Karakteristik manusia lebih mempunyai ciri seperti pemakan buah dan pemakan tumbuhan. Sistem pencernaan manusia, gigi, struktur rahang, fungsi tubuhnya benar-benar berbeda dari hewan karnivora. Sistem pencernaan manusia 12 kali lebih panjang dari tubuhnya. Kulit mempunyai jutaan lubang untuk mengevaporasi air dan mendinginkan tubuh dengan berkeringat. Kita meminum air dengan menghirup air tersebut seperti layaknya hewan pemakan tumbuhan, gigi dan rahang kita mirip dengan pemakan tumbuhan dan kelenjar ludah merupakan alkalin yang berisi ptialin untuk mencerna. Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa manusia secara fisiologis bukanlah pemakan daging.

Masalahnya kini, dimanakah posisi manusia? benarkah manusia sebagai omnivora atau pemakan segala. Dalam artian, manusia boleh makan hewan herbivora dan hewan karnivora. Ya, evolusi membuat kita harus seimbang dalam menentukan porsi makanan protein nabati dan hewani.

keseimbangan porsi daging dan sayuran yang kita konsumsi sangatlah penting. salah satu contohnya, Bagaimana mencegah kanker usus melalui pola makan?

Ahli Onkologi Modern Cancer Hospital Guangzhou – Peng Xiaochi menyarankan beberapa hal berikut : 1. Porsi Makan “2 Daging + 6 Sayur” (1:3) .

Ahli gizi modern beranggapan, dengan menggabungkan hewani dan nabati secara rasional, kita baru dapat memenuhi kebutuhan tumbuh kembang hormon dan kehidupan. Jadi, kita sebaiknya mengurangi pola hidup suka mengkonsumsi daging dan memperbanyak sayuran. Konsumsi sayuran 500-1000gr per hari, dengan begitu makanan sehat yang seimbang, dapat secara efektif mencegah kanker usus.

Dua duannya sama baik, karena mengandung protei nabati dan hewani. yang tetap sama berguna dan sama kualitasnya untuk membentuk enzim, membentengi tubuh dari serangan penyakit, menjalankan metabolisme tubuh. Sekaligus sama ampuhnya dalam menjalankan berbagai peranan pembangunan dan pemeliharaan jaringan tubuh.