- Beranda
- The Lounge
Coba pikir? Logika? Perasaan?
...
TS
maximouzee
Coba pikir? Logika? Perasaan?
Salam hangat semua buat para agan dan aganwati penghuni kaskus, ane orang baru disini ya sebenernya sih baru nyoba untuk menulis dan berbagi sesuatu yang kiranya bisa dijadikan bacaan yang bermanfaat. Dan jangan dibully ye gan.
Ane mohon koreksi bila ada salah kata(typo) atau kata-kata yang tidak enak dibaca, sekiranya mohon diingatkan dan dimaafkan. Semoga tulisan ane ga membuat semuanya jenuh dan dapat diambil positifnya.
Ane mohon koreksi bila ada salah kata(typo) atau kata-kata yang tidak enak dibaca, sekiranya mohon diingatkan dan dimaafkan. Semoga tulisan ane ga membuat semuanya jenuh dan dapat diambil positifnya.
Spoiler for Depapepe:
Sambil membaca enaknya ada backsound ini gan
Quote:
biar tambah rilex membacanya.
Quote:
Sebelum membaca ane ga ada maksud buat memojokan pihak manapun, baik pria atau wanita atau mahkluk halus lainnya . Memang klo kita membahas tentang dua mahkluk yang sekiranya ane pikir aneh bin ajaib ini ga akan ada habisnya.
Pada dasarnya seorang pria menggunakan otaknya untuk berfikir secara logika lebih dominan ketimbang wanita. Dan entah mengapa seorang pria lebih payah dalam soal kepekaan perasaan, sebagai contoh bagi agan-agan yang sudah memiliki pasangan (yang jones maaf no offense) Pasti pernah pasangan wanita anda berkata,
Wanita menggunakan bahasa yang tidak langsung dan inilah yang sering membuat pria menjadi pusing. Dalam mengendalikan emosinya wanita meluap-luap. Wanita mengutarakan tanpa berpikir dua kali.TAPI terkadang pria pun tidak bisa dikatakan dapat mengendalikan emosinya dengan baik. Meski mereka dapat berdikir logis, tapi klo sudah urusan hati dan emosi, kadang bertindak tanpa berpikir lagi.
Dan ane juga ga ngerti dengan perasaan wanita dan pola pikir mereka yang tiap kali masalah sepele membuat mereka seperti terjadi gejolak hati yang tidak bisa dipadamkan, ya mungkin karena bahasa mereka tidak langsung tadi, tapi kenapa pria lah yang slalu harus mengerti perasaan mereka? Dan pria-pria dengan kesabarannya berusaha mengerti dan membuat senyaman mungkin mereka ada disisi kita.
Banyak dari agan-agan disini yang mengalami hal-hal seperti ini pasti. dan di pikiran agan pasti pernah berkata,
Tuhan sudah adil menciptakan Pria dan Wanita untuk saling melengkapi. Pria menggunakan otaknya dalam berpikir. Dia memang cenderung dominan menggunakan logikanya. Tapi bukan berarti tidak bisa menggunakan perasaannya juga kan?
Wanita pun juga begitu. Meski ane gak tau bagaimana dia bisa menggunakan hatinya dalam memainkan perasaan-perasaan yang menghampirinya setiap saat tapi Tuhan kan juga memberi otak buat wanita? Paling tidak jangan terlalu dominan lah menggunakan perasaan nya terus. Setidaknya pria sudah mendapat tanggung jawab dengan keluarganya, dan tanggung jawab masa depannya. Ada satu contoh lagi yang biasanya terjadi antata pria dan wanita yang tidak pernah sepaham antara logika dan perasaan,
Pria: “Kamu kenapa?”
Wanita: “Gak Kenapa-kenapa kok!”
Pria: “Ya udah”Secara logika pria menanyakan suatu keadaan kepada wanita dan di jawab “Gak kenapa-kenapa kok!’ berati otak pria dengan logikanya menalar “ya sudah, wong ga kenapa-kenapa”, tapi lain bagi si wanita,
ane juga gak tau bagaimana cara mengatasinya. Dianggap punya selingkuhan lah. maen mata sama cewe laen lah. Padahal itu hanya teman dan sudah cerita juga loh ke dia, sudah coba menjelaskan dan akhirnya putus gara-gara masalah sepele, Memang sudah nasib x ya. Tapi life must go on.
