di sini otoritas sepakbola kita tidak mau membenahi lisensi pelatih SSB, pelatih lisensi bawah, maka akan sulit membentuk tim yang bagus. Ditambah pengurus provinsi tidak punya rencana kegiatan apa-apa maka makin parah."
"Kalau sudah begitu maka kita tinggal tunggu sepakbola Indonesia tinggal nama saja. Ada yang sesuatu yang salah dilakukan otoritas sepakbola kita, fakta yang tidak bisa dipungkiri," jelasnya.
http://sport.detik.com/sepakbola/rea...lder-sepakbola
Quote:
Cara Main Timnas U-23 Dinilai Masih Konvensional
Jakarta - Tim nasional Indonesia U-23 kalah telak saat berhadapan dengan Thailand di laga semifinal SEA Games 2015. Cara bermain Evan Dimas Darmono dkk. dinilai masih sangat konvensional.
Saat melakoni pertandingan di National Stadium, Sabtu (13/6/2015) malam WIB, timnas U-23 dicukur Thailand dengan skor telak 0-5.
Dalam pertandingan itu, timnas U-23 tampak kedodoran saat melawan Thailand. Fullback kiri yang diisi oleh Vava Mario Yagalo dieksploitasi oleh para pemain Thailand. Sementara lini tengah kalah berduel dengan barisan gelandang Thailand.
Timnas U-23 dipaksa banyak bermain di daerah pertahanan sendiri, terus mengejar bola, dan memainkan strategi serangan balik.
Cara bermain timnas U-23 itu disebut masih konvensional oleh eks penggawa timnas Ferril Raymond Hattu. Dia juga menilai bahwa tim 'Merah Putih' sudah tertinggal jauh dari negara ASEAN lainnya yang sudah bermain lebih modern.
"Kita tertinggal jauh dibanding negara-negara ASEAN yang sudah bermain lebih modern," kata Ferril saat dihubungi oleh detikSport.
"Pemahaman akan sepakbola modern itu harus baik, sistem harus baik, baru bisa dibangun sebuah tim yang baik. Di Indonesia justru menghindari hal itu, pengurus PSSI atau otoritas sepakbola kita maunya instan. Contoh naturalisasi pemain, padahal di Indonesia banyak pemain berbakat. Banyak potensi, banyak pemain berbakat."
"Sudah pernah saya sampaikan, 25 tahun lalu, Vvietnam dan Myanmar sudah bermain dengan cara sepakbola modern. Tapi mereka belum punya pengalaman, baru diletakkan dasar. Kualitas pemainnya, skill, pengalaman, jam terbang, belum tinggi dengan skema itu. Lawan kita selalu kalah, cara bermainnya sudah modern."
"Indonesia masih konvensional, mereka modern, kita tidak bergerak ke mana-mana. Itu yang kita lihat saat melawan Myanmar, Thailand, skill kita tidak kalah. Mereka tidak hebat-hebat amat. Tapi bagaimana cara bermain sebagai tim, manuver, melakukan serangan secara unit, menjalankan skema, dan berada di posisi yang benar, mereka lebih unggul," tambahnya.
http://sport.detik.com/sepakbola/rea...991101mainnews
Diubah oleh ReiraMoreloze 15-06-2015 09:57
0
2.6K
Kutip
22
Balasan
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.3KThread•84.1KAnggota
Urutkan
Terlama
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru