Kita telah familiar dengan konfigurasi sebuah band yang terdiri dari satu set drum, satu/dua gitar, satu bas, seorang vokalis, dengan/tanpa keyboard. Susunan itu kemudian menjadi prototype band, termasuk band rock. Tetapi band di “zaman purba”, punya konfigurasi yang sangat berbeda dengan band di masa kini. Jika makhluk hidup berevolusi menjadi kian rumit, maka evolusi band malah makin simple.

Sebenarnya, apa yang kini dikenal sebagai band, berasal dari perangkat musik tentara yang digunakan untuk menggenjot semangat bertempur. Jadi, yang namanya snare drum, bass drum, cymbal, dan terompet dan semacamnya dulu digunakan untuk keperluan militer. Di masa damai, sekelompok musisi termasuk musisi kulit hitam menggunakan alat musik militer tersebut.



Gambar di sini adalah sebuah band di tahun 1921. Kita bisa melihat “purbakala” sebuah band dengan drum set yang tak familiar. Terlihat set drum yang digunakan terdiri dari snare drum, bass drum, 2 buah cow bell (menempel di badan bass drum), 2 simbal. Uniknya satu simbal digantung tetapi yang satu lagi terpasang di badan bass drum bagian samping kiri pada gambar. Tidak terlihat di situ tom-tom. Selain drum, band ini terdiri dari 1 biola, 1 kontrabas (biola bas besar), 1 terompet, dan 1 (kelihatannya) trombone. Dengan konfigurasi demikian, band ini menyebut dirinya, terbaca pada depan bass drum, “Jazzing Orchestra, King Carter, Houston Tex”. Nah, kapan semua alat musik tiup dan gesek tadi berganti menjadi gitar, bass, dan keyboard?