Sekali lagi, ane tanya teman wanita ane kalau ada masalah begitu kenapa sih gak mau ngomong terus terang aja? selalu bikin pria penasaran dan menebak-nebak apa yang harus di lakukan. Di jawabnya gimana coba? Ya memang udah dari sononya begitu. mau diapain lagi? pikir aja sendiri. hahahaha. Makin di pikirin makin bingung gan. selalu menjadi misteri yang kita harus nebak-nebak gimana caranya bisa agar si dia bisa ngikutin apa yang kita mau.
Jujur aja kalau dari pengalaman-pengalaman yang sudah-sudah, masalah begini kalau di pikirin bisa tambah sakit kepala kita ini. Sudah kerja keras tiap hari peras otak cari duit, nabung sedikit demi sedikit buat nanti bayar nikah, punya rumah, beli mobil, modal buat usaha. di tambahin problem yang beginian sih bisa memendek umur kita para pria2 ini. Paling tidak, pembaca wanita yang membaca tulisan ane bisa mengerti sedikit lah sama tanggung jawab seorang pria. atau bahkan bisa marah . Seenggaknya, bisa mandiri dan menghargai saja sudah cukup baik kok buat kita2 ini.
Pada dasarnya seorang pria menggunakan otaknya untuk berfikir secara logika lebih dominan ketimbang wanita. Dan entah mengapa seorang pria lebih payah dalam soal kepekaan perasaan, sebagai contoh bagi agan-agan yang sudah memiliki pasangan (yang jones maaf no offense) Pasti pernah pasangan wanita anda berkata,
Wanita: “Kamu ga pernah mengerti perasaan aku"
Wanita: ”Kamu jadi cowok ga pernah peka”
Dan bla bla bla, ya begitulah wanita, kalau kita melakukan 1000 kebaikan akan luput dan sirna begitu saja di otak merka dengan hanya 1 kesalahan. Kita sebagai pria harus mencari-cari tau dulu apa yang wanita inginkan, kenapa yang diingat-ingat satu kesalah itu? Kenapa gak langusng to-the-point bila ada masalah atau kesalahan pria klo memang tidak berkenan dihati mahkluk tuhan yang paling sexy ini. Wanita: ”Kamu jadi cowok ga pernah peka”
Wanita menggunakan bahasa yang tidak langsung dan inilah yang sering membuat pria menjadi pusing. Dalam mengendalikan emosinya wanita meluap-luap. Wanita mengutarakan tanpa berpikir dua kali.TAPI terkadang pria pun tidak bisa dikatakan dapat mengendalikan emosinya dengan baik. Meski mereka dapat berdikir logis, tapi klo sudah urusan hati dan emosi, kadang bertindak tanpa berpikir lagi.
Dan ane juga ga ngerti dengan perasaan wanita dan pola pikir mereka yang tiap kali masalah sepele membuat mereka seperti terjadi gejolak hati yang tidak bisa dipadamkan, ya mungkin karena bahasa mereka tidak langsung tadi, tapi kenapa pria lah yang slalu harus mengerti perasaan mereka? Dan pria-pria dengan kesabarannya berusaha mengerti dan membuat senyaman mungkin mereka ada disisi kita.
Banyak dari agan-agan disini yang mengalami hal-hal seperti ini pasti. dan di pikiran agan pasti pernah berkata,
Pria: “lu gak tau gimana susahnya gw ngertiin perasaan lu?”
Pria: “lu ngomong juga gak, gimana gw bisa tau?”
Dan seandainya kita sebagai pria berusaha untuk selemah lembut mungkin untuk menalar mereka dan bertanya dengan baik pun merka hanya bergumam,Pria: “lu ngomong juga gak, gimana gw bisa tau?”
Wanita: “Pikir aja sendiri”
Wanita: “Bodo”
Wanita: “Diam seribu bahasa”
Ya mungkin disitu mulai timbul didalam tubuh pria gejolak-gejolak, antara marah, kesal, ga jelas, Wanita: “Bodo”
Wanita: “Diam seribu bahasa”
Tuhan sudah adil menciptakan Pria dan Wanita untuk saling melengkapi. Pria menggunakan otaknya dalam berpikir. Dia memang cenderung dominan menggunakan logikanya. Tapi bukan berarti tidak bisa menggunakan perasaannya juga kan?
Wanita pun juga begitu. Meski ane gak tau bagaimana dia bisa menggunakan hatinya dalam memainkan perasaan-perasaan yang menghampirinya setiap saat tapi Tuhan kan juga memberi otak buat wanita? Paling tidak jangan terlalu dominan lah menggunakan perasaan nya terus. Setidaknya pria sudah mendapat tanggung jawab dengan keluarganya, dan tanggung jawab masa depannya. Ada satu contoh lagi yang biasanya terjadi antata pria dan wanita yang tidak pernah sepaham antara logika dan perasaan,
Pria: “Kamu kenapa?”
Wanita: “Gak Kenapa-kenapa kok!”
Pria: “Ya udah”
Wanita: “Klo aku kenapa-kenapa apa kamu peduli”
Pria: “lha iya kenapa?”
Wanita: “Gak apa-apa”
Pria: ”yaudah kan klo ga apa-apa”
Wanita: “Kamu jadi cowok bisa ga sih lebih peka?!!!”
Dalam hal makanan saja bisa menjadi perang dunia ke-4 ketika kita mengajak pasangan kita makan dan kita tanyakan,Pria: “lha iya kenapa?”
Wanita: “Gak apa-apa”
Pria: ”yaudah kan klo ga apa-apa”
Wanita: “Kamu jadi cowok bisa ga sih lebih peka?!!!”
Pria : ”Say, mau makan apa nih ntar malem?”
Wanita : “Apa aja deh. yang penting sih maem nya bareng ama kamu”.
Pria : “ehm, makan apa ya? maunya kuah atau goreng nih?”
Wanita : “apa ya? kalo bisa sih goreng. tapi kuah juga gpp. kemaren baru makan sop soalnya”
Pria : “kalo gitu makan di Mek D aja mau beb? lama juga gak makan kentangnya.”
Wanita : “wahh jangan mek d deh. itu kan junk food.”
Pria : “kalo makan sop ayam di rumah makan deket angke sana mau? kan baru buka tuh.”
Wanita : “yakin yah mau makan di tempat maem yg baru buka? belum tentu enak loh kayaknya.”
Pria : “ya udah kalo gak mau disitu makan di spagheti di kemang mau ga? itali2 gitu. gw ada kenalan yg punya resto itu.”
Wanita : “Wah spagheti bikin enek loh beb. saosnya itu kentel soalnya. bawangnya jg brasa banget”
Pria : *udah mulai putus harapan* – “Kalau gitu makan dimana dong? ”
Wanita : “ya terserah u aja say. Kan km yg mau ajak makan aku. ”
Pria : *ini maunya apa sih?* – “ya udah makan nasgor tektek deket komplek aja mau? ”
Wanita : “ ini kan weekend. masak nasgor lagi sih ? weekend lalu kan udah mie goreng. ”
Pria : “lha habisnya di tawarin mek d gak mau. sop di angke ga mau. spageti enek. nasgor juga gak mau. Tapi bilangnya terserah? gimana coba? ”
Wanita : “ah km gimana sih? masak ga bisa ngertiin aku? udah pacaran hampir setengah tahun masak gak tau kesukaan aku apa ? ”
Pria : “ya apa dong? ”
Wanita : pikirin aja sendiri. ”
Kebayangkan gimana rempongnya gan kalau punya wanita seperti itu? Kita sebagai pria pasti selalu berusaha ingin menyenangkan wanita itu dan membuat dia itu selalau nyaman dan menjadi teman yang baik dalam berbagai hal. Entah itu jadi tempat curhat jika ada masalah yang menimpanya kita? atau sebagai tempat diskusi untuk menemukan jalan keluar ketika ada problem yang di hadapi bersama. Tapi untuk mencapai kesana perlulah proses. Perlulah suatu komitmen baik dari pria maupun wanita. Dan juga harus selalu di pandang dalam pemikiran yang positif. Paling susah itu kalau pasangan kita sudah mencap kita itu negatif. Apapun yang kita lakukan mau itu benar semua pasti dianggap salah.Wanita : “Apa aja deh. yang penting sih maem nya bareng ama kamu”.
Pria : “ehm, makan apa ya? maunya kuah atau goreng nih?”
Wanita : “apa ya? kalo bisa sih goreng. tapi kuah juga gpp. kemaren baru makan sop soalnya”
Pria : “kalo gitu makan di Mek D aja mau beb? lama juga gak makan kentangnya.”
Wanita : “wahh jangan mek d deh. itu kan junk food.”
Pria : “kalo makan sop ayam di rumah makan deket angke sana mau? kan baru buka tuh.”
Wanita : “yakin yah mau makan di tempat maem yg baru buka? belum tentu enak loh kayaknya.”
Pria : “ya udah kalo gak mau disitu makan di spagheti di kemang mau ga? itali2 gitu. gw ada kenalan yg punya resto itu.”
Wanita : “Wah spagheti bikin enek loh beb. saosnya itu kentel soalnya. bawangnya jg brasa banget”
Pria : *udah mulai putus harapan* – “Kalau gitu makan dimana dong? ”
Wanita : “ya terserah u aja say. Kan km yg mau ajak makan aku. ”
Pria : *ini maunya apa sih?* – “ya udah makan nasgor tektek deket komplek aja mau? ”
Wanita : “ ini kan weekend. masak nasgor lagi sih ? weekend lalu kan udah mie goreng. ”
Pria : “lha habisnya di tawarin mek d gak mau. sop di angke ga mau. spageti enek. nasgor juga gak mau. Tapi bilangnya terserah? gimana coba? ”
Wanita : “ah km gimana sih? masak ga bisa ngertiin aku? udah pacaran hampir setengah tahun masak gak tau kesukaan aku apa ? ”
Pria : “ya apa dong? ”
Wanita : pikirin aja sendiri. ”
ane juga gak tau bagaimana cara mengatasinya. Dianggap punya selingkuhan lah. maen mata sama cewe laen lah. Padahal itu hanya teman dan sudah cerita juga loh ke dia, sudah coba menjelaskan dan akhirnya putus gara-gara masalah sepele, Memang sudah nasib x ya. Tapi life must go on.
Sekali lagi, ane tanya teman wanita ane kalau ada masalah begitu kenapa sih gak mau ngomong terus terang aja? selalu bikin pria penasaran dan menebak-nebak apa yang harus di lakukan. Di jawabnya gimana coba? Ya memang udah dari sononya begitu. mau diapain lagi? pikir aja sendiri. hahahaha. Makin di pikirin makin bingung gan. selalu menjadi misteri yang kita harus nebak-nebak gimana caranya bisa agar si dia bisa ngikutin apa yang kita mau.
Jujur aja kalau dari pengalaman-pengalaman yang sudah-sudah, masalah begini kalau di pikirin bisa tambah sakit kepala kita ini. Sudah kerja keras tiap hari peras otak cari duit, nabung sedikit demi sedikit buat nanti bayar nikah, punya rumah, beli mobil, modal buat usaha. di tambahin problem yang beginian sih bisa memendek umur kita para pria2 ini. Paling tidak, pembaca wanita yang membaca tulisan ane bisa mengerti sedikit lah sama tanggung jawab seorang pria. atau bahkan bisa marah . Seenggaknya, bisa mandiri dan menghargai saja sudah cukup baik kok buat kita2 ini.
Quote:
Makasih buat agan agan dan aganwati yang sudah membaca, semoga bisa di ambil psitifnya, disini ane ga menulis detail seperti apa antara logika dan perasaan, dan sebelumnya ane minta maaf. TRIMAKASIH BANYAK
0
3.4K
Kutip
8
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
922.9KThread•82.9KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru